![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/43/Irjen_Ferdy_Sambo_di_Mapolda_Jawa_Tengah_%2528cropped_2%2529.jpg/640px-Irjen_Ferdy_Sambo_di_Mapolda_Jawa_Tengah_%2528cropped_2%2529.jpg&w=640&q=50)
Ferdy Sambo
mantan anggota Polri (lahir 1973) / From Wikipedia, the free encyclopedia
Ferdy Sambo, S.H., S.I.K., M.H. (lahir 9 Februari 1973 ) adalah seorang mantan perwira tinggi Polri yang dikenal terutama karena keterlibatannya dalam pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.[3][4] Dia digambarkan sebagai "dalang" pembunuhan, di mana Yosua Hutabarat ditembak 12 kali dengan Glock 17.[5][6][7][8] Ia terakhir kali menjabat sebagai Pati Yanma Polri dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal Polisi. Sambo sempat menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri (2019), lalu dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri (2020)[9] dan dimutasi sebagai Pati Yanma Polri (2022).[10]
Ferdy Sambo | |
---|---|
![]() | |
Perwira Tinggi Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia | |
Masa jabatan 4 Agustus 2022 – 19 September 2022 | |
Kapolri | Listyo Sigit Prabowo |
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia | |
Masa jabatan 16 November 2020 – 18 Juli 2022[1] | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 9 Februari 1973 (umur 51) Barru, Indonesia |
Suami/istri | Putri Candrawathi (m. 2000) |
Anak | 4 |
Alma mater | Akademi Kepolisian (1994) |
Pekerjaan |
|
Julukan | FS, Sambo |
Karier militer | |
Pihak | ![]() |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1994–2022 (PTDH) |
Pangkat | ![]() |
NRP | 73020260 |
Satuan | Reserse |
Kasus Kriminal | |
Hukuman kriminal | Penjara seumur hidup dan Pencopotan Pangkat |
Status kriminal | Dihukum |
Alasan |
|
![]() ![]() | |
Pada tanggal 13 Februari 2023, setelah menjalani persidangan selama tiga bulan di Jakarta Selatan Pengadilan Negeri, Sambo dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.[11][12][13] Pada 15 Februari 2023, Sambo mengajukan banding atas hukumannya, dua hari setelah vonisnya. Banding tersebut ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 12 April 2023, dan mempertahankan bahwa Sambo akan tetap dihukum mati.[14][15] Namun, pada bulan Mei 2023, Sambo mengajukan banding kasasi ke Mahkamah Agung Indonesia.[16] Bandingnya diterima dan pada tanggal 8 Agustus 2023 hukumannya diringankan menjadi penjara seumur hidup.[17]