![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/53/SinusRhythmLabels-id.svg/langid-640px-SinusRhythmLabels-id.svg.png&w=640&q=50)
Sindrom QT panjang
From Wikipedia, the free encyclopedia
Sindrom QT panjang (bahasa Inggris: Long QT syndrome, diabreviasi LQTS) adalah kondisi yang memengaruhi repolarisasi jantung setelah jantung berdetak.[4] Kondisi ini meningkatkan risiko detak jantung takberaturan yang dapat menyebabkan jantung berdebar, pingsan, tenggelam, atau kematian mendadak.[3] Episode kondisi ini dapat dipicu oleh olahraga atau stres.[5] Gejala terkait lainnya mungkin temasuk hilang pendengaran.[3]
![]() | Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Sindrom QT panjang | |
---|---|
![]() | |
Gambar pelacakan EKG normal (ritme sinus) dengan gelombang, segmen, dan selang diberi label. Selang QT ditandai oleh garis biru pada bawah gambar. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Kardiologi |
Penyebab | genetik, sejumlah obat, kalium darah rendah, kalsium darah rendah, gagal jantung[1] |
Faktor risiko | Riwayat kematian mendadak pada keluarga[2] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | pingsan, hilang pendengaran[3] |
Komplikasi | Kematian mendadak[3] |
Diagnosis | Elektrokardiogram (EKG) bersama dengan temuan klinis[2][4] |
Kondisi serupa | Sindrom Brugada, displasia ventrikel kanan aritmogenik[2] |
Perawatan | Menghindari olahraga berat, memperoleh kalium yang cukup, penyekat beta, defibrilator kardioverter dapat tanam[5] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | ~ 1 per 7.000[5] |
Kematian | ~3.500 per tahun (Amerika Serikat)[5] |
Sindrom QT panjang dapat muncul pada saat lahir atau timbul kemudian. Bentuk yang diwariskan dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai bagian dari kelainan genetik yang lebih besar.[3] Kondisi yang timbul kemudian dapat disebabkan oleh sejumlah obat, kadar kalium darah rendah, kadar kalsium darah rendah, atau gagal jantung. Obat-obatan yang terkait dengan kondisi ini termasuk sejumlah antiaritmik, antibiotik, dan antipsikotik.[1] Diagnosis berdasarkan pada temuan selang QT terkoreksi pada elektrokardiogram (EKG) yang lebih besar dari 440 hingga 500 millisekon bersamaan dengan temuan klinis.[2][4]
Perawatan dapat berupa menghindari olahraga berat, memperoleh kalium yang cukup di dalam makanan, penggunaan penyekat beta, atau penggunaan defibrilator jantung dapat tanam.[5] Untuk penderita LQTS yang sintas dari henti jantung dan tetap tidak dirawat, risiko kematian dalam 15 tahun ke depan lebih besar dari 50%.[6][5] Dengan perawatan yang layak, risiko kematian menurun hingga kurang dari 1% pada lebih dari 20 tahun.[2]
Sindrom QT panjang diperkirakan memengaruhi 1 dari 7.000 orang. Wanita lebih sering terpengaruh dibandingkan pria. Awal gejala pada kebanyakan penderita muncul ketika berusia di bawah 40 tahun.[5] Kondisi ini relatif menjadi penyebab umum kematian mendadak di samping sindrom Brugada dan displasia ventrikel kanan aritmogenik.[2] Di Amerika Serikat, kondisi ini menyebabkan 3.500 kematian per tahun.[5] Kondisi ini pertama kali dideskripsikan secara jelas pada 1957.[7]