![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2c/Muhammad_Sangidu_%25281%2529.png/640px-Muhammad_Sangidu_%25281%2529.png&w=640&q=50)
Muhammad Sangidu
Kepala Penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ke-13 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kiai Haji Muhammad Sangidu atau Kanjeng Raden Penghulu Haji (K.R.P.H.) Muhammad Kamaluddiningrat (1883–1980) adalah Kepala Penghulu[lower-alpha 1] Kesultanan Yogyakarta ke-13 yang dilantik pada 1914 untuk menggantikan penghulu sebelumnya, K.R.P.H. Muhammad Khalil Kamaluddiningrat. Sangidu merupakan kerabat Ahmad Dahlan dan menjadi pendukung organisasi Muhammadiyah yang didirikan Dahlan. Dia dikenal sebagai pemegang stamboek (kartu anggota Muhammadiyah) pertama, karena merupakan anggota pertama organisasi Muhammadiyah. Selain itu, dia adalah sosok yang mengusulkan nama "Muhammadiyah" kepada Dahlan.
Ketika menjadi Kepala Penghulu Kesultanan Yogyakarta, Sangidu berperan dalam menjadikan ajaran Muhammadiyah sebagai paham yang dominan di Kampung Kauman. Walaupun sebelumnya pernah terjadi ketegangan antara Ahmad Dahlan dan ulama-ulama tradisional di Kampung Kauman, pendekatannya yang kooperatif dengan pihak keraton berhasil menghindarkan konflik. Dia juga memanfaatkan budaya lokal sebagai media berdakwah. Sangidu juga mencoba mengubah adat pernikahan masyarakat agar hanya memberikan suguhan yang sederhana, dan dia pernah mengusahakan ketepatan 1 Syawal (yang merupakan tanggal jatuhnya Idulfitri dalam kalender Hijriah) dengan menggunakan metode rukyat bil aini (mengamati dengan penglihatan) alih-alih perhitungan aboge (tahun Jawa). Selain itu, dia memelopori pendirian sekolah bersistem modern yang kini dikenal dengan nama Madrasah Muallimin Muhammadiyah dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah, serta membantu merintis Frobelschool yang merupakan taman kanak-kanak (TK) pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia.