Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak secara khusus disebut sebagai peternak. (Artikel selengkapnya...)
"Lumba-lumba hidung pendek (Phocoenidae) vaquita di Teluk Kalifornia terancam punah karena penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat Meksiko terhadap ikan totoaba. Ikan tersebut ditangkap untuk diambil gelembung renangnya, yang dihargai mahal oleh rakyat China karena dipercaya memiliki berbagai khasiat. Totoaba ditangkap dengan menggunakan jaring vertikal yang juga dapat menjaring vaquita. Meski WWF dan pemerintah Meksiko telah melarang penggunaan jaring vertikal, namun jaring ini masih dipakai oleh nelayan tradisional." (Daily Mail)(The Guardian)
"Menyadari pentingnya ketahanan pangan, pemerintah Singapura mulai menyewakan 60 hektar lahan untuk produksi pangan. Lahan tersebut ditenderkan dalam 36 plot dengan masa sewa 20 tahun. Petani berpengalaman dengan rekam jejak yang baik dan memiliki kemauan untuk mendayagunakan teknologi tinggi akan memiliki peluang memenangkan tender. Tender pertama diutamakan untuk produksi sayuran berdaun, dan tahap berikutnya akan memvariasikan ke produksi ikan, telur, daging, dan kacang-kacangan." (Straits Times)(Channel News Asia)
"Sejak Januari 2016, Uni Eropa telah menetapkan batas aman arsenik dalam makanan. Meski telah setahun berlalu, tingkat penerapannya dinilai minim. Peneliti dari Queen's University Belfast menemukan bahwa lebih dari 50 persen produk makanan bayi yang terbuat dari beras mengandung kadar arsenik melebihi batas aman. Kandungan arsenik ini dapat melemahkan pertumbuhan otak dan sistem imunitasbayi." (ScienceDaily)(Telegraph.co.uk)