![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/79/Bali-lontar-kakawin-sutasoma-300ppi.pdf/page1-640px-Bali-lontar-kakawin-sutasoma-300ppi.pdf.jpg&w=640&q=50)
Kakawin Sutasoma
manuskrip lontar di Bali / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kakawin Sutasoma adalah sebuah kakawin dalam bahasa Jawa Kuno. Kakawin ini termasyhur, sebab setengah bait dari kakawin ini menjadi motto nasional Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika (Bab 139.5).[1]
Fakta Singkat Disebut pula, Jenis ...
Kakawin Sutasoma | |
---|---|
![]() | |
Disebut pula | ᬓᬓᬯᬶᬦ᭄ᬲᬸᬢᬲᭀᬫ |
Jenis | Itihasa |
Daerah asal | Sanur |
Bahasa(-bahasa) | Kawi |
Ukuran | 51 cm x 3,5 cm |
Format | Kakawin |
Aksara | Aksara Bali |
Halaman | 155 |
Masuk Koleksi pada | Perpustakaan Kantor Dokumentasi Budaya Bali, Sanur, Museum Negeri Mpu Tantular, Balai Bahasa Bali dan Perpustakaan Kongres Amerika Serikat |
Tutup
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/f2/Sutasoma-cover-buku-keluaran-Departemen-PdanK-1993.jpg/320px-Sutasoma-cover-buku-keluaran-Departemen-PdanK-1993.jpg)
Motto atau semboyan Indonesia tidaklah tanpa sebab diambil dari kitab kakawin ini. Kakawin ini mengenai sebuah cerita epis dengan pangeran Sutasoma sebagai protagonisnya. Amanat kitab ini mengajarkan toleransi antar agama, terutama antar agama Hindu-Siwa dan Buddha. Kakawin ini digubah oleh Empu Tantular pada abad ke-14.