Sudrajat
From Wikipedia, the free encyclopedia
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Sudrajat,[3] M.P.A. (lahir 4 Februari 1949 ) adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang sebelumnya menjabat Dirjen Strategi Pertahanan, Departemen Pertahanan. Jabatan terakhirnya adalah Staf Ahli Panglima TNI. Mayjen Purnawirawan Sudrajat resmi diajukan sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018 oleh partai pengusungnya, Partai Gerindra.
Sudrajat | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok ke-9 | |
Masa jabatan 2005 – 2009 | |
Pendahulu Aa Kustia | |
Kepala Pusat Penerangan ABRI | |
Masa jabatan 1999 – 2000 | |
Pengganti Marsekal Muda TNI Graito Usodo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 4 Februari 1949 (umur 75) Balikpapan, Kalimantan Timur[1] |
Partai politik | Gerindra |
Anak | 2 |
Alma mater | Akademi Militer (1971) Universitas Harvard (1993) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1971–2004[2] |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B | |
Berdasarkan data Harian Kompas, karier Sudrajat di militer dimulai setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada 1971.[4]
Berbagai tugas pernah diemban Sudrajat, dari Komandan KI hub Brigif 17 Kostrad, Staf Intelijen G1 Departemen Pertahanan dan Keamanan, hingga Sekretaris Panglima ABRI.[4]
Nama Sudrajat kerap muncul di media saat menjabat sebagai Kepala Pusat dan Penerangan TNI pada 1999-2000. Saat itu, dia tampil di media saat sorotan terhadap TNI begitu terang, pasca-peristiwa reformasi 1998. Ia menjelaskan berbagai kejadian dan peristiwa yang terjadi saat itu.
Sudrajat juga pernah bertugas di ranah diplomatik, antara lain pernah menjadi Atase Pertahanan KBRI London di Inggris (1994-1997) dan Atase Pertahanan KBRI Washington di Amerika Serikat (1997-1998).
Puncak karier diplomatik dicapainya saat dia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk China pada 2005 hingga 2009.