Loading AI tools
perusahaan asal Jepang Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Gainax Company, Limited (株式会社ガイナックス , Kabushiki-gaisha Gainakkusu) adalah sebuah studio anime Jepang yang terkenal atas hasil produksinya seperti Gunbuster, The Wings of Honneamise, Nadia: The Secret of Blue Water, Neon Genesis Evangelion, FLCL, dan Tengen Toppa Gurren Lagann yang banyak menerima pujian kritikus[1][2][3] dan juga sukses secara komersial.[4] Perusahaan ini juga sering diasosiasikan dengan sutradara anime Hideaki Anno, pemenang berbagai penghargaan sekaligus salah seorang pendiri studio ini. Perusahaan ini berkantor pusat di Koganei, Tokyo.[5]
Studio animasi | |
Industri | Animasi (Anime) |
Genre | beragam |
Didirikan | 24 Desember 1984 |
Pendiri | Hideaki Anno Yoshiyuki Sadamoto Hiroyuki Yamaga Takami Akai Toshio Okada Yasuhiro Takeda Shinji Higuchi |
Kantor pusat | , |
Tokoh kunci | Hiroyuki Yamaga (Presiden) |
Produk | Neon Genesis Evangelion Gurren Lagann This Ugly Yet Beautiful World FLCL Panty&Stocking with Garterbelt |
Situs web | www.gainax.co.jp |
Sebelum Neon Genesis Evangelion, Gainax biasanya membuat animasi dari cerita yang dibuat sendiri, tetapi kemudian studio ini secara besar-besaran mengembangkan adaptasi anime dari manga-manga yang telah ada, misalnya saja Kareshi Kanojo no Jijou dan Mahoromatic.
Animage Anime Grand Prix telah memberikan penghargaan kepada Gainax untuk Nadia: The Secret of Blue Water pada tahun 1991, Neon Genesis Evangelion pada tahun 1995 dan 1996, dan The End of Evangelion pada tahun 1997.
Studio ini dibentuk pada awal 1980-an dengan nama Film Daicon oleh sekelompok mahasiswa yaitu Hideaki Anno, Yoshiyuki Sadamoto, Hiroyuki Yamaga, Takami Akai, Toshio Okada, Yasuhiro Takeda, dan Shinji Higuchi. Proyek pertama mereka adalah animasi pendek untuk Nihon SF Taikai (Konvensi Fiksi Ilmiah Jepang) Tahunan ke-20 yang juga dikenal sebagai Daicon III, yang diselenggarakan pada tahun 1981 di Osaka, Jepang. Film pendek tersebut menceritakan seorang gadis yang berjuang melawan banyak monster, robot, dan pesawat ruang angkasa dari pertunjukan fiksi ilmiah di televisi dan film yang sudah ada (termasuk Ultraman, Gundam, Space Runaway Ideon, Space Battleship Yamato, Star Trek, Star Wars, Godzilla) sampai akhirnya gadis tersebut sampai di sebuah gurun dan menuangkan segelas air ke sebuah lobak cina (Daikon dalam bahasa Jepang) kering yang segera segar dan tumbuh menjadi sebuah pesawat ruang angkasa yang besar, menyinari gadis itu dari atas, dan gadis itu melayang naik mengikuti sinar itu. Meskipun animasi pendek ini terkesan ambisius, sebenarnya animasi ini kasar dan berkualitas rendah.
Kelompok tersebut kemudian membuat "percikan" yang lebih besar dengan cerita pendek yang mereka produksi untuk Nihon SF Taikai ke-22, Daicon IV, pada tahun 1983. Film ini dimulai dengan animasi rekap film pendek yang sebelumnya pada tahun 1981 dengan kualitas animasi yang lebih baik. Dalam cerita ini kemudian ditampilkan gadis yang tumbuh dewasa: mengenakan kostum kelinci, bertempur melawan makhluk-makhluk yang jauh lebih beragam lagi (termasuk berbagai Mobile Suits dari seri Gundam, Darth Vader, Alien, Valkyrie dari Macross, Naga Pern dari Dragonriders of Pern, Aslan, sebuah kapal penjelajah tempur milik Klingon dari Star Trek, Spider-Man, dan juga melewati serangkaian luas ratusan karakter lainnya) pada saat gadis itu menjelajahi langit di atas pedang Stormbringer. Film tersebut menggunakan lagu dari Electric Light Orchestra berjudul "Twilight", tetapi kelompok ini gagal melisensikan lagu tersebut sehingga mencegah film pendek ini untuk resmi dirilis pada DVD, tetapi tersedia rilis laser disk terbatas dari film pendek tersebut (Daicon Film) sangat langka dan paling sering dicari kemudian.
Film pendek di Daicon IV membuat Daicon Film dikenal sebagai studio anime baru yang berbakat (walaupun studio ini kecil dan didirikan dengan hanya 20 juta yen).[6] Studio tersebut berganti nama menjadi Gainax pada tahun 1985, didasarkan istilah sebutan untuk "raksasa" pada Prefektur Tottori,[7] dan ditambahkan akhiran bahasa Inggris "-x" karena terdengar "keren dan bersifat internasional."[8]
Karya pertama Gainax sebagai sebuah entitas komersial adalah Royal Space Force: The Wings of Honneamise, dirilis pada tahun 1987. Honneamise dahulu (dan hingga kini) adalah film anime yang klasik mendapat pujian kritis, dan juga mendapat reaksi hangat secara komersial. Gainax mencoba mengembangkan sekuelnya pada Maret 1992, tetapi ditelantarkan karena kurangnya dana.
Rilis yang selanjutnya adalah OVA tahun 1988 berjudul Gunbuster yang sukses secara komersial[9] dan menempatkan Gainax pada pijakan yang lebih stabil untuk memproduksi karya seperti Nadia: The Secret of Blue Water dan Otaku no Video. Selama periode ini, Gainax juga memproduksi beberapa produk seperti garage kit (model skala yang dapat dilepas-pasang), permainan video dewasa (pemasukan utama yang membuat Gainax dapat terus bertahan, walaupun terkadang dilarang[10]), dan barang-barang sejenis lainnya.
Pada tahun 1995, Gainax memproduksi seri yang paling membuat mereka terkenal, sebuah seri yang sukses secara komersial dan mendapat pujian kritis, Neon Genesis Evangelion. Dalam masa-masa keberhasilan atas Evangelion, Gainax diaudit oleh Badan Perpajakan Nasional Jepang atas desakan dari Dinas Perpajakan Regional Tokyo dengan adanya dugaan bahwa Gainax melakukan penghindaran pajak dari keuntungan besar yang diperoleh dari berbagai properti Evangelion. Kemudian terungkap bahwa Gainax telah menyembunyikan pendapatannya senilai 1,56 miliar yen (sehingga mereka tidak membayar pajak perusahaan sebesar 560 juta yen) yang mereka dapatkan saat perilisan Evangelion dan saat bulan Juli 1997 dengan membayarkan dalam jumlah besar berbagai biaya yang dimiliki perusahaan yang erat hubungannya dengan Gainax, seolah-olah untuk membayar biaya animasi, tetapi kemudian dengan segera menarik 90% dari total uang tunai pada rekening perusahaan lain tersebut dan menyimpannya di safe deposit box (menyisakan 10% sebagai imbalan atas bantuan perusahaan lain tersebut).[6]
Presiden Gainax Takeshi Sawamura dan akuntan pajak Yoshikatsu Iwasaki ditangkap pada tanggal 13 Juli 1999 dan kemudian dipenjarakan atas penipuan akuntansi.[11][12] Yasuhiro Takeda kemudian membela tindakan Sawamura sebagai reaksi terhadap keuangan Gainax yang terus-menerus dalam keadaan kritis dan prosedur akuntansi internal yang lemah:
"Sawamura memahami situasi keuangan kami lebih daripada [karyawan] yang lain, jadi ketika Evangelion dirilis dan uang benar-benar mulai mengalir, ia melihatnya sebagai satu-satunya kesempatan yang mungkin bagi kami untuk menetapkan kondisi yang berbeda pada masa depan nanti. Saya rasa dia tergoda pada saat itu, karena tidak ada yang tahu berapa lama angsa Evangelion akan terus mengeluarkan telur emas. Saya rasa dia tidak dengan sengaja melakukan tindakan ini dengan tujuan menghindari pajak. Hanya saja pengetahuan kami akan akuntansi sangat kurang dalam menangani pendapatan dalam skala besar seperti ini."[13]
Pada tahun 2004, Gainax memeriahkan ulang tahun ke-20 mereka dengan memproduksi Diebuster, sekuel dari Gunbuster. Keberhasilan Gainax yang terakhir dalam dunia televisi adalah seri anime populer Tengen Toppa Gurren Lagann (2007), dan Panty and Stocking with Garterbelt (2010).
Pada Agustus 2011, Gainax digugat oleh A.D. Vision, yang mengklaim bahwa penolakan Gainax dalam menerima pembayaran berdasarkan option (perjanjian kontrak antar perusahaan pembuat film) untuk hak live-action abadi untuk Evangelion sebagai pelanggaran kontrak dan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memproduksi film tersebut dengan studio besar.[14] A.D. Vision telah meminta pemberian hak live action Evangelion serta biaya hukum yang muncul.
Pada tahun 2012, Gainax mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi seri televisi live-action pertamanya, EA's Rock, dengan sutradara Nobuhiro Yamashita.[15]
Sebagai Daicon Film, Gainax juga membuat serangkaian film pendek penggemar tokusatsu pada tahun 1980-an, biasanya parodi dari film monster atau perunjukan pahlawan super yang telah mendapatkan banyak liputan dari media. Produksi ini meliputi:
Gainax juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain untuk menciptakan berbagai karya seperti sebuah video promosi untuk lagu "Marionette" oleh Boøwy, pada tahun 1987[13] dan boneka fashion "Gainax Girls" berbasis Momoko hasil kolaborasi dengan sebuah perusahaan boneka fashion Jepang pada tahun 2006.[16] Gainax juga berkolaborasi dengan Game Arts pada tahun 1992 yang menghasilkan permainan video Alisia Dragoon.
Gainax juga telah menghasilkan sejumlah permainan komputer, termasuk permainan mahjong telanjang yang menampilkan karakter Evangelion[17] yang paling terkenal dari Gainax, seri Princess Maker (kemudian diadaptasi sebagai Puchi Puri Yūshi).
Karena Gainax berasal dari kelompok penggemar, Gainax memelihara hubungan dengan komunitas otaku biasa, mengizinkan mereka membuat dōjinshi dari karya Gainax, action figure buatan penggemar,[18] mempromosikan seri anime seperti Evangelion di festival swasta, dan sebagainya.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.