![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/MountCleveland.jpg/640px-MountCleveland.jpg&w=640&q=50)
Gunung Cleveland (Alaska)
gunung di Amerika Serikat / From Wikipedia, the free encyclopedia
Gunung Cleveland adalah gunung berapi kerucut hampir simetris yang terletak di ujung barat Pulau Chuginadak dan merupakan bagian dari Kepulauan Aleut di Alaska. Gunung Cleveland memiliki ketinggian sekitar 1.730 meter, serta menjadi gunung berapi teraktif di Amerika Serikat. Awalnya, penduduk asli Aleut menamakan pulau itu dengan nama dewi api di mitologi Aleutian yang bernama Chuginadak, yang diyakini mendiami gunung berapi. Pada tahun 1894, sebuah tim dari Survei Geologi Amerika Serikat mengunjungi pulau itu dan memberi nama Gunung Cleveland, yang diambil dari nama Presiden Amerika Serikat yang menjabat saat itu, Grover Cleveland.
Gunung Cleveland | |
---|---|
![]() Pemandangan Gunung Cleveland yang hampir simetris pada tahun 1994 | |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 1.730 m (5.680 ft)[1][2] |
Koordinat | 52°49′20″N 169°56′42″W [1] |
Geografi | |
Letak | Pulau Chuginadak, Alaska, Amerika Serikat |
Geologi | |
Usia batuan | Holocene |
Jenis gunung | Gunung berapi kerucut |
Busur/sabuk vulkanik | Busur Aleut, Cincin Api Pasifik |
Letusan terakhir | 17 Mei 2017 (berlanjut)[1] |
Merupakan gunung berapi yang paling aktif di Busur Aleutian dan Amerika Serikat, Cleveland telah meletus setidaknya 22 kali dalam 230 tahun terakhir. Letusan berkekuatan VEI 3 pada tahun 1944 menjadi letusan terbesar dan satu-satunya letusan yang menimbulkan korban jiwa yang diketahui. Pada tahun 2009 Gunung Cleveland telah meletus tiga kali, dua kali pada tahun 2010, sekali pada tahun 2011, 2016, 2017. Terpencilnya gunung berapi ini dari pemukiman terdekat serta suhu dan cuaca yang sangat ekstrim membuat badan vulkanologi Alaska dan Amerika Serikat jarang memantau dan meneliti Gunung Cleveland sehingga hanya satelit yang rutin memantau. Gunung Cleveland sangat berbahaya bagi lalu lintas pesawat terbang karena sering terjadi letusan yang tidak dapat diprediksi, seperti letusan-letusan sebelumnya, sehingga tidak ada penerbangan yang melewati gunung ini.