![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5d/Irjen_Teddy_Minahasa_Putra.png/640px-Irjen_Teddy_Minahasa_Putra.png&w=640&q=50)
Teddy Minahasa Putra
Mantan Perwira Tinggi Polri / From Wikipedia, the free encyclopedia
Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K., M.H. (lahir 23 November 1970 ). Ia merupakan mantan perwira tinggi Polri yang sedianya ia akan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur ketika ditunjuk Kapolri melalui surat telegram nomor ST/2134/X/KEP/2022 pada 10 Oktober 2022 hingga dibatalkan empat hari kemudian (14 Oktober 2022) akibat terjerat kasus penukaran barang bukti sabu di wilayah Bukittinggi dan jaringan peredaran gelap narkoba yang diungkap Kapolri sebagai pimpinan institusi polri sekaligus sebagai pimpinannya. Ini menjadikannya penunjukkan jabatan Kapolda tersingkat dan belum dilantik.[4][5] Ia juga merupakan Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2021-2026.[6]
Teddy Minahasa Putra | |
---|---|
![]() | |
Perwira Tinggi Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia | |
Masa jabatan 14 Oktober 2022 – 31 Mei 2023 | |
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur | |
Masa jabatan 10 Oktober 2022 – 14 Oktober 2022 | |
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat | |
Masa jabatan 25 Agustus 2021 – 10 Oktober 2022 | |
Staf Ahli Manajemen Kapolri | |
Masa jabatan 26 April 2019 – 25 Agustus 2021 | |
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung | |
Masa jabatan 17 November 2018 – 26 April 2019 | |
Kepala Kepolisian Daerah Banten | |
Masa jabatan 13 Agustus 2018 – 17 November 2018 | |
Karopaminal Divpropam Polri | |
Masa jabatan 25 Agustus 2017 – 13 Agustus 2018 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 November 1970 (umur 53) Manado, Sulawesi Utara, Indonesia |
Suami/istri | Merthy Kushandayani |
Alma mater | Akademi Kepolisian (1993) Pesat Gatra Universitas Brawijaya (2021) |
Karier militer | |
Pihak | ![]() |
Dinas/cabang | Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Masa dinas | 1993—2023 (PTDH)[1] |
Pangkat | ![]() |
Satuan | Lantas |
Kasus Kriminal | |
Hukuman kriminal | Penjara seumur hidup[2][3] |
Status kriminal | Dihukum[2][3] |
Alasan | Penyalahgunaan Narkotika[2][3] |
![]() ![]() | |
Menurut catatan yang dibacakan saat nota pembelaan tanggal 13 April 2023, dia lahir dari keluarga yang kurang mampu. Bersama 8 (delapan) bersaudara, ia tumbuh dan dibesarkan di sebuah kota kecil, Pasuruan, Jawa Timur. Setelah menempuh pendidikan dasar dan menengah, dia melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan lulus tahun 1990 serta langsung mengikuti pendidikan AKABRI. Hal ini dilakukan mengingat kondisi ekonomi orangtuanya sehingga beranggapan orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Sehingga, pada 1997, dia dinyatakan lulus dari pendidikan AKABRI dan masuk kepolisian. Selama empat tahun ia pun menjalani proses pendidikan di Akpol.
Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Staf Ahli Wakil Presiden RI, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Staf Ahli Manajemen Kapolri, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat[7] dan terakhir sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.[8]