Arsitektur dinasti Song
From Wikipedia, the free encyclopedia
Arsitektur dinasti Song (960–1279) terkenal karena menara pagoda Buddha yang tinggi, jembatan batu dan kayu yang sangat besar, makam yang mewah, serta istana-istana yang megah. Meskipun karya sastra tentang arsitektur sudah ada sebelumnya, tulisan mengenai arsitektur berkembang pesat selama Dinasti Song, bahkan menjadi lebih profesional dengan ukuran-ukuran, bahan bangunan, dan cara kerja yang ringkas dan terorganisir rapih.
Selain contoh-contoh bangunan yang masih berdiri sampai sekarang, gambaran dalam dalam Budaya dinasti Song, gambar arsitektur, dan ilustrasi dalam buku-buku yang diterbitkan semuanya membantu sejarawan modern dalam memahami arsitektur pada periode dinasti Song .
Tata letak ibu kota Tiongkok kuno, seperti ibu kota Dinasti Song Utara: Bianjing, mengikuti pedoman dari kitab Kao Gong Ji, yang menetapkan tembok kota berbentuk persegi dengan beberapa gerbang di setiap sisinya dan lorong-lorong untuk jalan kaisar.[1]