Kota kedua di Britania Raya
From Wikipedia, the free encyclopedia
Identitas kota kedua di Britania Raya adalah subyek yang masih diperdebatkan. Kota kedua di sebuah negara adalah suatu kota yang dianggap sebagai kota yang paling penting kedua, biasanya setelah ibu kota atau kota pertama (London, dalam kasus ini), serta berdasarkan pada kriteria seperti jumlah populasi, tingkat perekonomian, dan kontribusi budaya. Britania Raya tidak memiliki kota kedua yang resmi, juga tidak ada mekanisme resmi atau kriteria untuk pemberian status tersebut. Warga dan pemimpin sipil kota saingan sering berdebat mengenai klaim atas status kota kedua ini.
Birmingham secara umum dianggap sebagai kota kedua di Britania Raya sejak Perang Dunia I,[1] yang memiliki jumlah penduduk dan PDB terbesar (Daftar kota menurut PDB) setelah London. Namun, hasil jajak pendapat baru-baru ini, berdasarkan referensi media, dan merujuk pada peringkat kota secara global, Manchester juga mulai dianggap sebagai kota kedua sejak tahun 2000. Anggapan ini dikaitkan dengan pesatnya pertumbuhan kebudayaan, media massa, musik, olahraga dan transportasi di Manchester sejak pengeboman Manchester 1996.[2] Sensus 2011 menunjukkan bahwa Manchester merupakan kota dengan pertumbuhan penduduk tercepat (di luar London) di Britania Raya, dengan pertumbuhan populasi sebesar 19%, sedangkan Birmingham hanya mencatatkan pertumbuhan populasi sebesar 9%.[3][4]
Kota-kota lainnya, baik di Inggris maupun di Skotlandia, juga sering kali dianggap sebagai kota kedua. Misalnya Glasgow di Skotlandia, yang pada masa lalu disebut sebagai Kota Kedua Imperium. Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, seluruh Irlandia adalah bagian dari kedaulatan Britania Raya. Pada masa ini, Dublin-lah yang dianggap sebagai kota kedua.[5][6]
Pada masa kini, semakin sulit untuk menentukan kota yang layak menjadi kota kedua di Britania Raya jika merujuk pada kriteria faktor budaya. Semua kota-kota utama di Britania Raya telah memainkan peran penting dalam perkembangan budaya Britania; selain Birmingham dan Manchester, Edinburgh, Glasgow (Ibu kota Kebudayaan Eropa pada 1990), Liverpool (Ibu kota Kebudayaan Eropa 2008), Leeds, Sheffield, Cardiff, Newcastle upon Tyne, Kingston upon Hull, Bradford, dan kota-kota lainnya juga berjaya dan diakui secara internasional dalam hal keunggulan olahraga, musik, dan seni pertunjukan.