![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/World_Map_of_Y-DNA_Haplogroups.png/640px-World_Map_of_Y-DNA_Haplogroups.png&w=640&q=50)
Sejarah genetik penduduk asli Amerika
From Wikipedia, the free encyclopedia
Sejarah genetika penduduk asli Amerika (juga diberi nama Amerindian atau Amerind dalam antropologi fisik) dibagi menjadi dua episode yang berbeda tajam: pemukiman penduduk awal di Amerika selama sekitar 20.000 hingga 14.000 tahun yang lalu (20–14 kya), dan kontak bangsa Eropa, setelah sekitar 500 tahun yang lalu.[1][2] Yang pertama adalah faktor penentu bagi jumlah garis keturunan genetik, mutasi zigositas, dan haplotipe pendiri terdapat dalam populasi Amerindian asli saat ini.[3]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/World_Map_of_Y-DNA_Haplogroups.png/640px-World_Map_of_Y-DNA_Haplogroups.png)
Sebagian besar kelompok Amerindian berasal dari suatu garis keturunan leluhur sebagai dasarnya, yang terbentuk di Siberia sebelum Glasial Maksimum Terakhir, antara sekitar 36.000 dan 25.000 tahun yang lalu, dari suatu kombinasi nenek moyang dari orang Asia Timur awal dan orang Eurasia Utara Kuno dan yang tersebar di seluruh Amerika setelah sekitar 16.000 tahun yang lalu (pengecualian untuk kelompok-kelompok berbahasa Na Dene dan Eskimo-Aleut, yang sebagian berasal dari populasi Siberia yang memasuki Amerika kemudian).[4]
Pada awal tahun 2000, para ahli arkeogenetika terutama mendasarkan pada haplogrup DNA Y-kromosom manusia dan haplogroup DNA mitokondria.[5] Penanda autosomal "atDNA" juga digunakan, namun berbeda dari mtDNA atau Y-DNA karena mereka tumpang tindih secara signifikan.[6]
Analisis genetika di kalangan populasi Amerindian dan Siberia telah digunakan untuk memperdebatkan isolasi awal populasi pendiri di Beringia[7] dan kemudian, migrasi yang lebih cepat dari Siberia melalui Beringia menuju Dunia Baru.[8]