Daftar karya tentang Perusahaan Hindia Timur Belanda
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC) adalah salah satu badan usaha paling berpengaruh dan paling banyak diteliti sepanjang sejarah.[2][3][4][5][6][7][8] Sebagai negara-perusahaan besar, VOC secara efektif berubah wujud dari badan usaha menjadi negara, imperium, atau bahkan dunia.[note 1][9] Dunia VOC (i.e. jaringan orang, tempat, hal, aktivitas, dan peristiwa yang berkaitan dengan Perusahaan Hindia Timur Belanda) menjadi topik banyak sekali literatur, termasuk karya fiksi dan non-fiksi.[10] Studi Dunia VOC adalah bidang multidisipliner internasional yang mendalami aktivitas sosial, budaya, agama, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, keuangan, maritim, militer, politik, hukum, diplomatik, organisasi institusional, dan administrasi VOC beserta dunianya. Para sejarawan VOC meliputi Sinnappah Arasaratnam, Leonard Blussé, Peter Borschberg, Charles Ralph Boxer, Jaap Bruijn, Femme Gaastra, Om Prakash, Günter Schilder, dan Nigel Worden.
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Pelajaran kesuksesan dan kegagalan VOC sangat penting dalam sejarah bisnis global. Dengan modal dasar permanen,[11] VOC merupakan perseroan terbatas terorganisasi permanen pertama pada awal kapitalisme modern.[12][13][14] Sebagai perintis model perusahaan modern, VOC merupakan perusahaan pertama yang terdaftar di bursa efek resmi. Pada awal 1600-an, VOC menjadi perusahaan terbuka terdaftar resmi pertama (atau perusahaan terdaftar terbuka) setelah menjual obligasi dan saham ke masyarakat umum. Semua perusahaan multinasional terdaftar terbuka modern (termasuk perusahaan-perusahaan Forbes Global 2000) adalah buah dari model bisnis VOC abad ke-17.
Selama hampir 200 tahun berdiri (1602–1800), Perusahaan ini memainkan peran penting dalam sejarah bisnis, finansial, sosial-politik-ekonomi,[note 2] militer-politik, diplomatik, hukum,[note 3] etnis, dan penjelajahan maritim dunia. Pada zaman modern awal, VOC adalah penggerak munculnya globalisasi perusahaan,[15][16] kekuasaan perusahaan, identitas perusahaan, budaya perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, tata kelola perusahaan, keuangan perusahaan, kapitalisme perusahaan, dan kapitalisme keuangan. Praktik inovasi kelembagaan dan bisnis VOC menjadi awal mula munculnya perusahaan-perusahaan global raksasa[17][18][19] sebagai mesin sosial-politik-ekonomi yang sangat berpengaruh dan kuat[20][21][22][23] di dunia modern saat ini.[24][25][26][27][28][29][30][31][32][33] Inovasi-inovasi baru ini memungkinkan sebuah badan usaha seperti VOC mengumpulkan sumber daya keuangan dari para investor dan membangun sesuatu yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh penguasa kerajaan.[34] Perusahaan ini juga memainkan peran penting dalam kebangkitan Amsterdam sebagai contoh pusat keuangan internasional modern pertama. Dengan segala inovasi kelembagaan dan peran dalam sejarah dunia, Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan besar pertama, perusahaan modern pertama,[35][36] perusahaan global pertama, perusahaan paling bernilai,[37] terpenting, dan paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Dalam sejarah militer dan politik, VOC dan Perusahaan Hindia Barat Belanda (WIC/GWIC) dipandang sebagai perpanjangan tangan internasional Republik Belanda dan kekuasaan simbolis Imperium Belanda. Sejak berdiri, VOC merupakan perpaduan (kompleks) militer-politik-ekonomi, bukan perusahaan dagang atau perusahaan kapal semata.[38] Aktivitas Perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah modern awal beberapa negara dan teritori di seluruh dunia seperti Republik Belanda (Provinsi Belanda Bersatu), Belanda Baru (Amerika Utara),[note 4] Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Mauritius, Taiwan, dan Jepang.
Dalam kartografi Masa Keemasan Belanda (c. 1570an–1670an), navigator dan kartografer VOC turut membantu mengembangkan pengetahuan kartografi dan geografi dunia modern. Jaringan perdagangan VOC menghasilkan infrastruktur yang bisa diakses orang-orang yang ingin mempelajari dunia eksotis. Dalam sejarah penjelajahan maritim dunia, sebagai penggerak utama Masa Keemasan penjelajahan dan penemuan Belanda (c. 1590an–1720an), pelayaran penjelajahan yang didanai VOC seperti armada Willem Janszoon (Duyfken), Henry Hudson (Halve Maen), dan Abel Tasman mengungkap daratan yang belum diketahui oleh masyarakat modern waktu itu dan mengabadikan nama mereka di peta dunia. Navigator dan penjelajah VOC adalah orang non-pribumi pertama yang menemukan, menjelajahi, dan memetakan pesisir daratan Australia, Tasmania, Selandia Baru, Fiji, dan Tonga. Australia adalah benua berpenghuni terakhir yang dijelajahi dan dipetakan secara cermat. Pada abad ke-17, navigator dan penjelajah VOC memetakan hampir tiga per empat pesisir Australia, kecuali pesisir timur.
Meski peran dan sumbangan sejarah VOC sangat banyak, Perusahaan ini banyak dikritik karena melakukan monopoli, kekerasan, kolonialisme, perdagangan budak, eksploitasi (termasuk penggunaan tenaga kerja budak), dan perusakan lingkungan. Seperti kata Graham Harman (2016), "Salah satu paradoks Perusahaan ini [VOC] adalah Belanda merupakan bangsa paling liberal dan manusiawi di Eropa waktu itu, tetapi mereka menanamkan kejahatan yang sangat efisien dalam Perusahaan ini."[note 5][39]
Nama alternatif Perusahaan yang pernah digunakan adalah Serikat Dagang Hindia Timur dan Jan Compagnie.
Berikut adalah daftar karya tentang sejarah VOC. Daftar ini belum lengkap.