Loading AI tools
Pesawat intai supersonik Lockheed Martin Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Lockheed SR-71 adalah sebuah pesawat pengintai siluman strategis supersonik jarak jauh berkecepatan Mach 3.3 yang berawal dari pesawat model A-12 dan YF-12 yang dibuat oleh Lockheed Skunk Works. SR-71 secara tidak resmi dijuluki 'Blackbird' dan dipanggil Habu (nama ular) oleh para awak penerbangnya. Clarence "Kelly" Johnson bertanggung jawab atas berbagai inovasi di konsep desain pesawat canggih ini. Keunggulan dalam pertahanan pesawat ini adalah kecepatan terbang dan tingginya daya jelajah, di mana jika sebuah peluru kendali darat ke udara terdeteksi, tindak pengelakan yang standar adalah menambah kecepatan. Tipe SR-71 digunakan antara 1964 sampai 1998, di mana 12 dari 32 pesawat rusak akibat berbagai kecelakaan, tetapi tidak satupun hilang ketangan musuh.
Tipe | Pesawat pengintai strategis |
---|---|
Perancang | Clarence "Kelly" Johnson |
Terbang perdana | 22 Desember 1964 |
Diperkenalkan | 1966 |
Dipensiunkan | 1998 |
Pengguna utama | Angkatan Udara Amerika Serikat |
Pengguna lain | NASA |
Jumlah produksi | 32 |
Acuan dasar | Lockheed A-12 |
Pesawat ini adalah pesawat tercepat dengan kru. Pesawat SR-71 Blackbird ini diproduksi oleh Marcello. Pesawat ini mampu menempuh kecepatan 3530 km/jam pada ketinggian 24 km di atas permukaan laut. Pesawat ini desainnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk terbang tinggi dan tidak tertangkap radar musuh,karena pesawat ini biasanya dipakai untuk memata-matai musuh.
Sr-71 yang luar biasa secara resmi masih merupakan pesawat bertenaga jet tercepat di dunia, bahkan setelah 40 tahun dari penerbangan pertamanya. Desain Blackbird dimulai pada akhir tahun 1950an sebagai interseptor altitude-tinggi dengan kecepatan 3 Mach dan platform penyerangan. Setelah CIA sadar bahwa pesawat ini jauh lebih baik jika dipakai untuk peran pengintaian daripada pertempuran, maka konsep diubah pada 1958, dengan mengurangi vunerabilitas pesawat dan meningkatkan kecepatan hingga lebih dari 3 Mach dan ketinggian maksimal yang dicapai hingga 85.000 kaki (25.930 m). Akan tetapi, performa seperti itu membutuhkan lompatan yang besar dalam desain dan metode konstruksinya. Titanium pun dipakai pada airframe agar mampu bertahan pada suhu yang sangat tinggi pada kecepatan luar biasa. Kesulitan juga dialami pada pengembangan mesin dan sistem hidraulis untuk dapat beroperasi pada kecepatan tinggi tersebut, sehingga diperlukan bahan khusus. Kebutuhan untuk penerbangan jarak jauh juga mengharuskan prinsip aerodinamis tingkat tinggi termasuk penggunaan sebuah sayap delta yang "highly-swept" dengan "chamber" didepannya untuk mengurangi "induced drag". Sebagai tambahan, SR-71 dilengkapi dengan teknik stealth terbaru yang didesain untuk meminimalisasi detektabilitas oleh radar. Beberapa metode stealth yang digunakan termasuk hidung yang ditajamkan, "canted vertical tails" dan cat yang didesain untuk menghamburkan gelombang radar.
Model pertama yang dibuat A-12 sebanyak 15 yang didesain baik untuk misi pengintaian maupun penyerangan. Pesawat satu-tempat duduk ini dikirim ke CIA pada awal 1962, tetapi satu di antaranya dimodifikasi menjadi dua-tempat duduk dan dua lagi dijadikan dua-tempat duduk untuk untuk peluncuran "drone" tanpa awak D-21. Pesawat-pesawat model awal ini mampu membawa pod berisi bom nuklir 1-megaton atau drone D-21 yang dilengkapi dengan kamera, sensor inframerah dan peralatan lain. 3 pesawat 2-tempat-duduk baru juga dibuat sebagai interseptor kecepatan-tinggi YF-12A, tetapi secara primer pesawat ini dibangun untuk riset NASA. Pesawat A-12 diterbangkan oleh AU AS atas nama CIA sampai model terbaru ditemukan, SR-71, model yang didekasikan untuk misi pengintaian yang beroperasi penuh pada 1968. SR-71 mempunyai airframe yang telah dikembangkan, kapasitas bahan bakar yang ditingkatkan, dan performa aerodinamis yang lebih baik tetapi ruang persenjataan dikurangi jika dibandingkan model sebelumnya. SR-71 dilengkapi dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara untuk menangani masalah desain yang konsumsi bahan bakar-nya tinggi dan untuk memperjauh jarak jangkau.
Walaupun banyak kemampuan SR-71 tidak diketahui, saat ini dipercaya bahwa pesawat dapat membawa nuklir 1-megaton atau kamera canggih, sensor dan peralatan pengintaian. SR-71 mampu melakukan survey sampai 80.000 mil persegi (207.000 km persegi) per jam.
Produksi pesawat ini dipercaya mencapai 31 pesawat termasuk 29 model pengintai SR-71A, dua trainer SR-71B dan trainer SR-71C yang dibuat ulang dari YF-12. Walaupun pesawat ini mempunyai kemampuan pengintaian yang sangat berharga selama Perang Dingin, pesawat ini sangat mahal biaya perawatan dan operasionalnya. Bertambahnya biaya perawatan dan pengurangan budget, membuat AU AS menghentikan penggunaan pesawat ini pada 1990. 3 pesawat yang dipensiunkan ini disimpan di Lockheed's Palmdale, yang jika diperukan dapat diaktifkan kembali. Sementara 3 pesawat lain masih dioperasikan oleh NASA untuk riset kecepatan tinggi.
Akan tetapi, banyak orang menganggap bahwa SR-71 masih digunakan pada Gulf War tahun 1991. Opini ini membuat kongres memerintahkan beberapa pesawat ini dioperasika kembali pada 1994. Karena pesawat-pesawat yang disimpan rusak, maka NASA meminjamkan ketiga pesawatnya (2 model satu-tempat duduk dan 1 model 2-tempat duduk) ke AU. Pesawat yang mempunyai satu-tempat-duduk diperbarui oleh Lockheed antara 1995 dan 1996 dan diupgrade dengan penambahan Advanced Synthetic Aperture Radar System (ASARS), sebuah kamera Itek yang mempunyai cakupan penuh horizon, dan dua kamera resolusi-tinggi. Sebagai tambahan, pesawat dilengkapi dengan sebuah link data untuk mentransmit gambar radar secara real time. Akan tetapi akhirnya tika pesawat ini dipensiunkan kembali pada 1998 oleh AU. Ketiga pesawat ini masih dipakai secara terbatas oleh NASA sampai 2001 yang akhirnya benar-benar dipensiunkan. Dari 50 A-12s, YF-12s, dan SR-71s yang dibuat, 20 diantaranya hancur dalam berbagai kecelakaan. Sebagian besar pesawat yang masih ada didonasikan ke museum di seluruh AS.
Hingga 4 dekade dari saat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966, pesawat tempur SR-71 Blackbird menyandang gelar pesawat pengintai tercepat. Clarence “Kelly” Johnson yang merancang pesawat tersebut pun dinobatkan sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah penerbangan. SR-71 Blackbird memulai debutnya pada tanggal 22 Desember 1964, dan resmi menjadi pesawat tempur yang digunakan oleh militer pada Januari 1966. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan mach 3,2 bahkan lebih. Pada masanya, pesawat ini menjadi momok bagi pertahanan udara manapun – termasuk Soviet – karena kecepatan dan kemampuan terbangnya yang di atas rata-rata. Bahkan, fakta sejarah mengungkapkan bahwa pesawat ini tidak pernah jatuh oleh musuh.
Sayangnya, masa-masa keemasan SR-71 telah berlalu. Pesawat SR-71 tidak akan terlihat lagi terbang menjelajah cakrawala, dan unit-unit yang tersisa hanya dapat diamati di museum-museum dirgantara maupun militer. SR-71 dinyatakan pensiun pada tahun 1998 ketika Kongres dan Angkatan Udara AS menyatakan bahwa biaya operasional dan pemeliharan pesawat ini sangat tinggi. Jejak kegagahan pesawat pengintai SR-71 saat ini dapat ditemukan di berbagai ruang museum serta di pangkalan Angkatan Udara di Tucson, Arizona; Edwards Air Force Base di California; Kalamazoo, Michigan; Eglin Air Force Base di Florida; serta berbagai museum di California, Inggris, Ashland, Nebraska, Ohio, Utah, dan Virginia.
Data dari SR-71.org[1]
Ciri-ciri umum
Kinerja
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.