Natrium dodesil sulfat
senyawa kimia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Natrium dodesil sulfat (bahasa Inggris: sodium dodecyl sulfate; SDS atau NaDS), yang dikenal juga sebagai natrium lauril sulfat atau natrium laurilsulfat (disingkat NaLS) (Bahasa Inggris: sodium lauryl sulfate atau sodium laurilsulfate, disingkat SLS), yang memiliki rumus kimia: C12H25SO4Na, adalah surfaktan anion yang biasa terdapat dalam produk-produk pembersih. Garam kimia ini adalah organosulfur anion yang mengandung 12-ekor karbon terikat ke gugus sulfat, membuat zat kimia ini mempunyai sifat ambifilik yang merupakan syarat sebagai deterjen.
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Sodium dodecyl sulfate | |
Nama lain
Natrium laurilsulfat; Natrium monododesil sulfat; Natrium monolauril sulfat; Sodium dodekanasulfat; Sodium monododesil sulfate; Sodium lauril sulfat; Sodium monolauril sulfat; Sodium dodekanasulfat; Dodecil alkohol, hidrogen sulfat, garam natrium; n-dodesil sulfat natrium; Asaam sulfat monodesil ester garam natrium; | |
Penanda | |
| |
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA) |
|
| |
Sifat | |
NaC12H25SO4 | |
Massa molar | 288.38 g mol−1 |
Densitas | 1.01 g/cm³ |
Titik lebur | 206 °C |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Y verifikasi (apa ini YN ?) | |
Referensi | |
SLS adalah jenis surfaktan yang sangat kuat dan umum digunakan dalam produk-produk pembersih noda minyak dan kotoran. Sebagai contoh, SLS ini banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada produk-produk industri seperti pembersih mesin (engine degreaser), pembersih lantai, dan shampo mobil. SLS digunakan dalam kadar rendah di dalam pasta gigi, shampo dan busa pencukur. Zat kimia ini merupakan bahan utama di dalam formulasi kimia untuk mandi busa karena efek pengentalnya dan kemampuan untuk menghasilkan busa.
Telah diteliti bahwa SLS bukan bahan karsinogen ketika dioleskan ke kulit maupun dikonsumsi.[1] Tetapi dari percobaan ditemukan SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan wajah ketika dioleskan dalam waktu yang lama dan terus menerus (lebih dari 1 jam) pada remaja.[2] Studi klinik terhadap 30 pasien yang sering mengeluhkan seriawan, membuktikan pasta gigi yang mengandung SLS dapat menyebabkan seriawan lebih besar dibandingkan dengan pasta gigi bebas detergen.[3] Sebuah studi klinik lain membuktikan tidak ada efek yang signifikan untuk penderita seriawan ketika dibandingkan menggunakan pasta gigi dengan dan tanpa SLS.[4]