![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Primate_skull_series.png/640px-Primate_skull_series.png&w=640&q=50)
Gerhana Darwinisme
From Wikipedia, the free encyclopedia
Julian Huxley menggunakan istilah “Gerhana Darwinisme”[lower-alpha 1] untuk mendeskripsikan kesepakatan ilmiah sebelum munculnya sintesis evolusioner modern, yaitu ketika evolusi diterima oleh sebagian besar ilmuwan tetapi hanya sedikit pakar biologi yang percaya bahwa seleksi alam adalah mekanisme utama yang mendorong evolusi.[2][3] Sejarawan ilmu pengetahuan seperti Peter J. Bowler telah menggunakan istilah yang sama untuk menyebut periode dalam sejarah pemikiran evolusi dari dasawarsa 1880-an hingga sekitar tahun 1920, ketika alternatif untuk seleksi alam tengah dikembangkan dan diuji karena banyak pakar biologi yang mengira seleksi alam merupakan hipotesis Charles Darwin yang keliru, atau setidaknya tidak berdampak besar.[4][5] Istilah interfase Darwinisme juga telah dicetuskan untuk menghindari implikasi bahwa "gerhana" didahului oleh periode penelitian Darwinisme yang gencar.[1]
Bagian dari seri Biologi mengenai |
Evolusi |
![]() |
Pengenalan |
Mekanisme dan Proses |
Adaptasi |
Riset dan sejarah |
Bukti |
Bidang |
Kladistika |
Portal Biologi · |
Walaupun terdapat berbagai alternatif yang telah diajukan untuk menjelaskan evolusi (termasuk vitalisme, katastrofisme, dan strukturalisme) pada abad ke-19, terdapat empat alternatif utama yang dipertimbangkan serius oleh ilmuwan:
- Evolusi teistik yang meyakini bahwa Tuhan memandu evolusi secara langsung.
- Neo-Lamarckisme yang merupakan gagasan bahwa evolusi didorong oleh pewarisan karakteristik yang diperoleh pada masa hidup suatu organisme.
- Ortogenesis yang merupakan gagasan bahwa organisme terpengaruh oleh suatu gaya internal atau hukum perkembangan yang mendorong evolusi ke arah tertentu
- Mutasionisme yang merupakan gagasan bahwa evolusi sebagian besar merupakan hasil mutasi yang menghasilkan bentuk-bentuk atau spesies-spesies baru dalam satu langkah.
Evolusi teistik sudah menghilang dari literatur ilmiah pada akhir abad ke-19 karena ketergantungan terhadap penjelasan supranatural dianggap tidak ilmiah. Alternatif lainnya memiliki pengikut yang besar hingga abad ke-20, tetapi pada akhirnya ditolak oleh konsensus biologi setelah perkembangan dalam bidang genetika membantah ketiga gagasan tersebut, sementara perkembangan di bidang genetika populasi dan sintesis modern menunjukkan kebenaran seleksi alam. Ernst Mayr menulis bahwa pada tahun 1930, sebagian besar buku teks biologi masih menegaskan adanya mekanisme-mekanisme non-Darwin.[6]