![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/12/Rumah_Limas_Museum_Balaputradewa.jpg/640px-Rumah_Limas_Museum_Balaputradewa.jpg&w=640&q=50)
Arsitektur Sumatera Selatan
arsitektur khas provinsi Sumatra Selatan / From Wikipedia, the free encyclopedia
Arsitektur Sumatera Selatan mengacu kepada yang berhubungan dengan tradisi dan desain arsitektur berbagai etnik yang ada di Sumatera Selatan. Secara garis besar, kelompok etnis/etnik di Sumatera Selatan terbagi menjadi 2 suku utama beserta sub-suku didalamnya, yaitu: Melayu & Komering. Selain pembagian suku bangsa, pembagian kelompok masyarakat serta kultural dan geo-budaya juga terbagi menjadi 2, yakni: orang Ulu (Uluan) & orang Ilir (Iliran). Uluan/orang Ulu adalah semua kelompok etnik yang tinggal di hulu sungai-sungai besar di Sumatera Selatan, yang dikenal sebagai Batanghari Sembilan. Sementara Iliran/orang Ilir adalah suku-suku yang mendiami wilayah hilir Batanghari Sembilan (Sungai Musi) hingga pesisir timur Sumatera Selatan seperti Kota Palembang dan sekitarnya, pesisir timur Kabupaten Banyuasin, serta sebagian pesisir timur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat hilir ialah kebudayaan/budaya Melayu Palembang yang sudah mencakup sub-suku Melayu didalamnya seperti (Melayu Palembang & Melayu Banyuasin/Pesisir). Semua etnik di Sumatera Selatan saling terkait dan hidup berdampingan sehingga arsitektur antara satu etnik dengan etnik yang lain dapat saling mempengaruhi.[1][2][3]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/12/Rumah_Limas_Museum_Balaputradewa.jpg/640px-Rumah_Limas_Museum_Balaputradewa.jpg)
Ragam arsitektur rumah tradisional di Sumatera Selatan antara lain: Rumah Baghi, Rumah Limas, Rumah Ulu, Rumah Lamban Tuha, dan Rumah Rakit.[1][4][5][6][2][3]