![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cb/Qiqi%252C_a_Chinese_River_Dolphin_%2528Baiji%2529_26.jpg/640px-Qiqi%252C_a_Chinese_River_Dolphin_%2528Baiji%2529_26.jpg&w=640&q=50)
Baiji
From Wikipedia, the free encyclopedia
Baiji (Hanzi: 白鱀豚; Pinyin: báijìtún) (Lipotes vexillifer, Lipotes berarti "tertinggal di belakang", vexillifer "pembawa bendera") adalah lumba-lumba air tawar yang hanya dapat ditemui di sungai Yangtze, Tiongkok. Lumba-lumba ini disebut "Dewi Yangtze" (Hanzi: 长江女神; Hanzi tradisional: 長江女神; Hanzi: Cháng Jiāng nǚshén) di Tiongkok, selain itu, lumba-lumba ini juga disebut Lumba-lumba sungai Tiongkok, Lumba-lumba sungai Yangtze, Beiji, Lumba-lumba sirip putih dan Lumba-lumba Yangtze. Daftar merah IUCN tahun 2007 mengklasifikasi Baiji sebagai spesies kritis, dan kemungkinan spesies ini telah punah.[4]
Baiji | |
---|---|
![]() | |
Qiqi, baiji terakhir yang dikonfirmasi, mati pada tahun 2002 | |
![]() | |
Perbandingan ukuran dengan manusia | |
EXSingkatan dari Extinct (Punah) EWSingkatan dari Extinct in the Wild (Punah di Alam Liar) CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan) NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam) LCSingkatan dari Least-Concern (Aman) Baiji diklasifikasikan sebagai bahasa terancam kritis (CR) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan Kritis, kemungkinan punah (IUCN 3.1)[1] | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Infraordo: | |
Parvordo: | |
Superfamili: | Lipotoidea |
Famili: | Lipotidae |
Genus: | Lipotes Miller, 1918 |
Spesies: | Lipotes vexillifer Miller, 1918[3] |
![]() | |
Peta persebaran |
Populasi Baiji menurun dengan drastis pada beberapa dekade karena industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai untuk memancing, transportasi dan hidrolistrik. Penampakan Baiji terakhir dikonfirmasi tahun 2004, ditambah dengan laporan penampakan yang tidak dapat dikonfirmasi pada Agustus 2007.[5] Usaha-usaha telah dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini, tetapi ekspedisi lumba-lumba air tawar Yangtze 2006 gagal untuk menemukan Baiji di sungai ini. Organisator menyatakan Baiji "punah secara fungsional",[6] yang akan membuatnya sebagal spesies mamalia air pertama yang punah sejak kepunahan singa laut Jepang dan anjing laut biarawan Karibia tahun 1950-an. Kepunahannya juga akan menjadi kepunahan pertama spesies cetacean.