![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/USIA_53-12197.jpg/640px-USIA_53-12197.jpg&w=640&q=50)
Operasi Camargue
From Wikipedia, the free encyclopedia
Operasi Camargue adalah salah satu operasi terbesar yang dilakukan antara Korps Ekspedisi Timur Jauh Prancis dan Tentara Nasional Vietnam dalam Perang Indochina Pertama. Pertempuran ini berlangsung dari tanggal 28 Juli hingga 10 Agustus 1953. tank, unit lintas udara, dan pasukan Prancis yang dikirim dengan kapal pendarat ke pantai tengah Annam, yang sekarang menjadi Vietnam, berusaha menyapu pasukan komunis Viet Minh dari Rute 1 yang kritis.
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/USIA_53-12197.jpg/640px-USIA_53-12197.jpg)
Pendaratan pertama dilakukan pada dini hari tanggal 28 Juli, dan mencapai tujuan pertama, sebuah kanal pedalaman, tanpa insiden besar. Fase kedua dari operasi pembersihan dimulai di "labirin desa-desa kecil" di mana pasukan lapis baja Prancis mengalami serangkaian penyergapan.[1] Diperkuat oleh pasukan terjun payung, Prancis dan sekutunya di Vietnam memperketat jaring di sekitar pertahanan Viet Minh, namun tertundanya pergerakan pasukan Perancis meninggalkan celah di mana sebagian besar gerilyawan Viet Minh, dan banyak gudang senjata diperkirakan akan direbut oleh operasi tersebut. , lolos. Bagi Prancis, hal ini memvalidasi klaim bahwa tidak mungkin melakukan operasi penjeratan ketat di hutan Vietnam, karena lambatnya pergerakan pasukan mereka, dan pengetahuan musuh sebelumnya, yang sulit dicegah. Sejak saat itu, Prancis berfokus pada penciptaan posisi benteng yang kuat, sehingga Jenderal Viet Minh Giáp dapat mengadu pasukannya, yang berpuncak pada Operasi Castor dan Pertempuran Dien Bien Phu.[2]
Dengan ditariknya pasukan Prancis dari operasi tersebut pada akhir musim panas tahun 1953, Resimen 95 Viet Minh kembali menyusup ke Rute 1 dan melanjutkan penyergapan terhadap konvoi Prancis, mengambil simpanan senjata yang terlewatkan oleh pasukan Prancis. Resimen 95 menduduki wilayah tersebut selama sisa Perang Indochina Pertama dan masih beroperasi di sana hingga tahun 1962 melawan Tentara Vietnam Selatan selama Perang Indochina Kedua, atau Perang Vietnam.[3]