Teori konspirasi jejak kimia
From Wikipedia, the free encyclopedia
Teori konspirasi jejak kimia adalah klaim yang salah bahwa jejak kondensasi yang bertahan lama, yang disebut chemtrail (Bahasa Inggris dari "jejak kimia"), ditinggalkan di langit oleh pesawat yang terbang tinggi ataupun rendah, terdiri dari agen kimia atau biologi yang sengaja disemprotkan untuk tujuan jahat yang tidak diungkapkan kepada masyarakat umum.[1] Orang yang memercayai teori ini berpendapat bahwa jejak kondensasi normal menghilang dengan cepat dan jejak kondensasi yang tidak hilang pasti mengandung zat tambahan.[2][3] Argumen ini telah dibantah oleh komunitas ilmiah: jejak seperti itu adalah jejak berbasis air normal (jalur kondensasi) yang secara rutin ditinggalkan oleh pesawat yang terbang tinggi di bawah kondisi atmosfer tertentu.[4] Meskipun para pendukung telah berusaha untuk membuktikan bahwa penyemprotan kimia yang diklaim memang terjadi, analisis mereka telah cacat atau berdasarkan kesalahpahaman.[5][6]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/85/Contrails.jpg/320px-Contrails.jpg)
Karena kegigihan teori konspirasi dan pertanyaan tentang keterlibatan pemerintah, ilmuwan dan agen pemerintah di seluruh dunia telah berulang kali menjelaskan bahwa seharusnya chemtrail sebenarnya adalah jejak kondensasi yang normal.[2][7][8]
Istilah chemtrail adalah lakuran dari kata dalam Bahasa Inggris chemical (kimia) dan trail (jejak), seperti halnya contrail (jejak kondensasi) yang berasal dari kata condensation (kondensasi) dan trail (jejak).[9] Orang-orang yang percaya dengan teori konspirasi ini berspekulasi bahwa tujuan pelepasan kimia yang diklaim dapat berupa pengelolaan radiasi matahari, manipulasi psikologis, kontrol populasi manusia, modifikasi cuaca, atau perang biologis atau kimiawi dan bahwa jalur tersebut menyebabkan penyakit pernafasan dan masalah kesehatan lainnya.[2][1][10]