Loading AI tools
film biopik Indonesia tahun 2019 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Susi Susanti: Love All adalah film drama olahraga biografi Indonesia yang mengisahkan perjalanan hidup atlet bulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti yang meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Film ini diproduksi oleh Damn! I Love Indonesian Movies bekerja sama dengan Oreima Films dan East West Synergy dengan produser Daniel Mananta dan Reza Hidayat.[1] Film ini merupakan debut Sim F sebagai sutradara film panjang dan Daniel Mananta sebagai produser film.[2] Dibintangi oleh Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma.[3]
Susi Susanti: Love All | |
---|---|
Sutradara | Sim F |
Produser |
|
Skenario |
|
Cerita | Syarika Bralini |
Berdasarkan | Susi Susanti |
Pemeran | |
Penata musik |
|
Sinematografer | Yunus Pasolang |
Penyunting |
|
Perusahaan produksi |
|
Distributor | Disney+ Hotstar |
Tanggal rilis | 24 Oktober 2019 |
Durasi | 96 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pendapatan kotor | Rp 4,1 miliar |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2020 |
Indonesian Movie Actors Awards 2020 |
Pemeran Utama Wanita Terbaik: Laura Basuki |
Festival Film Tempo 2019 |
Aktris Utama Pilihan Tempo: Laura Basuki |
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 |
Penampilan Terbaik: Laura Basuki |
Film ini tayang di bioskop pada 24 Oktober 2019.[4] Film Susi Susanti: Love All juga ditayangkan di Disney+ Hotstar mulai 1 Januari 2021.
Film Susi Susanti: Love All berhasil mendapatkan 13 nominasi termasuk Film Terbaik pada Festival Film Indonesia 2020 dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik.[5][6] Penghargaan ini menjadi Piala Citra kedua yang berhasil dimenangkan Laura Basuki.[7]
Susi Susanti menjadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. Melalui bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi mendapat pengakuan dunia dengan meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Ketika sang negeri terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi membuktikan pada dunia bahwa kepahlawanan tidak diukur dari tingginya prestasi, tetapi dari besarnya pengorbanan untuk tanah airnya. Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia.
Produksi film ini berawal dari Susi Susanti yang saat itu bertemu dengan Daniel Mananta di sebuah acara. Saat itu Daniel bertanya tentang pengalaman Susi sebagai atlet. Ia kemudian tertarik untuk memfilmkan pengalamannya karena mengetahui bahwa perjuangannya sebagai atlet bukan hanya di lapangan. Susi mengatakan bahwa ada pihak lain juga yang tertarik untuk memfilmkan kisah hidupnya, namun film tersebut tidak jadi diproduksi.[8]
Produksi film Susi Susanti: Love All sudah dimulai dari tahun 2017. Di pertengahan produksi, Sim F dipilh menjadi sutradara dan mulai pengembangan naskah, dan di 2018 mulai proses pencarian pemeran.[9] Susi Susanti juga membantu pembuatan film dengan menceritakan pengalamannya, serta menyuplai properti seperti aneka medali, piala, dan dokumentasi foto.[8]
Proses reading dilakukan selama 4 bulan.[9] Laura Basuki yang berperan sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma juga harus dilatih selama 5 bulan dengan porsi latihan seorang atlet oleh pelatih Susi Susanti dulu, Liang Chu Sia untuk benar-benar bisa bermain bulu tangkis. Laura mengaku melatih kekuatan otot kaki setiap Senin sampai Jumat selama 3 jam. Kemudian berlatih bulu tangkis selama 3 jam.[10][11] Ia juga berlatih selama 3 bulan hanya untuk adegan split yang ditampilkan selama beberapa detik dalam film. Adegan tersebut diambil selama empat kali saat proses syuting untuk mendapatkan hasil maksimal.[12]
Pengambilan gambar utama dimulai pada Agustus 2018.[13] Untuk menghadirkan suasana yang sama dengan latar cerita, Sim memilih lokasi syuting di beberapa kota seperti Tasikmalaya, Pangandaran, dan Jakarta. Daniel mengatakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk film ini cukup besar. Ia tidak menyebutkan nominalnya, namun ia mengaku puas dengan hasilnya.[9]
Ilustrasi musik film ini dikerjakan oleh Aghi Narottama dan Bemby Gusti. Sedangkan, lagu tema dinyanyikan oleh Rossa dengan lagu berjudul "Karena Cinta Yang Menemani". Lagu tersebut diciptakan oleh dua personil grup band D'Masiv yaitu Rian Ekky Pradipta dan Nurul Damar Ramadan. Sebelum diputuskan menjadi lagu tema film ini, lagu tersebut awalnya diniatkan sebagai lagu resmi perhelatan Pesta Olahraga Asia 2018. Namun, karena suatu hal akhirnya batal.[14]
Film Susi Susanti: Love All tayang di bioskop Indonesia menjelang hari peringatan Sumpah Pemuda yaitu pada 24 Oktober 2019. Daniel Mananta sebagai produser berencana memasarkan film ini ke negara-negara lain khususnya ke Tiongkok, Thailand, dan beberapa negara lainnya.[9]
Setelah pegelaran Festival Film Indonesia 2020, Disney+ Hotstar mengumumkan menayangkan film Susi Susanti: Love All pada 1 Januari 2021.[15] Daniel berharap lewat situs tersebut film ini bisa diakses secara global.[16]
Penilaian profesional | |
---|---|
Skor ulasan | |
Sumber | Nilai |
Kincir | [17] |
Di situs BookMyShow Indonesia, Tri Wahyudi menulis film Susi Susanti Love All menginspirasi dan nasionalis. Penonton diajak melihat perjuangan sang legenda bulu tangkis dan gonjang-ganjing politik pada era tersebut. Para pemeran tampil solid, terutama Laura Basuki dan Dion Wiyoko. Dengan sinematografi yang ciamik, penonton dibawa bernostalgia ke masa kejayaan bulu tangkis.[18] Pengulas di situs CNN Indonesia menyebutkan Laura cukup pas pas memainkan peran Susi yang berambisius mewujudkan mimpi-mimpinya. Ia juga mengapresiasi sisi teknik seperti sinematografi, warna, serta musik scoring.[19] Maria Cicilia dari ANTARA menulis, film ini tidak hanya membahas olahraga, tetapi juga menyinggung gejolak politik Indonesia di bawah pimpinan Soeharto tentang warga keturunan Tionghoa di mana pada saat itu sulit mencari status kewarganegaraan.[20] Dita Andriani dari situs Kincir menulis, film ini berhasil membuat visual era 80an hingga 2000an. Lagu nasional “Indonesia Raya” dan “Tanah Airku” dalam film ini juga berhasil menggugah para penonton. Ia menulis bahwa film ini dapat menumbuhkan kembali rasa nasionalisme yang mulai terkikis.[17]
Film Susi Susanti mendapat 13 Nominasi di Festival Film Indonesia 2020 termasuk Film Cerita Panjang Terbaik dan berhasil memenangkan satu kategori yaitu Pemeran Utama Perempuan Terbaik yang diterima oleh Laura Basuki.[21][22] Laura juga berhasil mendapat penghargaan serupa pada Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Festival Film Tempo 2019, Indonesian Movie Actors Awards 2020, dan Festival Film Bandung 2020. Sim F sebagai sutradara debut juga dinominasikan di FFI untuk Sutradara Terbaik dan Piala Maya untuk Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih.[23][24][25] Yunus Pasolang berhasil meraih sebuah penghargaan Sinematografi Terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival, atas nominasi lainnya di kateogri Pengarah Sinematografi Terbaik pada Festival Film Indonesia 2019 dan Penata Kamera Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung 2020.[21][25]
Penghargaan | Tahun | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
Jogja-NETPAC Asian Film Festival | 2019 | Penampilan Terbaik | Laura Basuki | Menang |
Sinematografi Terbaik | Yunus Pasolang | Menang | ||
Festival Film Tempo | Aktris Utama Pilihan Tempo | Laura Basuki | Menang | |
Piala Maya | 2020 | Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih (Iqbal Rais) | Sim F | Nominasi |
Aktris Utama Terpilih | Laura Basuki | Nominasi | ||
Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih | Moira Tabina Zayn | Nominasi | ||
Tata Kostum Terpilih | Nuni Triani | Nominasi | ||
Indonesian Movie Actors Awards | Film Terfavorit | Time International Films, Damn! I Love Indonesian Movies, Oreima Films, East West Synergy | Nominasi | |
Pemeran Anak-Anak Terfavorit | Moira Tabina Zayn | Nominasi | ||
Pemeran Anak-Anak Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Pria Pendukung Terfavorit | Lukman Sardi | Nominasi | ||
Pemeran Pria Pendukung Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Utama Wanita Terfavorit | Laura Basuki | Nominasi | ||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Menang | |||
Festival Film Bandung | Penata Kamera Terpuji Film Bioskop | Yunus Pasolang | Nominasi | |
Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Laura Basuki | Nominasi | ||
Festival Film Indonesia | Film Cerita Panjang Terbaik | Susi Susanti: Love All | Nominasi | |
Sutradara Terbaik | Sim F | Nominasi | ||
Pemeran Utama Perempuan Terbaik | Laura Basuki | Menang | ||
Pemeran Utama Pria Terbaik | Dion Wiyoko | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Iszur Muchtar | Nominasi | ||
Penulis Skenario Asli Terbaik | Syafira Bralini, Raditya, Daud Sumolang, Sinar Ayu Massie, Raymond Lee | Nominasi | ||
Pengarah Sinematografi Terbaik | Yunus Pasolang | Nominasi | ||
Pengarah Artistik Terbaik | Frans XR Paat | Nominasi | ||
Penata Efek Visual Terbaik | Satrya Mahardhika, Wahyu Ponco, Ardian Krisna Wijaya, Stephen Kingsyah | Nominasi | ||
Penata Suara Terbaik | Mohamad Ikhsan, Trisno | Nominasi | ||
Penata Musik | Aghi Narottama, Bemby Gusti | Nominasi | ||
Penata Busana Terbaik | Nuni Triani | Nominasi | ||
Penata Rias Terbaik | Eba Sheba | Nominasi |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.