Interleukin-1
From Wikipedia, the free encyclopedia
Interleukin-1 (IL-1) juga dikenal sebagai leukocyte activating factor (LAF), B cell activating factor (BAF), mononuclear cell factor (MCF), leukocyte endogenous mediator (LEM), hemopoeitin-1 dan sejumlah nama lain.[1] IL-1 adalah sebutan bagi beberapa polipeptida sitokin IL-1α, IL-1ß dan IL-1Ra, yang memainkan peran penting dalam regulasi sistem kekebalan dan respon peradangan.
IL-1α dan IL-1ß masing-masing memiliki berkas genetik IL1A,[2] dan IL1B,[3] pada kromosom 2 deret yang sama yaitu 2q14, dan merupakan sitokin pleiotropik hasil sekresi monosit dan makrofag berupa prohormon, sebagai respon saat sel mengalami cedera, oleh karena itu menginduksi apoptosis. Beberapa pakar menganggap bahwa defisiensi genetik IL1A berperan dalam artritis reumatoid (RA) dan Alzheimer.
IL-1ß merupakan sitokin yang diiris oleh ICE, dan berperan di dalam aktivitas seluler seperti proliferasi, diferensiasi dan apoptosis. Induksi COX-2 pada sitokin ini di dalam sistem saraf pusat ditemukan sebagai penyebab hipersensitivitas yang memberikan rasa sakit.
Interleukin adalah faktor penyebab demam, mengontrol limfosit, meningkatkan sel sumsum tulang dan menyebabkan degenerasi pada persendian tulang. IL-1 segera menimbulkan demam pada saat mencapai hipotalamus dan meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8-10 menit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IL-1 menyebabkan demam pertama-tama dengan menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, kemudian zat ini selanjutnya bekerja dalam hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam.[4] Peningkatan suhu tubuh ini membantu sistem imun tubuh untuk melawan infeksi. IL-1 juga penting dalam pengaturan hematopoiesis.[5]
Interleukin-1 sendiri terdiri dari dua protein yang berbeda yaitu IL-1α dan IL-1β yang keduanya termasuk interleukin-1 superfamili.[5] Kebanyakan IL-1 yang ditemukan dalam sirkulasi adalah IL-1β.[6]