![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Detail_painting_of_Pangeran_Puger_%2528later_Pakubuwono_I%2529_forced_to_execute_his_daughter%252C_Raden_Ayu_Lembah.jpg/640px-Detail_painting_of_Pangeran_Puger_%2528later_Pakubuwono_I%2529_forced_to_execute_his_daughter%252C_Raden_Ayu_Lembah.jpg&w=640&q=50)
Pakubuwana I
Susuhunan dari Mataram / From Wikipedia, the free encyclopedia
Sri Susuhunan Pakubuwana I (bahasa Jawa: ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧇, translit. pakubuwana kapisan, har. 'pakubuwana satu', dikenal juga sebagai Sunan Ngalaga atau Pangeran Puger; lahir di Plered, Mataram pada tahun 1648, wafat di Kartasura, Mataram pada tanggal 22 Februari 1719) adalah susuhunan Mataram ketujuh yang memerintah antara tahun 1704 – 1719. Ia merupakan paman dari Amangkurat III dan menggantikan keponakannya sebagai sunan menggunakan gelar baru untuk garis keturunannya, dengan gelar Pakubuwana. Kebanyakan kronik Jawa (babad) menggambarkannya sebagai seorang penguasa yang bijaksana dan agung. Setelah wafat putranya menggantikannya dengan gelar Amangkurat IV.
Fakta Singkat Pakubuwana I ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧇, Susuhunan Mataram ke-7 ...
Pakubuwana I ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧇ | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sunan Ngalaga | |||||||||
![]() Lukisan Pangeran Puger (Pakubuwana I), menghukum mati putrinya dengan cara dicekik atas perintah Amangkurat III karena perselingkuhannya dengan anak seorang pejabat.[1] | |||||||||
Susuhunan Mataram ke-7 | |||||||||
Bertakhta | 1704 – 1719 | ||||||||
Pendahulu | Amangkurat III | ||||||||
Penerus | Amangkurat IV | ||||||||
Informasi pribadi | |||||||||
Kelahiran | Raden Mas Darajat 2 Februari 1648 ![]() | ||||||||
Kematian | 22 Februari 1719![]() | ||||||||
Pemakaman | |||||||||
Wangsa | Mataram | ||||||||
| |||||||||
Ayah | Amangkurat I | ||||||||
Ibu | Ratu Wetan | ||||||||
Permaisuri | Ratu Mas Balitar | ||||||||
Bahasa Jawa | ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧇ | ||||||||
Agama | Islam |
Tutup