![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/13/Belitung_shipwreck_location.jpg/640px-Belitung_shipwreck_location.jpg&w=640&q=50)
Bangkai kapal Belitung
From Wikipedia, the free encyclopedia
![Map of Belitung Island showing the wreck site marked just off the north-west coast](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/13/Belitung_shipwreck_location.jpg/640px-Belitung_shipwreck_location.jpg)
Bangkai kapal Belitung[1][2] (juga dikenal dengan bangkai kapal Tang atau bangkai kapal Batu Hitam) adalah bangkai kapal layar Arab berjenis dhow yang berlayar dari Afrika menuju Tiongkok sekitar tahun 830 M.[3] Kapal ini berhasil menempuh pelayarannya ke Tiongkok, namun tenggelam dalam perjalanan pulang, sekitar 1 mil (1,6 km) dari lepas pantai Pulau Belitung, Indonesia. Tidak diketahui mengapa kapal ini berada begitu jauh dari rute yang seharusnya ditempuhnya sekembalinya dari Tiongkok.[4] Belitung berlokasi 380 mil (610 km) di sebelah tenggara Selat Singapura, dan rute ini diperkirakan adalah rute sekunder yang ditempuh oleh kapal ini dengan melewati Laut Jawa, yang terletak di sebelah selatan Pulau Belitung.[5]
Bangkai kapal ini berkontribusi terhadap dua penemuan besar bagi para arkeolog, yakni koleksi artefak tunggal terbesar dari zaman Dinasti Tang yang ditemukan di puing-puing kapal, yang dikenal dengan sebutan "harta karun Tang"; dan kapal dhow Arab, yang melahirkan gagasan baru bahwa hubungan perdagangan antara Arab dan Tiongkok telah terjalin pada periode tersebut. Harta karun yang ditemukan telah disimpan sebagai koleksi museum, dan selama penggalian, upaya untuk merekonstruksi bangkai kapal dan muatannya telah melahirkan bukti-bukti rinci dalam bidang arkeologis. Bukti ini telah menyebabkan munculnya wawasan-wawasan baru mengenai metode konstruksi yang digunakan dalam pembuatan kapal, dan barang-barang serta artefak yang ditemukan telah mengungkap fakta-fakta yang tidak diketahui sebelumnya terkait dengan hubungan dagang antara kedua bangsa tersebut.