Serbia vs Albania (2014)
Pertandingan sepak bola / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pertandingan Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2016 yang mempertemukan timnas Serbia dan Albania berlangsung pada 14 Oktober 2014 di Stadion Partizan, Beograd, Serbia. Pertandingan dibatalkan setelah beberapa insiden di dalam dan di luar lapangan. Fans Serbia meneriakkan "Ubij, ubij Šiptara" (Bunuh, bunuh orang Albania),[1] serta melempar suar dan benda lain ke lapangan. Pada saat itu, sebuah pesawat nirawak (drone) yang membawa spanduk nasionalis Albania dengan peta Albania Raya muncul di lapangan.[2][3]
Turnamen | Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2016 Grup I | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pertandingan dibatalkan saat skor 0–0 pada menit 42 Albania mendapat kemenangan 3–0 | |||||||
Tanggal | 14 Oktober 2014 (2014-10-14) | ||||||
Stadion | Stadion Partizan, Beograd | ||||||
Wasit | Martin Atkinson (Inggris) | ||||||
Penonton | 25.200 | ||||||
Cuaca | Cerah 20 °C (68 °F) kelembapan 73% |
Saat permainan terganggu drone, pemain Albania bergegas menuju pemain Serbia, Stefan Mitrović, yang sedang menurunkan spanduk dari pesawat nirawak dan mencoba melepaskannya. Konflik muncul saat Bekim Balaj berlari menghampiri dan merebut spanduk tersebut. Hal ini memicu serbuan fans Serbia yang marah ke lapangan, yang terus menyerang beberapa pemain Albania, dengan empat di antaranya mengalami cedera ringan.[4] Selain penyerangan oleh suporter Serbia, pihak Albania mengklaim bahwa para pemainnya juga diserang oleh pramugara dan polisi anti huru-hara.[5] Meski hal ini dibantah oleh pejabat Serbia.[6]
Pada 24 Oktober 2014, UEFA memberi Serbia kemenangan telak melawan Albania, di mana Serbia dianggap telah memenangkan pertandingan 3-0, dengan alasan Albania menolak melanjutkan pertandingan. Namun, Serbia diberi pengurangan tiga poin, dan diperintahkan untuk memainkan dua pertandingan kandang berikutnya tanpa penonton. Selain itu, kedua tim didenda €100.000.[7] Banding diajukan oleh Serbia dan Albania atas keputusan itu,[8][9] meski keputusan itu dipertahankan oleh UEFA.[10] Kedua asosiasi kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga,[11] dan pada 10 Juli 2015 Pengadilan Arbitrase Olahraga menolak banding yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Serbia, meski mengabulkan sebagian tuntutan yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Albania. Pengadilan arbitrase memutuskan bahwa pengabaian tuntutan Serbia disebabkan oleh "kurangnya pengamanan dari penyelenggara serta tindak kekerasan yang dilakukan kepada pemain Albania oleh fans Serbia dan seorang penjaga keamanan", dan karena itulah pengadilan banding mengubah hasil pertandingan, dengan memberi kemenangan 3-0 kepada Albania. Sanksi untuk Serbia, yang berupa pengurangan poin, denda, dan perintah untuk menggelar pertandingan kandang tanpa penonton tidak dicabut.[12]