![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/56/Berliner_Olympiastadion%252C_Gesamtansicht_2013.jpg/640px-Berliner_Olympiastadion%252C_Gesamtansicht_2013.jpg&w=640&q=50)
Liga Champions UEFA 2014–2015
Musim ke-60 Liga Champions UEFA / From Wikipedia, the free encyclopedia
Liga Champions UEFA 2014–2015 menjadi musim ke-60 bagi penyelenggaraan turnamen antar klub sepak bola tertinggi di Eropa yang diselenggarakan oleh UEFA, dan menjadi yang ke-23 setelah perubahan nama dari Piala Champions menjadi Liga Champions UEFA
![]() Olympiastadion di Berlin menjadi tuan rumah final | |
Informasi turnamen | |
---|---|
Jadwal penyelenggaraan | Kualifikasi: 1 Juli – 27 Agustus 2014 Kompetisi utama: 16 September 2014 – 6 Juni 2015 |
Jumlah tim peserta | Kompetisi utama: 32 Total: 77 (dari 53 asosiasi) |
Hasil turnamen | |
Juara | ![]() |
Tempat kedua | ![]() |
Statistik turnamen | |
Jumlah pertandingan | 125 |
Jumlah gol | 361 (2,89 per pertandingan) |
Jumlah penonton | 5.136.695 (41.094 per pertandingan) |
Pencetak gol terbanyak | Lionel Messi (Barcelona) Neymar (Barcelona) Cristiano Ronaldo (Real Madrid) Masing-masing 10 gol |
Final dimainkan di Olympiastadion di Berlin, Jerman,[1] dengan tim Spanyol Barcelona mengalahkan tim Italia Juventus 3–1 untuk memenangkan gelar kelima mereka dan selesaikan treble kontinental kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya.[2] Real Madrid adalah pemegang gelar, namun mereka tersingkir oleh Juventus di semifinal.
Musim ini adalah musim pertama di mana klub harus mematuhi Peraturan Financial Fair Play UEFA untuk dapat berpartisipasi.[3] Terlebih lagi, musim ini adalah yang pertama dimana klub dari Gibraltar berkompetisi di turnamen tersebut, setelah Asosiasi Sepak Bola Gibraltar diterima sebagai anggota UEFA ke-54 di Kongres UEFA pada Mei 2013.[4] Mereka diberikan satu tempat di Liga Champions,[5] yang diambil oleh Lincoln Red Imps, juara Divisi Utama Gibraltar 2013–2014.[6]
Pada 17 Juli 2014, panel darurat UEFA memutuskan bahwa klub Ukraina dan Rusia tidak akan bertanding satu sama lain "sampai pemberitahuan lebih lanjut" karena kerusuhan politik antar negara.[7] Keputusan lain yang berpusat pada ketidakstabilan regional juga dibuat ketika tim-tim Israel dilarang menjadi tuan rumah kompetisi UEFA apa pun karena konflik Israel-Gaza 2014.[8] Aturan mengenai skorsing akibat akumulasi kartu kuning juga diubah sehingga semua kartu kuning habis setelah selesainya babak perempat final dan tidak dibawa melaju ke babak semifinal.[9] Terlebih lagi, ini adalah musim pertama dimana vanishing spray digunakan.[10]