![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Christ_saviour_explosion.jpg/640px-Christ_saviour_explosion.jpg&w=640&q=50)
Penindasan umat Kristen di Uni Soviet
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Sepanjang sejarah Uni Soviet (1922–1991), terdapat periode di mana pemerintah Soviet menekan dan menindas berbagai bentuk Kekristenan dalam tingkat yang berbeda-beda tergantung pada kepentingan negara.[1] Kebijakan Marxisme-Leninisme Soviet secara konsisten menganjurkan kontrol, penindasan, dan akhirnya, penghapusan keyakinan agama, dan secara aktif mendorong ateisme di Uni Soviet.[2] Namun, kebanyakan agama tidak pernah dilarang secara resmi.[1]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Christ_saviour_explosion.jpg/640px-Christ_saviour_explosion.jpg)
Negara menganjurkan penghancuran agama, dan secara resmi menyatakan keyakinan agama merupakan takhayul dan terbelakang.[3][4] Partai Komunis menghancurkan gereja, masjid, dan sinagoga, mengejek, melecehkan, memenjarakan dan mengeksekusi para pemimpin keagamaan, memenuhi sekolah-sekolah dan media dengan ajaran-ajaran anti-agama, dan memperkenalkan sebuah sistem kepercayaan yang disebut "ateisme ilmiah," dengan ritual, janji, dan propagandisnya sendiri.[5][6] Jumlah total korban umat Kristen di bawah rezim Soviet diperkirakan berkisar antara 14-22 juta.[7][8][9]
Kepercayaan dan praktik keagamaan bertahan di antara mayoritas penduduk,[5] di ruang domestik dan pribadi, tetapi juga di ruang publik yang tersebar yang diizinkan oleh negara yang mengakui kegagalannya untuk memusnahkan agama dan bahaya politik dari perang budaya yang tak henti-hentinya.[3][10]