Datu Gunung Setia
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jalaluddin Datu Taliwang atau Datu Puti Geti atau Datu Gunung Setia, gelar anumerta Dewa Ling Gunung Setia adalah Sultan Sumbawa ke-4 (m. 1725–1731).[1][2][3]
Kemangkatan Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I serta kakaknya Datu Bala Sawo menyebabkan kekosongan kepemimpinan di Kesultanan Sumbawa. Atas permufakatan adat Pangantong Lima Olas (Majelis 15 orang) dinobatlah Jalaluddin Datu Taliwang sebagai Sultan Sumbawa pada 15 Zulhijah 1137 Hijriyah atau tanggal 14 Agustus 1725 Masehi. Selama lebih kurang 7 tahun memerintah, Datu Gunung Setia meneruskan kebijakan Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I. Tercatat dalam sejarah sebuah peristiwa besar terjadi pada malam tanggal 26 Ramadan 1145 Hijriyah atau bertepatan dengan 5 April 1731, terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan Istana Balong beserta harta benda dan sebagian penghuninya, termasuk perkampungan di sekitar Istana Bala Balong. Sultan Sumbawa Datu Taliwang, Datu Gunung Setia beserta Permaisuri dan Putra Putrinya turut mangkat karena kebakaran hebat tersebut. Beliau beserta keluarganya dimakamkan di Bukit Gunung setia, demikianlah maka beliau mendapatkan nama anumerta Datu Ling Gunung Setia.[4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14] my after wounmld like to meet the datu salangi