![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/Manuel_Lopez_Lopez_Iodibo_-_Desalines_-_Huyes_del_valor_frances%252C_pero_matando_blancos.jpg/640px-Manuel_Lopez_Lopez_Iodibo_-_Desalines_-_Huyes_del_valor_frances%252C_pero_matando_blancos.jpg&w=640&q=50)
Pembantaian Haiti 1804
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pembantaian Haiti 1804 adalah pembantaian yang dilancarkan terhadap orang-orang kulit putih di Haiti oleh mantan budak-budak kulit hitam atas perintah jenderal Jean-Jacques Dessalines.[1] Pembantaian ini berlangsung di seluruh wilayah Haiti dari awal Februari 1804 hingga 22 April 1804, dan mengakibatkan kematian 3.000 hingga 5.000 orang.[2] Tentara-tentara bergerak dari rumah ke rumah, menyiksa dan menghabisi seluruh keluarga.[3] Bahkan orang kulit putih yang bersahabat dan bersimpati kepada orang-orang kulit hitam juga dipenjara dan dibunuh.[4] Hanya tiga kategori orang kulit putih yang diampuni, yaitu tentara-tentara Polandia yang meninggalkan angkatan bersenjata Prancis, sekelompok kecil penetap dari Jerman yang diundang ke Nord-Ouest, Haiti, sebelum revolusi, dan sekelompok dokter dan profesional.[5] Orang-orang yang memiliki koneksi dengan angkatan bersenjata Haiti juga diampuni, dan begitu pula perempuan yang mau menikahi laki-laki kulit hitam.[6]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/Manuel_Lopez_Lopez_Iodibo_-_Desalines_-_Huyes_del_valor_frances%2C_pero_matando_blancos.jpg/640px-Manuel_Lopez_Lopez_Iodibo_-_Desalines_-_Huyes_del_valor_frances%2C_pero_matando_blancos.jpg)
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5c/Incendie_de_la_Plaine_du_Cap._-_Massacre_des_Blancs_par_les_Noirs._FRANCE_MILITAIRE._-_Martinet_del._-_Masson_Sculp_-_33.jpg/640px-Incendie_de_la_Plaine_du_Cap._-_Massacre_des_Blancs_par_les_Noirs._FRANCE_MILITAIRE._-_Martinet_del._-_Masson_Sculp_-_33.jpg)
Nicholas A. Robins dan Adam Jones menggambarkan pembantaian itu sebagai "genosida kaum subaltern ", di mana kelompok tertindas menggunakan cara genosida untuk menghancurkan penindas mereka.[7] Sepanjang awal hingga pertengahan abad kesembilan belas, peristiwa pembantaian itu terkenal di Amerika Serikat. Selain itu, banyak pengungsi Saint Dominika datang ke AS dari Saint-Domingue, menetap di New Orleans , Charleston , New York , Baltimore dan kota-kota pesisir lainnya. Peristiwa ini mempolarisasi opini publik AS Selatan pada pertanyaan tentang penghapusan perbudakan.[8][9]