Diklorin heptoksida
senyawa kimia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Diklorin heptoksida adalah senyawa kimia dengan rumus Cl2O7. Oksida klorin ini merupakan anhidrida dari asam perklorat. Senyawa ini dihasilkan dari distilasi asam perklorat secara hati-hati dengan adanya agen pendehidrasi fosfor pentoksida:[2]
- 2 HClO4 + P4O10 → Cl2O7 + H2P4O11
Fakta Singkat Nama, Penanda ...
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Diklorin heptoksida | |
Nama lain
Klorin(VII) oksida; Perklorat anhidrida; (Perkloroksi)klorana trioksida | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChemSpider |
|
Nomor EC | |
PubChem CID |
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA) |
|
| |
| |
Sifat | |
Cl2O7 | |
Massa molar | 182.901 g/mol |
Penampilan | cairan tak berwarna |
Densitas | 1.9 g/cm3 |
Titik lebur | −9.157 °C (−16.451 °F; −8.884 K) |
Titik didih | 82 °C (180 °F; 355 K) |
terhidrolisis membentuk asam perklorat | |
Bahaya | |
Bahaya utama | pengoksidasi, bahan peledak kontak[1] |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait |
Mangan heptoksida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Y verifikasi (apa ini YN ?) | |
Referensi | |
Tutup
Klorin(VII) oksida dapat didistilasi keluar dari campuran.
Senyawa ini dapat pula dibentuk melalui iluminasi campuran klorin dan ozon.[3] Senyawa ini terhidrolisis secara lambat kembali menjadi asam perklorat, yang berbahaya ketika dalam bentuk anhidratnya.[1]