Sinema Afrika adalah produksi film di Afrika. Sinema tersebut bermula pada awal abad ke-20, ketika reel-reel film menjadi teknologi sinematik utama yang digunakan. Industri film Nigeria adalah industri film terbesar di Afrika dalam hal nilai, jumlah film tahunan, pendapatan dan ketenaran.[1][2] Industri film tersebut juga merupakan industri film nasional terbesar kedua dan ketiga di dunia, yang masing-masing berdasarkan pada jumlah film tahunan[2] dan pendapatan.[3]
Etnolog dan pembuat film Safi Faye adalah sutradara film wanita Afrika pertama yang meraih pengakuan internasional.
Pada 1972, Sarah Maldoror membuat filmnya Sambizanga tentang perang 1961–74 di Angola. Wanita Afrika yang selamat dari perang tersebut adalah subyek dari dokumenterLes Oubliées (Wanita yang terlupakan), yang dibuat oleh Anne-Laure Folly pada 20 tahun kemudian. Pada 1995, Wanjiru Kinyanjui membuat film fitur The Battle of the Sacred Tree di Kenya.
Pada 2008, Manouchka Kelly Labouba menjadi wanita pertama dalam sejarah sinema Gabon yang menyutradarai sebuah film fiksi. Film pendeknya Le Divorce menampilkan tentang nilai-nilai tradisional dan modern pada perceraian seorang pasangan muda Gabon.
Burkina Faso: Idrissa Ouedraogo, Gaston Kaboré, Dani Kouyaté, Fanta Régina Nacro, Pierre Yameogo, Sanou Kollo, Pierre Rouamba, Drissa Touré, Pierre Yaméogo, Apolline Traore
Kamerun: Jean-Pierre Bekolo, Jean-Pierre Dikongué Pipa, Bassek Ba Kobhio, Jean-Pierre Dikongue, François Woukoache, Francis Taptue, Jean-Marie Teno
Chad: Issa Serge Coelo, Mahamat Saleh Haroun
Pantai Gading: Desiré Ecaré, Fadika Kramo Lancine, Roger Gnoan M'Bala, Jacques Trabi, Sidiki Bakaba, Henri Duparc, Akissi Delta, Marie-Louise Asseu
Republik Demokratik Kongo: Zeka Laplaine,[5] Mwezé Ngangura, Mamadi Indoka, Balufu Bakupa-Kanyinda, Joseph Kumbela
Mesir: Salah Abu Seif, Youssef Chahine, Yousry Nasrallah, Ezzel Dine Zulficar, Sherif Arafa, Khaled Youssef, Marwan Hamed, Mohamed Khan, Shady Abdel Salam, Khairy Beshara, Samir Seif, Nader Galal, Ali Abdel Khaleq, Ashraf Fahmy, Radwan El Kashef, Hady El Bagoury, Ali Ragab, Hala Khaleel, Ehab Lamey, Adel Adeeb, Tarek Al Erian, Atef El-Tayeb, Dawood Abdel Said, Ehab Mamdouh, Sandra Nashaat
Etiopia: Haile Gerima, Yemane Demissie, Salem Mekuria[6]
Gabon: Imunga Ivanga, Pierre-Marie Dong, Henri Joseph Koumba Bibidi, Charles Mensah
Ghana: Kwaw Ansah, John Akomfrah, King Ampaw, Chris Hesse, Jim Awindor, Tom Ribeiro, Ernest Abeikwe, Ajesu, Leila Djansi, Sheiley Frimpong, Halaru B. Wandagou, Nii Kwate Owoo[7]
Guinea: Mohamed Camara, David Achkar, Cheik Doukouré, Cheick Fantamady Camara, Gahité Fofana, Mama Keïta
Guinea-Bissau: Flora Gomes
Kenya: Wanuri Kahiu, Judy Kibinge, Jane Munene, Anne Mungai, Wanjiru Kinyanjui, Jim Chuchu
"Crumbling Cinema Culture". This Day Newspaper. This Day Live. 3 Maret 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 26 Maret 2015.
Mahir Şaul and Ralph Austen (eds), Viewing African Cinema in the Twenty-First Century: Art Films and the Nollywood Video Revolution, Ohio University Press, 2010, ISBN 978-0-8214-1931-1
Roy Armes: Dictionary of African Filmmakers, Indiana University Press, 2008, ISBN 0-253-35116-2
Pfaff, Françoise (2004). Focus on African Films. Bloomington: Indiana University Press. ISBN9780253216687.
Fernando E. Solanas, Octavio Getino, "Towards a Third Cinema" in: Bill Nichols (ed.), Movies and Methods. An Anthology, University of California Press, 1976, pp.44–64