Tesis Ghaza
From Wikipedia, the free encyclopedia
Tesis Ghaza atau Ghazi (dari Turki Otoman: غزا, ġazā, "perang suci," atau singkatnya "penyerbuan")[nb 1] adalah sebuah paradigma sejarah yang mula-mula dirumuskan oleh Paul Wittek yang dipakai untuk menafsirkan alam Kekaisaran Utsmaniyah pada periode terawal dari sejarahnya, abad keempat belas,[2] dan sejarah berikutnya. Tesis tersebut menyampaikan pertanyaan soal bagaimana Utsmaniyah mampu untuk meluas dari sebuah kepangeranan kecil di garis depan Kekaisaran Bizantin menjadi kekuasaan antar-benua tersentralisasi. Menurut tesis Ghaza, Utsmaniyah menyertainya dengan melakukan perekrutan untuk berjuang mewakili mereka atas nama perang suci Islam melawan kafir. Prajurit semacam itu dikenal dalam bahasa Turki sebagai ghazi, dan sehingga tesis tersebut memandang negara Utsmaniyah awal sebagai "Negara Ghazi," yang diartikan oleh ideologi perang suci. Tesis Ghaza mendominasi historiografi Utsmaniyah sepanjang sebagian besar abad kedua puluh sebelum mendatangkan peningkatan kritik pada permulaan 1980an.[2] Para sejarawan kini umumnya menolak Tesis Ghaza, dan lebih menyoroti gagasan bahwa perluasan Utsmaniyah umumnya didorong oleh perang suci, namun tak ada kesepakatan soal apakah hipotesis tersebut menggantikan tesis tersebut.[3][4]