Pelengkung Darwin
bentukan pelengkung di dekat Pulau Darwin, Ekuador (runtuh pada 2021) / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pelengkung Darwin (Darwin's Arch) adalah bebatuan alami yang berbentuk melengkung terletak di bagian sebelah tenggara Pulau Darwin di Kepulauan Galápagos, Ekuador di Samudra Pasifik. Lengkungan Darwin merupakan lengkungan yang terdiri dari dua pilar yang terbentuk secara alami melalui proses geologi. Pelengkungan Darwin terletak kira-kira 600 mil di bagian barat daerah daratan Ekuador serta diperkirakan memiliki jarak kurang dari satu mil pulau Darwin yang tercatat tidak berpenghuni[1]. Pelengkung Darwin terletak di dataran yang berbentuk tidak teratur, berbatu, dan terendam, yang dijuluki sebagai "teater".[2][3] Pelengkung Darwin runtuh pada 17 Mei 2021, peristiwa ini diakibatkan adanya erosi air laut secara alamiah. Terjadinya peristiwa tersebut menjadikan pelengkung Darwin saat ini hanya meninggalkan dua pilar yang berdiri bebas.[4][5]
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Tenggara Pulau Darwin, Kepulauan Galápagos, Ecuador |
Koordinat | 1°40′19.2″N 91°59′26.6″W |
Kepulauan | Kepulauan Galapagos |
Pemerintahan | |
Negara | Ecuador |
Pelengkung Darwin, bersama dengan Pulau Darwin di dekatnya, diberi nama dari nama naturalis Inggris abad ke-19 Charles Darwin, yang dahulu melakukan penelitiannya di wilayah ini pada tahun 1835 yang menggunakan HMS Beagle[6], kemudian hal ini membantunya dalam menghasilkan teori evolusi melalui seleksi alam saat melakukan pengamatan terhadap satwa liar di sekitar kepulauan Galapagos.[7] Lengkungan Darwin memiliki dua pilar yang saat ini sering disebut sebagai "Pilar Evolusi". Bagian dari permukaan lengkungan berada, telah diperkirakaan memiliki jarak sekitar 141 kaki di atas permukaan laut[1].