![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/Logo_KWI_2017.png/640px-Logo_KWI_2017.png&w=640&q=50)
Daftar keuskupan di Indonesia
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Berikut ini merupakan daftar keuskupan-keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, yaitu yurisdiksi gerejawi Gereja Katolik yang bertempat di wilayah administratif negara Republik Indonesia. Seluruh Hierarki Gereja Katolik di Indonesia terafiliasi dalam yurisdiksi Gereja Latin yang menggunakan ritus Romawi (Latin). Dengan demikian, tidak ada yurisdiksi Gereja-Gereja Katolik Timur di Indonesia.
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/Logo_KWI_2017.png/320px-Logo_KWI_2017.png)
Yurisdiksi Gereja Katolik di Indonesia saat ini terdiri dari 10 keuskupan agung dan 28 keuskupan sufragan yang membentuk 10 provinsi gerejawi, serta satu ordinariat militer yang tunduk langsung pada Takhta Suci.[1] Para uskup, uskup agung, atau ordinaris militer dari setiap wilayah gerejawi tersebut tergabung dalam suatu wadah permusyawaratan tingkat nasional yang disebut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). KWI membawahi beberapa perangkat yang melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan pastoral di wilayah Indonesia yang sebelumnya dibahas melalui sidang-sidang KWI. Perlu dicatat bahwa KWI bukanlah sebuah institusi yang membawahi keuskupan-keuskupan tersebut, tetapi organisasi yang menghimpun uskup-uskup Indonesia untuk bekerja sama dan saling bahu-membahu dalam meningkatkan pelayanan Kekatolikan Indonesia.
Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia yang didirikan dan berkedudukan di Jakarta, menjadi perwakilan diplomatik Takhta Suci setingkat kedutaan besar bagi Indonesia, sekaligus sebagai penghubung antara Sri Paus dengan para uskup di Indonesia. Layaknya nunsiatur di negara lain, Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia dikepalai oleh seorang nunsius apostolik. Jabatan tersebut saat ini dipegang oleh Mgr. Piero Pioppo, yang juga menjabat sebagai Nunsius Apostolik untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).[2][3]