Furqon
From Wikipedia, the free encyclopedia
Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D., (2 Oktober 1957 – 22 April 2017 ) adalah Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Periode 2015-2020. Dia tercatat sebagai rektor ke-8 sejak UPI bernama IKIP Bandung, dan Pimpinan ke-10 Kampus Bumi Siliwangi sejak bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Bandung. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Litbang Kemdikbud) pada tahun 2014 - 2015 Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 163/M Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013.[1] Jabatan terakhir di UPI sebelum bertugas di Balitbang Kemdikbud adalah sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional.
Prof. H. Furqon M.A., Ph.D. | |
---|---|
![]() | |
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia ke-3 | |
Masa jabatan 16 Juni 2015 – 22 April 2017 | |
Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | |
Masa jabatan 14 Februari 2014 – 16 Juni 2015 | |
![]() Pendahulu Prof. Khairil Anwar Notodiputro Pengganti Ir. Totok Suprayitno, Ph.D. ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | (1957-10-02)2 Oktober 1957 Ciamis, Jawa Barat |
Meninggal | 22 April 2017(2017-04-22) (umur 59) Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Suami/istri | Dra. Hj. Nunung Sobarningsih, M.Pd. |
Anak | Aisyah Mayuliani Elva Fitriani, S.T., M.T. Radian Furqon |
![]() ![]() | |
Di bidang organisasi Furqon tercatat sebagai Anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) periode 2014-2019 berdasarkan hasil musyawarah nasional (munas) ISPI ke-7 di Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 5-7 Desember 2014.
Karier Furqon dimulai ketika ia diangkat sebagai dosen di almamater tempatnya menimba ilmu, yaitu IKIP Bandung (sekarang UPI). Jabatan fungsional tertinggi ia capai pada tanggal 1 Juni 2006 saat dikukuhkan sebagai guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia.[2]
Furqon meninggal dunia pada tanggal 22 April 2017 pukul 10.15 WIB ketika sedang mengikuti pertandingan persahabatan tenis antara UPI dengan salah satu pihak bank di Universitas Pendidikan Indonesia, diduga ia meninggal akibat serangan jantung.[3]