Herman Sarens Soediro
From Wikipedia, the free encyclopedia
Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Herman Sarens Soediro (24 Mei 1930 – 11 Juli 2010 ) adalah purnawirawan, diplomat, pengusaha, tokoh olahraga menembak dan berkuda, serta promotor tinju. Ia adalah anak dari Sersan Mayor Raden Soediro Wirio Soehardjo, Kepala Perlengkapan Batalyon IV, Resimen XI, Divisi II Siliwangi yang gugur di tangan tentara Belanda pada 19 Desember 1947. Saat itu Serma Soediro adalah komandan Herman Sarens. Hermans Sarens Sudiro menikah dengan Tinawati pada 21 Agustus 1958.[1]
Herman Sarens Soediro | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | (1930-05-24)24 Mei 1930 Pandeglang, Jawa Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 11 Juli 2010(2010-07-11) (umur 80) Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Ny. Tinawati |
Hubungan | Sersan Mayor Raden Soediro Wirio Soehardjo (Ayah) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1946—1970 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Sunting kotak info • L • B | |
Nama Herman Sarens Soediro menjadi sangat populer saat ia menjadi promotor tinju, menggantikan Boy Bolang yang mengalami kesulitan finansial saat menjelang pertandingan akbar Saoul Mamby v. Thomas Americo untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas welter ringan versi WBC pada tahun 1981.[2][3]