![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Coumarin_acsv.svg/langid-640px-Coumarin_acsv.svg.png&w=640&q=50)
Kumarin
senyawa kimia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kumarin merupakan senyawa metabolit sekunder berupa minyak atsiri yang terbentuk terutama dari turunan glukosa nonatsiri saat penuaan atau pelukaan.[1] Hal ini penting terutama ada tumbuhan alfalfa dan semanggi manis di mana kumarin menyebabkan timbulnya aroma yang khas sesaat setelah kedua tumbuhan itu dibabat.[1] Para peneliti telah mengembangkan galur semanggi tertentu yang mengandung sedikit kumarin dan galur lainnya yang mengandung kumarin dalam bentuk terikat.[1] Semua galur itu secara ekonomi sangat penting karena kumarin-bebas dapat berubah menjadi produk yang beracun, dikumarol, jika semanggi rusak selama penyimpanan.[1] Dikumarol adalah senyawa antipenggumpalan yang menyebabkan penyakit semanggi manis (penyakit perdarahan) pada hewan ruminansia (pemamah biak seperti sapi) yang memakan tumbuhan yang mengandung dikumarol.[1]
![]() | Artikel bertopik biokimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
![]() | |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
2H-chromen-2-one | |
Nama lain
1-benzopyran-2-one | |
Penanda | |
| |
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID |
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA) |
|
| |
| |
Sifat | |
C9H6O2 | |
Massa molar | 146.143 |
Densitas | 0.935 g/cm³ (20 °C) |
Titik lebur | 71 °C |
Titik didih | 301 °C |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
![]() ![]() ![]() | |
Referensi | |
Skopoletin adalah kumarin beracun yang tersebar luas pada tumbuhan dan sering dijumpai dalam kulit biji.[1] Skopoletin merupakan salah satu senyawa yang diduga menghambat perkecambahan biji tertentu, menyebabkan dormansi sampai senyawa tersebut tercuci (misalnya, oleh hujan yang cukup lebat sehingga kelembapannya cukup bagi pertumbuhan kecambah).[1] Jadi peranannya adalah sebagai penghambat alami perkecambahan biji.[1]