Perang Besar Cirebon
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Perang Besar Cirebon merupakan sebuah peristiwa perjuangan seluruh elemen masyarakat Cirebon termasuk didalamnya para ulama, santri, petani, buruh dan abdi keraton yang berkesinambungan untuk berjuang melawan penjajah.
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
![]() | Artikel ini mungkin terlalu panjang untuk dibaca dan dipahami secara nyaman. |
Perang Besar Cirebon | |||||
---|---|---|---|---|---|
| |||||
Pihak terlibat | |||||
Tokoh dan pemimpin | |||||
Bagus Rangin |
![]() |
Kesultanan Cirebon resmi dibagi menjadi kesultanan Kanoman dan kesultanan Kasepuhan pada tahun 1679. Pada masa tersebut Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten terpaksa membagi kesultanan Cirebon menjadi dua kesultanan dan satu peguron untuk menghindari perpecahan keluarga kesultanan Cirebon. Adanya perbedaan pendapat di kalangan keluarga besar mengenai penerus kesultanan Cirebon, membelah pendapat keluarga besar dan mendukung ketiganya (Martawijaya, Kartawijaya dan Wangsakerta) untuk menjadi penguasa. Maka, Sultan Ageng Tirtayasa menobatkan ketiganya menjadi penguasa Cirebon di Banten pada tahun yang sama setelah mereka tiba di kesultanan Banten dari Mataram yaitu pada tahun 1677. Dua orang menjadi sultan dan memiliki wilayahnya masing-masing yaitu Pangeran Martawijaya dan Kartawijaya sementara satu orang yaitu Pangeran Wangsakerta menjadi Panembahan tanpa wilayah kekuasaan namun memegang kekuasaan atas kepustakaan kraton.[1]