Hari Aksi Langsung
From Wikipedia, the free encyclopedia
Hari Aksi Langsung (16 Agustus 1946), juga dikenal sebagai Pembunuhan Besar Calcutta, adalah hari kerusuhan komunal yang meluas antara Muslim dan Hindu di kota Calcutta (sekarang dikenal sebagai Kolkata) di Provinsi Benggala, India Britania.[3] Hari tersebut juga menandai permulaan dari apa yang dikenal sebagai Minggu Pisau Panjang.[5][6]
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Hari Aksi Langsung Pembunuhan Besar Calcutta | |||
---|---|---|---|
Bagian dari Pemisahan Benggala (1947) | |||
Tanggal | Agustus 1946 | ||
Lokasi | Calcutta, Benggala, India Britania 22.58°N 88.36°E / 22.58; 88.36 | ||
Sebab | Pembagian Benggala berdasarkan latar agama | ||
Tujuan | Pembersihan etnis dan persekusi agama | ||
Metode | Pembantaian, perpindahan agama paksa, pembakaran disengaja, penculikan, dan pemerkosaan massal | ||
Hasil | Pemisahan Benggala (1947) | ||
Pihak terlibat | |||
Tokoh utama | |||
| |||
Jumlah korban | |||
Korban jiwa | 4.000 tewas[3][4] 15.000 terluka[3][4] 100.000 kehilangan tempat tinggal[3][4] |
"Aksi Langsung" diumumkan oleh Dewan Liga Muslim untuk menunjukkan kekuatan perasaan umat Muslim terhadap tuntutannya bagi Pakistan yang "otonom dan berdaulat". Aksi tersebut mengakibatkan kerusuhan komunal terburuk yang pernah dialami oleh India Britania.
Liga Muslim dan Kongres Nasional India merupakan dua partai politik terbesar di Majelis Konstituen India pada tahun 1940-an. Liga Muslim telah menuntut, sejak Resolusi Lahore tahun 1940, bahwa wilayah mayoritas Muslim di India barat laut dan timur, harus dibentuk sebagai "negara-negara merdeka". Misi Kabinet ke India 1946 untuk merencanakan pengalihan kekuasaan dari Kemaharajaan Britania kepada kepemimpinan India mengusulkan suatu struktur tiga tingkat: pusat, kelompok provinsi, dan provinsi. "Kelompok provinsi" dimaksudkan untuk mengakomodasi tuntutan Liga Muslim. Baik Liga Muslim dan Kongres pada prinsipnya menerima rencana Misi Kabinet. Namun, Liga Muslim mencurigai bahwa penerimaan oleh Kongres tidak tulus.[7]
Akibatnya, pada bulan Juli 1946, Liga menarik kembali persetujuannya untuk rencana tersebut dan mengumumkan pemogokan umum (hartal) pada 16 Agustus, dengan menamakannya sebagai Hari Aksi Langsung, untuk menegaskan tuntutannya bagi suatu tanah air Muslim yang terpisah.[8][9][10]
Dengan latar belakang ketegangan komunal, protes itu memicu kerusuhan massal di Calcutta.[4][11] Lebih dari 4.000 orang kehilangan nyawanya dan 100.000 penduduk kehilangan tempat tinggal di Calcutta dalam waktu 72 jam.[3][4] Kekerasan ini memicu kerusuhan agama lebih lanjut di daerah sekitarnya di Noakhali, Bihar, Provinsi-provinsi Bersatu (kini Uttar Pradesh), Punjab, dan Provinsi Perbatasan Barat Laut. Peristiwa ini menabur benih bagi Pembagian India pada akhirnya.