Joint Direct Attack Munition
bom udara / From Wikipedia, the free encyclopedia
JDAM (Joint Direct Attack Munition) (bahasa Indonesia: Amunisi Serangan Langsung Gabungan) adalah bom berpemandu GPS yang di lengkapi dengan pemandu laser dan inersial.
Joint Direct Attack Munition | |
---|---|
![]() GBU-31 : Sebuah bom Mk 84 dipasangi paket JDAM | |
Jenis | Paket pemandu bom |
Sejarah pemakaian | |
Pada perang | Perang Afghanistan, Pertempuran Marawi, Perang Sipil Irak, Perang Sipil Suriah |
Spesifikasi | |
Panjang | 3,02-3,89 m |
Rentang sayap | 500 hingga 640 mm |
Daya jelajah | Hingga 28 km |
Sistem pemandu |
Pemandu inersial/GPS |
Akurasi | 13 meter dengan GPS, 30 meter dengan pemandu inersial |
Bom buatan Boeing ini adalah jenis bom udara ke permukaan (air to surfaces) yang diluncurkan dari pesawat tempur maupun pesawat pembom ringan, Selama menuju target, komputer mengatur sirip pengendali di ujung bom. Secara teoretis, kemungkinan luputnya bom jenis ini dari sasaran hanya satu-dua meter. Adapun target efektif untuk bom jenis ini adalah sasaran darat yang diam seperti bunker-bunker pertahanan musuh, rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, pengungsian, gudang persenjataan maupun logistik, maupun perangkat komunikasi musuh. Akan tetapi varian lain dari bom JDAM mampu menghancuran sasaran darat yang bergerak pelan seperti konvoi tank, peluncur SCUD, dan peluncur SAM.
Sejak 1998 hingga November 2016, Boeing menyelesaikan lebih dari 300.000 paket pemandu JDAM. Pda 2017, Boeing membuat lebih dari 130 paket per hari.[1]