Perjanjian Neuilly-sur-Seine
From Wikipedia, the free encyclopedia
Perjanjian Neuilly-sur-Seine adalah perjanjian yang mewajibkan Bulgaria menyerahkan sebagian wilayahnya karena Bulgaria merupakan salah satu negara Blok Tengah yang kalah dalam Perang Dunia I. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 27 November 1919 di Neuilly-sur-Seine, Prancis.[1][2]
Fakta Singkat Ditandatangani, Lokasi ...
Ditandatangani | 27 November 1919 |
---|---|
Lokasi | Neuilly-sur-Seine, Prancis |
Syarat | Ratifikasi oleh Bulgaria dan empat negara Sekutu besar. |
Penanda tangan | Bulgaria Prancis Yunani Italia Jepang Rumania Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia Britania Raya Amerika Serikat Negara Sekutu lainnya |
Penyimpan | Pemerintah Prancis |
Bahasa | Prancis (primer), Inggris, Italia |
Tutup
Informasi lebih lanjut Konferensi Perdamaian Paris ...
Konferensi Perdamaian Paris |
---|
|
|
Perjanjian Saint-Germain-en-Laye |
Neuilly-sur-Seine |
Perjanjian Trianon |
Tutup
Perjanjian ini mewajibkan Bulgaria untuk:
- menyerahkan Thracia Barat ke Entente (yang memberikannya ke Yunani pada Konferensi San Remo) sehingga Bulgaria tidak memiliki akses langsung ke Laut Aegea
- menyerahkan wilayah seluas 2,563 km2 (0,990 sq mi) di sebelah baratnya bersama Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia (kelak bernama Yugoslavia)
- mengembalikan Dobruja, wilayah yang menurut Perjanjian Bucharest dibelah menjadi milik Bulgaria dan Blok Tengah (pada 25 September 1918, Blok Tengah menyerahkan wilayah milik bersama ini ke Bulgaria[3]), kepada Rumania sehingga mengembalikan perbatasan negara sesuai Perjanjian Bucharest (1913)
- mengurangi ukuran pasukannya hingga 20.000 prajurit
- membayar reparasi perang senilai £100 juta
- mengakui keberadaan Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia.
Acara penandatanganan dilaksanakan di balai kota (hôtel de ville) Neuilly.[4]
Di Bulgaria, perjanjian ini dikenal dengan sebutan Bencana Nasional Kedua. Bulgaria mendapatkan kembali Dobruja Selatan setelah menandatangani Perjanjian Craiova. Semasa Perang Dunia II, Bulgaria dan Jerman Nazi menduduki kembali sebagian besar wilayah yang hilang akibat Perjanjian Neuilly-sur-Seine.