Loading AI tools
penyanyi dan pelawak Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dorce Gamalama (21 Juli 1963 – 16 Februari 2022 ) adalah seorang penyanyi, pemeran, pewara, dan pelawak Indonesia, yang merupakan seorang transpuan. Ia sering dipanggil dengan sebutan "Bunda".
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Dorce Gamalama | |
---|---|
Lahir | Dedi Yuliardi Ashadi 21 Juli 1963 Solok, Sumatera Barat, Indonesia |
Meninggal | 16 Februari 2022 58)[1] Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Indonesia | (umur
Nama lain |
|
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 1989—2022 |
Anak | 4 |
Nama panggung "Dorce" mulanya diberikan oleh Myrna pemimpin kelompok tari Fantastic Dolls. Untuk mendukung totalitas kepribadian dan penampilannya di atas panggung, Dorce memutuskan untuk menjalani operasi ganti kelamin di Surabaya pada tahun 1983.[2] Ia kemudian lebih dikenal dengan nama Dorce Gamalama. Nama Gamalama diambil dari Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku yang diberikan oleh Sultan Ternate waktu itu, Sultan Mudaffar Sjah. Setelah kepulangannya dari ibadah haji, ia juga menambahkan namanya menjadi Dorce Gamalama Halimatussadiyah.
Di dunia hiburan, ia dikenal sebagai seorang pembawa acara televisi, membawakan program gelar wicara, Dorce Show di Trans TV sejak Januari 2005. Ia juga dikenal sebagai penyanyi, yang berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURDI) atas peluncuran sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan.
Dorce lahir di Solok, Sumatera Barat, sebagai seorang laki-laki dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi, dari pasangan Achmad dan Dalifah. Ia merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Kedua orang tuanya meninggal ketika Dorce masih anak-anak hingga ia dirawat oleh neneknya yaitu Siti Darama. Pada usia dua tahun ia pindah bersama neneknya ke Jakarta. Ketika usia lima tahun, Dorce dimasukkan ke taman kanak-kanak yang lokasinya tak jauh dari rumah bibinya di Kramat. Setahun kemudian ia disekolahkan di SD Salmin.
Saat masih SD, Dorce kerap menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers. Saat SMP ia semakin tidak tertarik pada pelajaran sekolah dan lebih memusatkan perhatian pada bidang menyanyi. Selain itu ia juga mulai menyadari kecenderungannya untuk tertarik menjadi wanita. Hal ini juga ia manfaatkan untuk membuat penampilannya di panggung semakin menarik, yaitu melawak dengan berpura-pura menjadi wanita. Ketika itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.[3]
Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, Dorce kemudian memutuskan untuk melakukan operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita.[4] Hal ini dilakukannya di Surabaya pada tahun 1983 oleh ahli bedah plastik dari RSUD dr. Soetomo, Prof. Dr. dr. Djohansjah Marzoeki Sp.BP.[5][6] Prosedur untuk menjalani operasi kelamin saat itu tidak mudah, karena memerlukan ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti ahli bedah, ahli andrologi, ahli jiwa, ahli urologi, dan sebagainya.[7] Setelah empat bulan menunggu, Dorce secara medis dinyatakan layak menjalani operasi pergantian kelamin.[3][8] Setelah muncul di TVRI stasiun daerah Surabaya, ia mulai muncul juga di TVRI pusat Jakarta dan diundang untuk tampil di berbagai kota di Indonesia.[9]
Tahun 1990, ia pindah kembali ke Jakarta karena belakangan tawaran paling banyak justru datang dari Jakarta. Dorce kemudian mendapat tawaran bermain film. Tanpa disadarinya, ia menandatangani kontrak di dua film sekaligus, sehingga nyaris membuatnya masuk pengadilan. Untungnya di antara kedua produser (Parkit Film dan Bola Dunia Film) bersedia diajak damai, sehingga bisa diselesaikan secara baik-baik. Kedua perusahaan tersebut bekerja sama membuat dua film sekaligus dengan pemeran utamanya Dorce, yaitu Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh.[3]
Dorce juga masuk ke dapur rekaman Billboard dengan meluncurkan singel berjudul "Cintaku Kendur di Jalan", tetapi singelnya tersebut kurang laku di pasaran. Selain mampu menyanyikan berbagai lagu dalam berbagai irama (jaz, cha-cha-chá, rok, pop, dangdut, dan sebagainya), ia juga fasih membawakan lagu dalam berbagai bahasa asing, seperti Inggris, Tionghoa, Belanda, Jerman, Prancis, Arab, India, dan sebagainya.[3]
Dorce sempat beberapa kali berganti nama panggung. Ia pernah menggunakan nama Dorce Ashadi, Dorce Urang Aring, Dorce Manice, Dorce Elkafeer, hingga akhirnya ia mantap menggunakan nama Dorce Gamalama. Ia mendapat inspirasi untuk nama Gamalama dari suatu perjalanan saat menyanyi di Pulau Ternate bersama Benyamin Sueb, di mana ia melihat Gunung Gamalama. Penggunaan nama tersebut diberlakukan sejak tahun 1984. Tahun 1990, pulang dari menunaikan ibadah haji di Mekah, Dorce menambahkan lagi nama Arab di belakang namanya.[3]
Di layar kaca, Dorce dikenal publik saat ia memandu acara di Trans TV bertajuk Dorce Show sejak Januari 2005. Bahkan, Dorce kerap disebut sebagai Oprah Winfrey-nya Indonesia berkat gaya dalam membawakan gelar wicara tersebut dengan sangat menarik. Acara tersebut kemudian dihentikan penayangannya pada April 2009 dan diganti dengan D'Show.[10][11][12] Sebelumnya, ia pernah pula menjadi pembawa acara Kencan di Indosiar bersama Eko Patrio sejak tahun 2002 hingga 2005.[3] Setelah tidak lagi menjadi presenter, Dorce hanya sesekali tampil sebagai bintang tamu dalam reality show dan acara-acara off air.
Berbagai prestasi telah diraih oleh Dorce, antara lain adalah keberhasilannya masuk dalam daftar presenter papan atas Indonesia.[13] Dorce bahkan mencatatkan namanya dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURDI) lantaran berhasil meluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan sejak November 2005 hingga Maret 2006. Album yang melibatkan 74 artis itu, menempatkan Dorce masuk di posisi 1883 dalam daftar penerima penghargaan MURI.[14]
Dorce menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 16 Februari 2022 pukul 07.30 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan akibat komplikasi penyakit diabetes melitus dan Covid-19[15][16] yang membuatnya dirawat selama hampir 3 minggu di rumah sakit.[1] Jenazah Dorce langsung dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Bantar Jati, Cipayung, Jakarta Timur setelah sebelumnya dishalatkan di Masjid Al-Hayyu, Lubang Buaya, Jakarta Timur.[17] Sesuai keputusan keluarga, Dorce dimakamkan sebagai laki-laki.[18]
Dorce diketahui tertutup dengan urusan percintaannya,[19] meski diketahui Dorce gagal membina rumah tangga dengan sejumlah pria.[20] Dorce telah mengadopsi tiga anak, bernama Rizky, Fatimah, dan Khadijah.
Pada 9 November 2008, Dorce menghadiri pemakaman Imam Samudera, salah satu terpidana mati Bom Bali 2002. Ia menghabiskan setengah jam di rumah Imam Samudra dan berbicara dengan ibunya. Saat meninggalkan rumah tersebut, ia dikutip mengatakan, "Saya yakin dia pergi ke surga".[21]
Dorce juga membuat museum pribadi, yang ia bangun untuk mempermudah dirinya mengingat masa-masa sulit. Museum tersebut berisikan pakaian-pakaian manggung Dorce yang jumlahnya mencapai puluhan.[22] Dorce juga aktif dalam kegiatan sosial, mengurus Yayasan Dorce Halimatussa’diyah yang menyantuni sekitar 1.600 anak yatim piatu dan anak-anak dari keluarga tidak mampu.[2]
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1989 | Dorce Sok Akrab | Dorce | |
1990 | Dorce Ketemu Jodoh | ||
2007 | The Photograph | Mami | |
2008 | Mas Suka Masukin Aja | Mak Irit | |
2009 | Hantu Biang Kerok | Mbah Upit |
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2007 | Incan, Encim, Oncom | Dorce | |
2017 | Rohaya & Anwar: Kecil-Kecil Jadi Manten |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.