Antiokhos X Eusebes
Penguasa Seleukia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Antiokhos X Eusebes Filopator (bahasa Yunani: Ἀντίοχος Εὐσεβής Φιλοπάτωρ; ca 113–92 atau 88 SM) adalah seorang penguasa Seleukia periode Helenistik yang memerintah antara 95 SM dan 92 SM atau 89/88 SM (224 SE (tahun Seleukia)).[cat 1] Ia adalah anak dari Antiokhos IX dan mungkin isterinya yang berasal dari Mesir Kleopatra IV. Antiokhos X hidup dalam periode disintegrasi total Suriah Seleukia yang ditandai dengan perang sipil, campur tangan asing dari Kerajaan Ptolemaik Mesir dan serangan-serangan dari Kekaisaran Partia. Ayahnya Antiokhos IX terbunuh pada 95 SM ditangan Seleukos VI, putra dari saudara tiri dan lawannya Antiokhos VIII. Antiokhos X kemudian pergi ke kota Arwad di mana ia mendeklarasikan dirinya menjadi Raja. Ia membalaskan dendam ayahnya dengan mengalahkan Seleukos VI yang akhirnya terbunuh.
Antiokhos X Eusebes | |
---|---|
![]() Potret Antiokhos X di bagian depan Tetradrakhma | |
Penguasa Seleukia | |
Berkuasa | 95–92 atau 88 SM |
Pendahulu | Seleukos VI, Demetrius III |
Penerus | Demetrius III, Filipos I |
Informasi pribadi | |
Kelahiran | ca 113 SM |
Kematian | 92 atau 88 SM |
Dinasti | Seleukia |
Ayah | Antiokhos IX |
Ibu | Kleopatra IV |
Pasangan | Kleopatra Selini |
Anak (Detail) | Antiokhos XIII |
Antiokhos X tidak memiliki pemerintahan yang stabil sebagaimana ia harus berhadapan dengan tiga orang saudara kandung Seleukos VI yakni, Antiokhos XI, Filipos I dan Demetrius III. Kemudian Antiokhos XI mengalahkan Antiokhos X dan mengusirnya keluar dari Antiokhia pada tahun 93 SM. Beberapa bulan kemudian, Antiokhos X kembali mendapatkan kekuatannya dan membunuh Antiokhos XI. Hal ini menyebabkan Filipos I dan Demetrius III menjadi terlibat. Perang sipil terus berlanjut tetapi hasil akhirnya tidak pasti karena kontradiksi antara catatan sejarawan kuno yang berbeda-beda. Antiokhos X menikahi ibu tirinya, janda dari ayahnya Kleopatra Selini dan memiliki beberapa anak bersamanya, termasuk calon Raja Antiokhos XIII.
Kematian Antiokhos X masih diselimuti misteri. Tahun kematiannya secara umum ditentukan oleh para ahli modern pada tahun 92 SM, tetapi tanggal lain juga dimungkinkan termasuk tahun 224 SE (89/88 SM). Catatan yang paling dapat diandalkan tentang akhir hidupnya adalah catatan sejarawan abad ke-1 Yosefus, yang mencatat bahwa Antiokhos X bergerak ke arah timur untuk melawan orang Partia yang menyerang seorang Ratu bernama Laodike. Identitas ratu ini dan siapa bangsanya masih terus diperdebatkan. Terdapat catatan lain dari seorang sejarawan Yunani Appianos yang menyatakan Antiokhos X telah dikalahkan oleh Raja Kerajaan Armenia Tigranes II dan kehilangan kerajaannya. Sejarawan abad ke-3 Eusebius mencatat bahwa Antiokhos X telah dikalahkan oleh sepupunya dan melarikan diri ke Kerajaan Partia sebelum meminta bantuan Romawi untuk mengembalikan tahtanya. Para ahli modern cenderung menyukai catatan Yosefus dan mempertanyakan hampir setiap aspek dari semua versi catatan yang di sampaikan oleh sejarawan lainnya. Bukti-bukti numismatika menunjukkan bahwa Antiokhos X digantikan oleh Demetrius III di Antiokhia yang menguasai Ibu kota pada ca 225 SE (88/87 SM).