![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/67/COVID-19_Pandemic_Cases_in_Argentina_per_100%252C000_people_by_province.svg/langid-640px-COVID-19_Pandemic_Cases_in_Argentina_per_100%252C000_people_by_province.svg.png&w=640&q=50)
Pandemi Covid-19 di Argentina
tinjauan umum pandemi koronavirus 2019–2020 di Argentina pada 2020 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pandemi COVID-19 di Argentina merupakan bagian dari pandemi yang disebabkan oleh virus Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Pandemi COVID-19 dikonfirmasi menyebar ke Argentina pada 3 Maret 2020[1][2][3][4] Pada tanggal 15 Maret 2021, jumlah kasus telah mencapai 2.201.886 orang yang telak dikonfirmasi dengan korban jiwa sebanyak 53.836 orang.[5] Pada tanggal 7 Maret 2020, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kematian pertama yang merupakan seorang lansia berusia 64 tahun yang telah melakukan perjalanan ke Paris dan juga memiliki gejala penyakit lainnya, Dia baru dikonfirmasi positif setelah dia meninggal. Kasus tersebut juga menandai kematian terdokumentasi pertama dari virus tersebut di Amerika Latin.[6]
Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang. |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARSCoV-2 |
Lokasi | Argentina |
Kasus pertama | Buenos Aires |
Tanggal kemunculan | 3 Maret 2020 (4 tahun, 1 bulan, 1 minggu dan 4 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, China |
Kasus terkonfirmasi | 2,201,832[lower-alpha 1][lower-alpha 2] |
Kasus dirawat | 154,835 |
Kasus sembuh | 1,993,161 |
Kematian | 53,836 |
Tingkat kematian | 2.45% |
Situs web resmi | |
www.argentina.gob.ar/COVID-19 |
Pada 19 Maret, Argentina mengumumkan karantina wilayah nasional.[7][8] Pemerintah Argentina mengumumkan perpanjangan karantina wilayah yang awalnya direncanakan berakhir pada 31 Maret sampai pertengahan April,[9] lalu berlanjut hingga 26 April.[10] Akhirnya pada tanggal 25 April, Presiden Alberto Fernández mengumumkan karantina wilayah akan berlanjut di kota-kota besar hingga 10 Mei.[11] Karantina wilayah dihentikan di seluruh negeri, kecuali wilayah perkotaan di Buenos Aires Besar (31.9% penduduk tinggal)[12] pada tanggal 10 Mei. Buenos Aires Besar berhenti mengkarantina wilayahnya hingga 24 Mei[13] yang diperpanjang hingga 7 Juni,[14] lalu diperpanjang kembali sampai tanggal 28 Juni setelah lompatan tinggi jumlah kasus baru di wilayah ini.[15] Pada tanggal 26 Juni Fernández mengumumkan bahwa pembatasan pergerakan di wilayah ini yang sebelumnya dilonggarkan dikencangkan kembali hingga 17 Juli karena lonjakan kasus pada hari sebelumnya.[16] Akhirnya, pada 17 Juli, karantina wilayah berangsur dilonggarkan dalam beberapa tahap untuk kembali normal, meskipun pembatasan beberapa kali diperpanjang sampai 8 November 2020.[17]
Respons terhadap wabah ini meliputi pembatasan perdagangan dan pergerakan, penutupan batasan dan penutupan sekolah dan intitusi pendidikan.[18] Klaster infeksi dan kematian telah terjadi di rumah perawatan, penjara dan tempat tahanan lainnya dan area perkotaan.[19][20] Jumlah uji meningkat seiiring waktu, meskipun ada kekhawatiran bahwa jumlah ini kurang dari negara lain di wilayah Amerika Selatan, seperti Chili dan Peru.[21][22] Walaupun begitu, respons pemerintah terhadap pandemik menjadi salah satu negara yang dianggap terbaik oleh wilayah tersebut dalam penanganan awal pandemi.[23]