Loading AI tools
ulama, kiai, sekaligus menjabat sebagai wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Muhammad Anwar Iskandar lahir 24 April 1950 adalah seorang ulama, kiai, sekaligus menjabat sebagai wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Saat ini ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui rapat pleno MUI pada 15 Agustus 2023 menggantikan K.H. Miftachul Akhyar yang telah mengundurkan diri. Kiprahnya sangat erat di organisasi Nahdlatul Ulama maupun di Majelis Ulama Indonesia. Kini ia juga merupakan merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien dan Pondok Pesantren Assa'idiyah yang berlokasi di Kota Kediri.[1][2]
Muhammad Anwar Iskandar | |
---|---|
مُحَمَّدْ اَنْوَارْ إِسْكَنْدَارْ | |
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia | |
Masa jabatan 2023 – Petahana | |
Pengganti Petahana | |
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kota Kediri | |
Wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama | |
Masa jabatan 2022 – Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur | 24 April 1950
Kewarganegaraan | Indonesia |
Suami/istri | 1. Qoni'atuz Zahro 2. Yayan Handayani |
Orang tua | Iskandar & Siti Robi’ah Al-Adawiyah |
Pendidikan | 1. Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Banyuwangi 2. Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri 3. Pondok Pesantren Al-Falah Kota Kediri |
Almamater | 1. Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri 2. UIN Syarif Hidayatullah |
Profesi | Ulama, Kiai |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat pendidikannya diawali sejak ia dididik oleh ayahnya yang kebetulan seorang pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Banyuwangi. Selain mempelajari ilmu agama dan kitab salaf, ia juga menimba ilmu pengetahuan umum di sekolah-sekolah formal di lingkungan pesantren ayahnya sejak tahun 1955 hingga menyelesaikan pendidikan Madrasah Aliyah pada 1964.[3]
Pada tahun 1967, ia menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri selama empat tahun di bawah asuhan K.H. Mahrus Aly. Selain itu ia juga pernah mengaji di pondok pesantren lainnya seperti Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kota Kediri, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, dan lain-lain.
Ia juga menempuh pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana muda di Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri pada tahun 1969. Kemudian pada 1970 ia berangkat dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menuju Jakarta untuk menempuh program sarjana lengkap di UIN Syarif Hidayatullah dengan mengambil Fakultas Adab jurusan Sastra Arab.
Setelah selesai di Jakarta, ia tidak langsung pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi untuk berdakwah sebab telah banyak pemuka agama di sana. Pada akhirnya ia memutuskan bedakwah di Kota Kediri.
Ayah K.H. Anwar Iskandar bernama Kiai Iskandar, sedangkan ibunya bernama Siti Robi'ah Al Adawiyah. Pada tahun 1975 ia dinikahkan oleh K.H Mahrus Aly (pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo saat itu) dengan Qoni’atus Zahro, putri dari pimpinan Pondok Pesantren Assa'idiyah, Jamsaren, Pesantren, Kediri bernama Kiai Sa'id. Pada tahun 1990, ia menikah untuk kedua kalinya dengan Yayan Handayani dari Bogor.[4]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.