Olav II dari Norwegia
From Wikipedia, the free encyclopedia
Olaf II Haraldsson (995 – 29 Juli 1030), yang kemudian dikenal sebagai St. Olaf (dan secara tradisional disebut St. Olave), merupakan seorang Raja Norwegia dari tahun 1015 sampai 1028. Dia dianugerahi secara anumerta dengan gelar Rex Perpetuus Norvegiae (bahasa Inggris: Raja Norwegia Abadi/Perpetual) dan dikanonisasi di Nidaros (Trondheim) oleh Uskup Grimkell, satu tahun setelah kematiannya di dalam Pertempuran Stiklestad pada tanggal 29 Juli 1030. Jenazahnya diabadikan di Katedral Nidaros, yang dibangun di atas tempat pemakamannya. Kesuciannya mendorong adopsi agama Kristen secara luas.
Santo Olav dari Norwegia | |
---|---|
Raja dan Martir | |
Lahir | 995 |
Meninggal | 29 Juli 1030 |
Dihormati di | Gereja Katolik Roma, Gereja Lutheran |
Kanonisasi | 1164 oleh Alexander III |
Tempat ziarah | Trondheim |
Pesta | 29 Juli;juga 3 Agustus dan 16 Oktober[1][2] |
Atribut | mahkota, kapak, dragon |
Pelindung | Pemahat; pernikahan yang bermasalah; Raja; Norwegia |
Kanonisasi lokal Olaf pada tahun 1164 dikonfirmasi oleh Paus Aleksander III, menjadikannya seorang santo Gereja Katolik Roma, dan tokoh sejarah yang diperingati di antara beberapa anggota Persekutuan Lutheran dan Anglikan.[3] Dia juga merupakan santo yang dikanonisasi dari Gereja Ortodoks (hari peringatan yang dirayakan pada tanggal 29 Juli) dan salah satu dari santo-santo Barat terakhir yang terkenal sebelum Skisma Besar.[4]
Kisah Olav Haraldsson dan legenda Santo Olaf menjadi pusat identitas nasional. Terutama selama periode Nasionalisme Romantik, Olaf adalah simbol kemerdekaan dan harga diri Norwegia. Santo Olaf dilambangkan dengan kapak di lambang Norwegia dan Olsok (29 Juli) masih merupakan hari perayaannya. Banyak institusi Kristen yang memiliki hubungan Skandinavia dan juga Ordo Santo Olav dinamai menurut namanya.[5][6]