![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Batek_%25283730366616%2529.jpg/640px-Batek_%25283730366616%2529.jpg&w=640&q=50)
Bateq
suku bangsa di Malaysia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Bateq atau Batek adalah suku Negrito yang tinggal di hutan hujan Malaysia Barat. Saat ini mereka banyak tinggal di Taman Negara. Mereka adalah suku nomaden pemburu-pengumpul, sehingga kediaman mereka berubah mengikuti ketersediaan makanan di daerah itu.[2]
![]() Bateq | |
Jumlah populasi | |
---|---|
1,359 (2010)[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
![]() | |
Bahasa | |
Bateq, Bahasa Melayu | |
Agama | |
Kepercayaan tradisional, Islam, Kristen atau Buddhisme. | |
Kelompok etnik terkait | |
Jahai, Minriq |
Mereka kerap dijuluki "Orang Asli" oleh pendatang berbahasa Austronesia yang tiba di wilayah itu dengan perahu dari Asia Tenggara Maritim. Kerajaan Sriwijaya melakukan perdagangan dengan Orang Asli, dan mereka kerap mengeksploitasi dan menjadikan orang-orang Bateq sebagai budak. Sebagian lainnya bertahan dalam isolasi di pedalaman hutan dan menghindari kontak dari luar.[3]
Suku Batek pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1878, tepatnya oleh Nicholas Miklouho-Maclay, seorang etnolog dan penjelajah berkebangsaan Rusia.[4]
Hingga tahun 1970, sebagian besar pedalaman Semenanjung Melayu masih belum terjamah pembalakan, sehingga populasi Batek tersebar luas di wilayah itu. Namun setelahnya, pembalakan hutan menjadi marak dan terjadi pemindahan populasi besar-besaran suku Batek ke Taman Negara.[5]