![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Gamma-Aminobutters%25C3%25A4ure_-_gamma-aminobutyric_acid.svg/langid-640px-Gamma-Aminobutters%25C3%25A4ure_-_gamma-aminobutyric_acid.svg.png&w=640&q=50)
Asam gama-aminobutirat
senyawa kimia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Asam γ-aminobutirat (asam gamma-aminobutirat, bahasa Inggris: gamma-aminobutyric acid, GABA) adalah neurotransmiter dan hormon otak yang menghambat (inhibitor) reaksi-reaksi dan tanggapan neurologis yang tidak menguntungkan.[1][2]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Gamma-Aminobutters%C3%A4ure_-_gamma-aminobutyric_acid.svg/220px-Gamma-Aminobutters%C3%A4ure_-_gamma-aminobutyric_acid.svg.png)
GABA terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai belahan otak, yaitu sekitar 1.000 kali lebih tinggi daripada kadar neurotransmiter monoamina lainnya, pada tempat yang sama. Defisiensi GABA dapat menyebabkan pikiran terhalusinasi, delusional, histeria, emosional,[1][2] hipotonia, ataksia, keterbelakangan mental, dan peningkatan rasio asam 4-OH-butirat di dalam urin.[3]
Penghambat alami atau inhibitor dari GABA adalah ion klorida.[1] Jika kadar ion klorida dalam darah tidak terkendali, maka akan mengurangi kadar GABA yang kemudian akan menghasilkan kecemasan yang berkepanjangan, ketakutan yang tidak rasional dan terlepasnya beberapa hormon otak lain tanpa kendali.[1] Hal itu juga akan memicu terjadinya peningkatan produksi CRH pada nukleus paraventrikularis di kelenjar hipotalamus.[1] Selanjutnya hormon CRH ini akan merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon kortisol.[1] Kortisol adalah suatu hormon yang menyebabkan kekecewaan, perasaan tertekan dan kesedihan serta menghadirkan ketakutan yang berlebihan.[1]
Melalui ekspresi pencerapnya, GABA menghambat proliferasi sel punca pluripoten dan neural pada jaringan embrio dan manusia dewasa, dan mengendalikan proliferasi sel tumor.[4]