Loading AI tools
Pelopor penerbangan dan penulis dari Amerika Serikat Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Amelia Mary Earhart (pelafalan /ˈɛərhɑrt/ "AIR-hart"; 24 Juli 1897 – hilang 2 Juli 1937, dinyatakan tewas 5 Januari 1939), anak perempuan dari Edwin dan Amy Earhart, adalah seorang pelopor penerbangan, penulis, dan pejuang hak wanita Amerika Serikat.[1][2] Earhart adalah wanita pertama yang menerima Distinguished Flying Cross.[3] Ia mendapat penghargaan itu karena ia adalah wanita pertama yang terbang sendiri menyeberangi samudra Atlantik.[4] Ia juga membuat banyak rekor lainnya,[2] menulis buku yang terjual paling banyak tentang pengalaman terbangnya, dan memiliki peran penting dalam pendirian Ninety-Nine, organisasi pilot wanita.[5]
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Agustus 2018) |
Amelia Earhart | |
---|---|
Lahir | Atchison, Kansas, AS | 24 Juli 1897
Menghilang | 2 Juli 1937 (pada umur 39 tahun) |
Status | Hilang selama Error: Need valid year, month, day |
Meninggal | Tanggal kematian tidak diketahui Hilang pada tanggal 2 Juli 1937 di tengah-tengah Samudra Pasifik di dekat pulau Howland, dan dinyatakan tewas pada tanggal 5 Januari 1939. |
Pekerjaan | Penerbang, pengarang dan juru bicara |
Dikenal atas | Wanita yang pertama kali terbang sendiri melewati Samudra Atlantik dan beberapa rekor penerbangan. |
Suami/istri | George P. Putnam |
Orang tua | Samuel "Edwin" Stanton Earhart (1868-1930) dan Amelia Otis Earhart (1869-1962) |
Penghargaan
| |
Earhart hilang secara misterius di samudra Pasifik di dekat pulau Howland dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia tahun 1937. Ketertarikan mengenai hidup, karier, dan misteri hilangnya Earhart masih tetap berlanjut sampai sekarang.[6]
Amelia Mary Earhart, anak perempuan dari Samuel "Edwin" Stanton Earhar (1868-1930)[7] dan Amelia Otis Earhart (1869-1962),[8] dilahirkan di rumah kakek-neneknya di Atchison, Kansas. Kakek Amelia adalah Alfred Otis, seorang mantan hakim federal, presiden Bank Tabungan Atchison dan warga kota terkemuka di Atchison. Ia awalnya tidak merestui perkawinannya dan kurang puas dengan perkembangan Edwin, sebagai seorang pengacara. Hal ini konon ikut menyebabkan keluarga Amelia berantakan. Beberapa penulis biografinya berspekulasi bahwa sejarah penolakan dan keraguan ini terus mengikuti Amelia sepanjang masa kanak-kanaknya sebagai seorang anak yang tomboy[9] hingga kariernya sebagai penerbang pada masa dewasanya.
Menurut adat keluarganya, nama Amelia berasal dari 2 neneknya (Amelia Josephine Harres dan Mary Wells Patton).[10] Di masa kecilnya, Amelia ("Meeley", kadang-kadang juga disebut "Milie") konon suka bermain-main dengan adik perempuannya. Amelia adalah pemimpin dan adiknya, Grace Muriel (1899-1998)[11] atau "Pidge" sebagai pengikutnya yang setia. Jiwa petualangan[12] terlihat ada pada diri Earhart saat masih kecil dengan mengeksplorasi tetangga mereka untuk pengejaran yang menarik. Mereka sering memanjat pohon, meluncur dari bukit dengan kereta luncurnya dan berburu tikus dengan senapan. Mereka menyimpan "cacing, ngengat, tonggeret dan katak pohon"[13] dalam koleksi yang mereka kumpulkan. Baik mereka berdua melanjutkan untuk menggunakan nama mereka pada masa kecilnya sampai mereka dewasa.[10] Didikan mereka di luar peraturan dan kebiasaan sejak Amy Earhart tidak ingin membentuk anaknya menjadi "anak kecil yang baik".[14] Sementara nenek mereka yang keibuan tidak menerima celana olahraga "bloomers" yang dikenakan oleh anak-anak Amy, dan walaupun Amelia menyukai kebebasan yang didapat dari mengenakan celana itu, ia sadar bahwa anak perempuan tetangga lainnya tidak ada yang mengenakannya.
Pada tahun 1904, dengan bantuan pamannya, ia bersama membuat semacam kereta luncur setelah ia melihat jet koster dalam kunjungan ke St. Louis dan mengamankan benda tersebut ke atap gudang peralatan keluarga. Penerbangan pertama Amelia berakhir dengan dramatik. Ia muncul dari kotak kayu yang rusak yang ia jalankan sebagai kereta luncur dengan baju robek dan sensasi kegembiraan. Ia menyatakan, "Oh, Pidge, rasanya seperti terbang!"[15]
Amelia berumur 10 tahun ketika ayahnya, Edwin, yang saat itu seorang eksekutif perusahaan kereta api, dipromosikan dan dikirim ke Des Moines, Iowa. Pada usia 11 tahun, di Des Moines, Amelia melihat sebuah pesawat terbang di pasar amal negara bagian Iowa. Ayahnya mencoba untuk menarik ketertarikannya dan adiknya dalam melakukan penerbangan. Belakangan ia menggambarkannya sebagai "...sesuatu yang penuh dengan kawat karatan dan kayu dan sama sekali tidak menarik."[16] dan meminta agar mereka dapat kembali naik komidi putar.[17]
Sementara ayah dan ibunya menemukan rumah kecil di Des Moines, Amelia dan Muriel tetap bersama kakek dan nenek mereka di Atchison. Sampai ia berumur 12 tahun, Amelia dan adiknya menerima pendidikan dalam bentuk "sekolah rumah" dari ibunya dan seorang guru. Ia nantinya menceritakan bahwa ia "sangat suka membaca"[18] dan menghabiskan waktu di perpustakaan keluarga. Pada tahun 1909, ketika keluarganya akhirnya bersatu kembali di Des Moines, Earhart mengikuti sekolah umum untuk pertama kalinya dengan Amelia masuk ke kelas tujuh.
Walaupun kondisi keuangan keluarganya membaik dengan adanya rumah baru, dan bahkan menyewa dua pelayan, ternyata diketahui bahwa Edwin adalah seorang pemabuk. Lima tahun kemudian, pada tahun 1914, ayahnya terpaksa pensiun. Walaupun ia mencoba merehabilitasi dirinya melalui perawatan, ia tidak pernah diterima kembali di Rock Island Railroad. Pada waktu ini juga, nenek Amelia, Amelia Otis meninggal mendadak. Rumah Otis dan isinya dilelang. Amelia patah hati dan nantinya menyatakan hal ini sebagai akhir dari masa kecilnya.[19]
Setelah pencarian yang lama, pada tahun 1915, ayah Amelia mendapat pekerjaan sebagai juru tulis di Great Northern Railway di kota St. Paul, Minnesota dan Amelia memasuki SMU sebagai junior. Edwin mendaftar agar dipindahkan ke Springfield, Missouri, pada tahun 1915, tetapi eksekutif di sana mempertimbangkan kembali pensiunnya lalu kembali bekerja, membuat Edwin tidak bisa pindah ke mana-mana. Amy Earhart membawa Amelia dan Muriel ke Chicago dan di sana mereka tinggal bersama temannya. Amy mengirim anak-anak gadisnya ke sekolah swasta dengan menggunakan uang dari dana yang didirikan oleh kakeknya, Alfred. Amelia masuk ke SMU Hyde Park tetapi menghabiskan semester yang tidak menyenangkan. Tulisan di buku tahunan menangkap pokok ketidaksenangannya, "A.E.- wanita yang berjalan sendiri."[20]
Amelia lulus dari SMU Hyde Park tahun 1916. Ia memiliki cita-cita untuk mempunyai karier pada masa depan. Ia menyimpan sebuah buku tempel dari kliping koran tentang wanita yang sukses dalam bidang yang didominasi oleh pria, termasuk produksi dan direksi film, hukum, periklanan, manajemen dan teknik mekanik.[21] Ia memulai kuliah awal di Ogontz di Rydal, Pennsylvania, tetapi tidak menyelesaikan programnya.[22]
Selama liburan Natal tahun 1917, ia mengunjungi saudara kandungnya di Toronto, Ontario. Perang Dunia I telah terjadi dan Amelia melihat tentara yang terluka yang kembali pulang. Setelah menerima pelatihan sebagai asisten perawat dari Palang Merah, ia memulai bekerja di Rumah Sakit Militer Spadina di Toronto, Ontario. Tugasnya termasuk menyiapkan makanan di dapur untuk pasien dengan diet spesial dan memberikan resep dokter di rumah sakit.[23] Ia melanjutkan bekerja di rumah sakit sampai gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia I ditandatangani pada bulan November tahun 1918.
Pada waktu itu, ia mengunjungi pameran yang dilaksanakan di Toronto dengan teman wanita yang masih muda. Salah satu acara penting yang dilaksanakan adalah pameran penerbangan pesawat yang dilakukan oleh "ahli" Perang Dunia I.[24] Seorang pilot mengendarai pesawat yang mendekati Earhart dan temannya, dan sesuatu dalam diri Earhart berkata:
Saya tidak mengerti pada saat itu, tetapi aku percaya pesawat merah kecil itu mengatakan sesuatu padaku ketika mendesis.[25]
Ia mengalami infeksi sinus pada tahun itu. Hal ini terjadi sebelum antibiotika ada dan ia dibawah perawatan medis. Prosedur tidak berhasil dan Earhart menderita karena serangan sakit kepala yang tajam. Hal ini terus terjadi hampir setahun dan ia menghabiskan waktu di rumah saudaranya di Northampton, Massachusetts. Ia menghabiskan waktu dengan membaca puisi, belajar memainkan banjo dan belajar mekanik. Pada tahun 1919, Earhart bersiap untuk mendaftar di Universitas Smith, tetapi ia mengubah pemikirannya dan mendaftar ke Universitas Columbia untuk belajar di persiapan kedokteran.[26] Ia berhenti satu tahun kemudian agar dapat mendampingi orangtuanya yang kini sudah bersatu kembali di California.
Di Long Beach, ia dan ayahnya pergi ke sebuah lapangan udara. Di lapangan udara tersebut, Frank Hawks (yang nantinya terkenal sebagai pembalap udara) memberinya tumpangan yang selamanya mengubah kehidupan Earhart.
Pada saat aku mencapai dua atau tiga ratus kaki di atas permukaan, aku tahu aku harus terbang.[27]
Setelah ia terbang selama sepuluh menit, ia segera memutuskan untuk belajar terbang.
Ia bekerja sebagai fotografer, pengemudi truk, dan bekerja di perusahaan telepon lokal untuk mengumpulkan uang $1000 yang akan dipakai untuk pelajaran terbangnya. Earhart telah melakukan pelajaran penerbangan pertamanya yang dimulai pada tanggal 3 Januari 1921 di lapangan udara Kinner di dekat Long Beach. Tetapi untuk mencapai lapangan udara, Amelia harus naik bus sampai di garis akhir, lalu harus berjalan sejauh 4 mil.[28] Gurunya adalah Anita Snook, seorang perintis perempuan penerbang yang menggunakan Curtiss JN-4 "Canuck" untuk pelatihan. Amelia tiba dengan ayahnya dan sebuah permintaan:
Aku ingin terbang. Maukah kamu mengajariku?[29]
Enam bulan kemudian Earhart membeli sebuah pesawat bersayap ganda kuning Kinner Airster yang dinamainya "Canary." Pada 22 Oktober 1922, ia menerbangkannya pada ketinggian 14.000 kaki, dan menciptakan rekor dunia perempuan. Pada 15 Mei 1923 Earhart menjadi perempuan ke-16 yang memperoleh izin pilot (nomor 6017)[30] oleh Fédération Aéronautique Internationale (FAI).[31]
Selama periode ini, warisan neneknya yang dikelola oleh ibunya tak henti-hentinya terkikis sampai akhirnya habis sama sekali karena investasi yang gagal di tambang gips. Pada waktu yang sama, masalah kesehatan Earhart yang menahun, yaitu penyakit sinus kembali muncul. Pada awal tahun 1924, ia masuk rumah sakit untuk operasi sinus yang gagal. Maka dari itu, tanpa harapan untuk menutup kariernya dalam penerbangan, Earhart menjual Canary dan membeli sebuah roadster Kissel kuning yang dinamainya the Yellow Peril ("Bahaya Kuning").
Orangtuanya bercerai pada 1924 dan ia mengantarkan ibunya melintasi Amerika Serikat dengan "Bahaya Kuning" ke Boston, Massachusetts. Di Boston, pada tahun 1925, Amelia menjalani operasi sinus. Operasi sinus Earhart akhirnya sukses. Setelah operasi, ia kembali untuk beberapa bulan ke Universitas Columbia tetapi terpaksa untuk meninggalkan kuliahnya dan rencana lebih jauh untuk ke Insitut Teknologi Massachusetts karena ibunya tidak mampu membayar biaya perkuliahan. Segera setelah itu, ia bekerja menjadi guru, setelah itu ia bekerja sebagai seorang pekerja sosial pada tahun 1925 di rumah Denison, tinggal di Medford. Earhart juga menjadi anggota Perhimpunan Aeronotik Nasional cabang Boston, dan melalui organisasi itu ia menginvestasikan sedikit uang dalam pembangunan lapangan terbang dan penjualan pesawat-pesawat Kinner di daerah Boston.[32] Ia juga menulis kolom-kolom surat kabar setempat tentang penerbangan dan ketika namanya semakin dikenal di kalangan masyarakat setempat, ia menolong memasarkan pesawat-pewasat Kinner, mempromosikan penerbangan dan menggalakkan kaum perempuan untuk menjadi penerbang.[33]
Menurut Boston Globe, Earhart adalah "salah satu perempuan penerbang terbaik di Amerika Serikat", meskipun hal ini telah disangkal oleh para ahli penerbangan dan pilot yang berpengalaman dalam beberapa dekade setelah itu.[34][35][36]
Setelah penerbangan solo Charles Lindbergh melintasi Samudra Atlantik pada 1927, Amy Guest, seorang perempuan Amerika yang kaya yang tinggal di London, Inggris mengungkapkan minatnya untuk menjadi perempuan pertama yang terbang (atau diterbangkan) melintasi Samudra Atlantik.
Setelah menganggap perjalanan itu terlalu berbahaya untuk ditempuhnya sendiri, ia menawarkan untuk tetap mensponsori proyek itu, dan mengatakan bahwa mereka akan menemukan "gadis lain dengan citra yang tepat." Selagi bekerja di suatu sore pada bulan April tahun 1928, Earhart mendapatkan panggilan telepon dari seorang laki-laki yang bertanya kepadanya:
Maukah anda terbang melintasi Samudra Atlantik?
Earhart melakukan wawancara dengan sejumlah koordinator proyek itu yang terdiri antara lain dari penerbit buku George P. Putnam dan diminta untuk bergabung dengan pilot Wilmer Stultz dan ko-pilot/mekanik Louis Gordon dalam penerbangan itu, resminya sebagai penumpang saja, tapi dengan tugas tambahan mengisi buku log. Tim itu berangkat dari pelabuhan Trepassey, Newfoundland dengan sebuah Fokker F7 pada 17 Juni 1928, dan tiba di Burry Port, Wales, Britania Raya kira-kira 21 jam kemudian. Karena kebanyakan waktu penerbangan menggunakan "instrumen" dan Amelia tidak memiliki latihan untuk penerbangan jenis ini, ia tidak menerbangkan pesawat. Ketika diwawancarai setelah mendarat, ia berkata:
Stultz yang terbang sepenuhnya - ia harus begitu. Saya hanya barang muatan saja, mirip kentang sekarung... mungkin suatu hari saya akan mencobanya sendirian.[37]
Sementara di Inggris, Earhart menerbangkan Avro Avian 594 Avian III, SN: R3/AV/101 yang dimiliki oleh Lady Mary Heath. Ia lalu membeli pesawat itu dan mengirimnya ke Amerika (di mana pesawat ini dirujuk sebagai “pesawat tak berizin nomor identifikasi” 7083).
Ketika awak pesawat itu kembali ke Amerika Serikat, mereka disambut dengan sebuah parade di New York dan resepsi oleh Presiden Calvin Coolidge di Gedung Putih.
Karena tubuhnya mirip dengan Lindbergh,[38] yang dijuluki pers sebagai "Lindy si Beruntung", masyarakat Amerika mulai menjuluki Amelia sebagai "Nyonya Lindy".[39] Pers juga mengatakan bahwa Earhart adalah "Ratu Udara" yang berkuasa.[40] Segera setelah ia kembali dari Amerika Serikat, ia melakukan tur ceramah yang melelahkan (tahun 1928-1929). Sementara itu, Putnam berusaha mempromosikan Amelia dalam kampanye pemasaran, termasuk menerbitkan buku yang dikarang Amelia, seri dari tur ceramah baru, dan menggunakan gambarnya untuk pemasaran produk, termasuk koper, rokok '"Lucky Strike" (hal ini menyebabkan permasalahan citra untuknya, dengan majalah McCall mencabut sebuah tawaran),[41] dan pakaian wanita serta pakaian olahraga. Uang yang ia dapat dengan "Lucky Strike" disumbangkan sebesar $1.500 untuk ekspedisi Kutub Selatan Richard Byrd.[41]
Amelia dengan aktif ikut serta dalam promosi, terutama dalam mode wanita. Untuk beberapa tahun ia menjahit bajunya sendiri, tetapi seri pakaian bertema "hidup aktif" yang dijual di 50 toko seperti Macy di daerah metropolitan, merupakan ekspresi dari citra Earhart yang baru. Koper yang ia promosikan dipasarkan sebagai Koper Modernaire Earhart. Ia yakin bahwa koper merupakan kebutuhan perjalanan udara dan sampai sekarang masih diproduksi.[42] Kampanye oleh G.P. Putnam sukses dalam mentanamkan citra selebriti Earhart kepada publik.[43]
Citra selebritinya membantu Amelia mendanai penerbangannya.[44] Ia menerima posisi sebagai editor majalah Cosmopolitan dan ia menggunakan forum ini sebagai kesempatan untuk berkampanye agar penerbangan lebih diterima oleh publik, terutama fokus kepada peran wanita dalam penerbangan.[45] Pada tahun 1929, Earhart adalah salah satu penerbang pertama yang mempromosikan penerbangan udara komersial melalui pembangunan sebuah layanan penerbangan jasa udara. Ia bersama-sama dengan Charles Lindbergh mewakili Transcontinental Air Transport (Transportasi Udara Antarbenua), dan menginvestasikan waktu dan uang dalam mendirikan layanan daerah antara New York dan Washington DC. (TAT nantinya menjadi TWA). Ia adalah wakil pemimpin National Airways, yang mengoperasikan penerbangan Boston-Maine dan beberapa layanan udara lainnya di timur laut.[46] Pada tahun 1940, namanya menjadi Northeast Airlines.
Walaupun ia terkenal untuk penerbangan transatlantik, Earhart berusaha keras untuk membuat sebuah rekor "tak bernoda" untuk dirinya.[47] Segera setelah ia kembali setelah mengemudikan Avian 7083, ia akan melakukan penerbangan panjang sendirian. Pada bulan Agustus tahun 1928, Earhart menjadi wanita pertama yang terbang sendiri menyeberangi Amerika Utara dan kembali.[48] Kemudian, pada tahun 1929, ia melakukan usaha pertamanya dengan berpartisipasi dalam Balapan Udara Wanita Santa Monika-ke-Cleveland (nantinya Will Rogers mengubah nama balapan ini menjadi "Powder Puff Derby"), dan akhirnya mendapat posisi ketiga. Pada tahun 1930, Earhart menjadi anggota Asosiasi Aeronatik Nasional dan ia dengan aktif mempromosikan didirikannya rekor wanita yang terpisah dan berperan agar Fédération Aéronautique Internationale (FAI) menerima standar internasional yang serupa.[45] Pada tahun 1931, dengan menerbangkan Pitcairn PCA-2 otogiro, ia membuat rekor dunia dengan ketinggian 18.415 kaki (5613 m). Walaupun dari sudut pandang masa kini sepertinya Earhart sering melakukan stunt (kegiatan ekstrem yang aneh atau sulit untuk dilakukan), pada masanya hal ini dilakukan untuk membuat pikiran masyarakat Amerika Serikat lebih mengarah kepada udara dan meyakinkan mereka bahwa "penerbangan tidak lagi terbatas pada para pemberani dan manusia super."[49]
Selama periode ini, Earhart ikut serta dalam Ninety-Nines, organisasi pilot wanita yang menyediakan dukungan moral dan memajukan wanita dalam penerbangan. Ia melakukan pertemuan pilot wanita tahun 1929 setelah Balapan Udara Wanita. Ia mengusulkan nama berdasarkan jumlah anggota piagam. Ia nantinya menjadi pemimpin pertama organisasi ini tahun 1930.[5] Amelia adalah pejuang untuk hak-hak pilot wanita, dan ketika pada tahun 1934 balapan Trofi Bendix melarang wanita, ia dengan terbuka menolak untuk menerbangkan artis Mary Pickford ke Cleveland untuk membuka balapan.[50]
Untuk sementara waktu ia bertunangan dengan Samuel Chapman, seorang ahli kimia dari Boston, namun mereka memutuskan pertunangan mereka pada tanggal 23 November 1928.[51] Dalam masa yang sama, Earhart dan Putnam menghabiskan waktu bersama sehingga terjadi hubungan intim. George Putnam, yang dikenal sebagai GP, bercerai pada tahun 1929 dan memohon untuk menikahi Amelia, meminta sampai berkali-kali sampai akhirnya Amelia setuju.[52] Setelah keragu-raguan, mereka menikah pada tanggal 7 Februari 1931 di rumah ibu Putnam di Noank, Connecticut. Earhart merujuk kepada pernikahannya sebagai sebuah bentuk "kemitraan" dengan "kontrol ganda". Dalam surat yang ia tulis kepada Putnam dan diserahkan langsung kepadanya pada saat pernikahan, ia menulis, "Aku mau kamu mengerti aku tidak akan menahanmu menurut hukum kesetiaan dari Abad Pertengahan apapun untukku, begitu juga akupun tak menganggap diriku terikat padamu.[53][54][55]
Pendapat Amelia mengenai pernikahan adalah liberal pada masa itu karena ia percaya akan tanggung jawab bersama bagi kedua "pekerja" dan secara eksplisit lebih suka menggunakan namanya daripada disebut sebagai Nyonya Putnam. Ketika harian New York Times bersikeras menyebutnya Nyonya Putnam sesuai langgam gaya penulisan, ia menertawakannya. George Putnam juga segera mengerti bahwa ia akan disebut "Tuan Earhart."[56] Tidak ada bulan madu untuk mereka setelah menikah karena Amelia ikut serta dalam acara tur promosi selama sembilan hari. Walaupun Earhart dan Putnam tidak memiliki anak, Putnam memiliki dua anak dari pernikahannya yang sebelumnya dengan Dorothy Binney (1888-1982).[57].
Beberapa tahun kemudian, kebakaran terjadi di tempat tinggal Putnam di Rye dan menghancurkan banyak harta karun keluarga Putnam termasuk kenang-kenangan pribadi Earhart. Setelah kebakaran, Amelia dan Putnam akhirnya pindah ke pantai barat setelah Putnam menjual kuasanya di perusahaan penerbit kepada sepupunya Palmer, dan menetap di Hollywood Utara yang membawa Putnam dekat dengan perusahaan Paramount Pictures dan jabatan barunya sebagai kepala dewan editor di perusahaan perfilman tersebut.[58]
Pada usia 34 tahun, pada pagi hari tanggal 20 Mei 1932, Earhart berangkat dari Pelabuhan Grace, Newfoundland. Ia mencoba untuk terbang ke Paris dengan mengemudikan Lockheed Vega, mengikuti penerbangan solo Charles Lindbergh. Setelah terbang dalam waktu 14 jam, 56 menit dengan angin utara yang kuat, kondisi yang dingin dan tidak ramah dan masalah mekanis, Earhart mendarat di padang rumput di Culmore, utara dari Derry, Irlandia Utara. Ketika seorang petani bertanya, "Apakah kamu sudah terbang jauh?", Amelia menjawab, "Dari Amerika". Tempat ia mendarat kini adalah Pusat Amelia Earhart.[59]
Ia menerima Distinguished Flying Cross dari Kongres Amerika Serikat, mendali ksatria dari pemerintah Prancis dan medali emas National Geographic Society dari presiden Herbert Hoover.
Pada tanggal 11 Januari 1935, Earhart menjadi orang pertama yang terbang sendiri dari Honolulu, Hawaii ke Oakland, California. Penerbangan melalui samudra ini telah diusahakan oleh orang lain, termasuk partisipan Balapan Udara Dole tahun 1927 yang tadinya merencanakan rute ini mengubah rutenya. Penerbangan Amelia dilaksanakan tanpa ada kerusakan mekanik.[60] Pada jam-jam terakhir penerbangannya, ia bahkan santai dan mendengarkan siaran radio opera metropolitan dari New York."[60]
Pada tahun 1935, ia terbang dengan pesawat Vega miliknya yang ia sebut "Bessie tua, kuda api", Earhart terbang dari Los Angeles ke Kota Meksiko pada tanggal 19 April 1935. Penerbangannya selesai pada tanggal 8 Mei 1935. Pada penerbangannya tidak terdapat banyak peristiwa walaupun banyak kerumunan orang yang menemuinya di Newark, New Jersey adakah kekhawatiran[61] dan ia harus berhati-hati tidak untuk berjalan keluar dari landasan pesawat ke kerumunan orang.
Earhart berpartisipasi dalam balapan udara jarak jauh dan ia mendapat peringkat ke-5 pada acara balapan trofi Bendix tahun 1935, hasil terbaik yang dapat ia lakukan adalah ia menyadari pesawatnya mencapai kecepatan di luar 195 meter per jam.[62] Balapan ini sulit karena salah satu kompetitor yang bernama Cecil Allen meninggal dalam kecelakaan keberangkatan yang berapi-api dan Jacqueline Cochran terpaksa berhenti karena permasalahan mekanis, kabut[63] dan badai petir yang mengganggu balapan.
Di antara tahun 1930–1935, Amelia telah membuat 7 rekor jarak dan kecepatan wanita dalam berbagai pesawat termasuk pesawat jenis Kinner Airster, Lockheed Vega dan Pitcairn Autogiro. Pada tahun 1935, sadar akan keterbatasan pesawat Vega dalam penerbangan trans samudra yang panjang, Amelia merenungkan dalam kata-katanya sendiri:
hadiah... satu penerbangan yang aku ingin lakukan adalah penerbangan mengelilingi dunia.[64]
Untuk aksi berbahaya baru, ia membutuhkan pesawat terbang baru.
Earhart bergabung dengan fakultas Universitas Purdue tahun 1935 sebagai anggota fakultas yang berkunjung untuk menganjurkan wanita dalam karier dan sebagai penasehat teknik Departemen Aeronautik.[63] Pada bulan Juli tahun 1936, ia mengambil kiriman pesawat Lockheed 10E Electra yang dibiayai oleh Purdue dan mulai merencanakan penerbangan keliling dunia. Penerbangan ini akan dilakukan sejauh 29.000 mil (47.000 kilometer), mengikuti jalur khatulistiwa yang sangat meletihkan. Walaupun Electra dipublikasi sebagai "laboratorium terbang", pengetahuan yang sedikit berguna direncanakan dan penerbangan telah disusun oleh keinginan Earhart untuk mengelilingi dunia dengan pengumpulan bahan dan perhatian publik untuk buku berikutnya. Pilihan pertama ahli navigasinya adalah Kapten Harry Manning, yang menjadi kapten kapal Presiden Roosevelt yang membawa Amelia kembali dari Eropa tahun 1928.
Melalui kontak di komunitas penerbangan Los Angeles, Fred Noonan dipilih sebagai ahli navigasi kedua.[65] Ia memiliki pengalaman luas, baik dalam navigasi laut (ia adalah kapten kapal) dan navigasi udara. Terdapat faktor tambahan penting yang perlu diambil ketika menggunakan navigasi penerbangan untuk pesawat terbang.[66] Rencana awal untuk Noonan adalah untuk menavigasi dari Hawaii ke pulau Howland, yang merupakan bagian yang sulit pada penerbangan.
Pada hari St. Patrick, 17 Maret 1937, mereka terbang dari Oakland, California ke Honolulu, Hawaii. Harry Manning dan pilot akrobatik Hollywood, Paul Mantz (yang menjadi penasehat teknik Earhart) ikut dengan Earhart dan Noonan dalam penerbangan itu. Masalah dengan baling-baling menyebabkan pesawat ini harus direparasi di Hawaii. Electra akhirnya berakhir di lapangan udara Luke Field di pulau Ford, Pearl Harbor. Penerbangan dilanjutkan tiga hari dengan Earhart, Noonan dan Manning yang menaiki pesawat tersebut dan selama pesawat bergerak untuk lepas landas, Earhart mengalami ground loop (rotasi cepat sebuah pesawat terbang sayap-tetap pada posisi horisontal sementara berada di darat). Keadaan sekitar ground loop tetap kontroversial. Beberapa saksi di lapangan udara Luke menyatakan mereka melihat ban pesawat meledak.[67] Earhart mengetahui ban kanan Electra meledak dan/atau roda gigi pendaratan telah mengalami keruntuhan. Beberapa sumber, termasuk Mantz, menyatakan hal ini adalah kesalahan pilot.[67]
Pesawat tersebut rusak dan penerbangan dibatalkan. Pesawat tersebut dikirim ke fasilitasi Lockheed di Burbank, California dengan kapal untuk perbaikan.
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Sementara Electra diperbaiki, Earhart dan Putnam menyimpan dana dan bersiap untuk usaha kedua. Usaha kali ini dilakukan dengan rute penerbangan dari barat ke timur. Usaha kedua dimulai dengan penerbangan yang tidak dipublikasi dari Oakland ke Miami, Florida, dan setelah tiba di sana, Earhart mengumumkan rencananya untuk mengelilingi dunia kepada publik. Arah penerbangan yang berbeda dilakukan kaerna perubahan angin global dan cuaca. Fred Noonan adalah satu-satunya kru Earhart untuk penerbangan kedua. Mereka berangkat dari Miami pada tanggal 1 Juni dan setelah berhenti beberapa kali di Amerika Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara, ia tiba di Lae, Papua Nugini pada tanggal 29 Juni 1937. Pada saat ia tiba di Lae, ia telah menempuh perjalanan sepanjang 22.000 mil (35.000 km). Sisa rute sepanjang 7.000 mil (11.000 km) semuanya akan dilewati di samudra Pasifik.
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Pada tanggal 2 Juli 1937 (tengah malam dalam waktu Greenwich Mean Time), Earhart dan Noonan lepas landas dari Lae. Mereka akan terbang menuju pulau Howland, pulau yang terletak di samudra Pasifik. Posisi terakhir mereka yang diketahui berada di dekat kepulauan Nukumanu. Kapal Itasca berpatroli di Howland untuk berkomunikasi dengan pesawat Lockheed Electra 10E yang dikemudikan Earhart dan memandu mereka ke pulau Howland.
Melalui berbagai kesalah pahaman (detail dari kejadian ini masih kontroversial), kemunculan terakhir saat menuju pulau Howland menggunakan navigasi radio tidak berhasil. Fred Noonan awalnya telah menulis tentang masalah yang memengaruhi keakuratan radio dalam navigasi.[68] Beberapa sumber mencatat kekurangan pengertian Earhart atas antena pencari arah Bendix yang merupakan teknologi baru pada saat itu. Ada juga yang menyatakan hal ini merupakan akibat dari kekacauan yang mungkin terjadi antara Itasca dengan Earhart yang merencanakan jadwal komunikasi menggunakan sistem waktu setengah jam perpisahan (dengan Earhart menggunakan Greenwich Civil Time (GCT) dan Itasca dibawah zona waktu angkatan laut).[69]
Fakta-fakta gambar bergerak dari Lae memberi kesan bahwa antena radio yang dipasang dibawah badan pesawat terbang mungkin putus dari Electra selama lepas landas atau mendarat di landasan kapal terbang yang berumput di Lae, namun tidak ada antena yang ditemukan di Lae. Don Dwiggins, dalam biografinya tentang Paul Mantz, mencatat bahwa penerbang telah memotong antena karena mengganggu dan mereka harus mengengkolnya kembali ke pesawat setiap pemakaian.
Selama kemunculan Earhart dan Noonan saat menuju pulau Howland, Itasca menerima transmisi suara yang kuat dan jelas dari Earhart tetapi ia tidak dapat mendengar transmisi suara dari Itasca. Pada pukul 7:42 pagi, Earhart mengirim pesan:
Kami seharusnya tepat di atas anda, tetapi kami tidak dapat melihat anda -- dan bahan bakar hampir habis. Berulang-kali gagal menghubungi anda melalui radio. Kami terbang di ketinggian 1.000 kaki.
Transmisinya pada pukul 7:58 pagi berkata bahwa ia tidak dapat mendengar Itasca dan meminta mereka mengirim sinyal suara sehingga Earhart dapat mencoba menggunakan radio sebagai alat pembantu dengan maksud untuk mencapai ke tempat tujuan (transmisi ini dilaporkan oleh Itasca yang merupakan sinyal terbesar yang terdengar, menunjukan Earhart dan Noonan berada di daerah yang dekat). Mereka tidak dapat mengirim suara pada frekuensi yang ia minta, sehingga sinyal kode Morse digunakan. Earhart mengkonfirmasikan menerima kode tersebut tetapi ia tidak dapat menentukan arah penerbangannya.[70] Pada transmisi terakhirnya yang diketahui pada pukul 8:43 pagi, Earhart mengirim pesan,
Kami berada pada garis 157 337. Kami akan mengulangi pesan ini. Kami akan mengulangi pesan ini pada 6210 kilohertz. Tunggu.
Namun, beberapa waktu kemudian ia kembali dengan frekuensi yang sama (3105 KHz) dengan transmisi yang "dipertanyakan".
Kami berada di garis utara dan selatan.[71]
Transmisi Earhart mungkin untuk menunjukan bahwa ia dan Noonan percaya mereka telah mencapai posisi Howland, dan tidak benar oleh sekitar beberapa 5 mil laut (10 kilometer). Itasca menggunakan ketel uap mereka yang berbahan bakar minyak untuk membuat sinyal asap sekain waktu, namun mereka tidak melihatnya. Banyaknya awan yang menyebar di daerah sekitar pulau Howland juga telah dicatat sebagai masalah: bayangan gelap awan tersebut pada permukaan samudra mungkin tak dapat dibedakan dari pulau yang sangat rata.[71]
Pertanyaan apakah sinyal radio setelah hilang diterima dari Earhart dan Noonan, tetap kontroversial. Jika transmisi diterima dari Electra, maka transmisi itu mungkin lemah dan merusak isi keterangan. Transmisi suara Earhart sebesar 3105 KHz, frekuensi yang dibatasi untuk penggunaan penerbangan di Amerika Serikat oleh FCC.[72] Frekuensi ini tidak dianggap cocok untuk siaran radio melewati jarak yang jauh. Ketika Earhart berada pada ketinggian pelayaran dan berada di pertengahan jalur dari Lae ke Howland (berjarak sekitar 1.000 mil atau 1.600 kilometer satu sama lain), tidak ada stasiun mendengar transmisi penjadwalannya pada pukul 08:15 GCT.[73] Pemancar 50-watt transmitter yang digunakan oleh Earhart dipasang pada antena kurang-dari-jarak-terbaik tipe-V.[74][75]
Transmisi suara terakhir yang diterima di Pulau Howland dari Earhart menandakan bahwa dia dan Noonan sedang terbang melalui garis posisi (diambil dari posisi "garis matahari" yang bersudut 157-337 derajat) yang seharusnya dihitung oleh Noonan menggunakan grafik untuk melewati pulau Howland.[76] Setelah semua kontak hilang di pulau Howland, usaha dilakukan untuk mencapai penerbang baik dengan transmisi suara dan kode Morse. Operator di samudra Pasifik dan Amerika Serikat mungkin mendengar sinyal dari Electra yang jatuh, tetapi transmisinya tidak dapat dipahami atau lemah.[77]
Terdapat beberapa transmisi yang merupakan palsu, tetapi yang lainnya dipertimbangkan asli. Sinyal yang ditangkap oleh stasiun Pan American Airways memberi kesan sinyal berasal dari beberapa lokasi, termasuk pulau Gardner.[78][79] Pada waktu itu, jika sinyal tersebut berasal dari Earhart dan Noonan, mereka pasti berada di darat dengan pesawat terbang dan air akan memendekkan sistem listrik Elektra.[80][81] Sinyal jarang-jarang dilaporkan untuk 4 sampai 5 hari setelah hilangnya Earhart tetapi tidak ada hasil informasi yang dapat dimengerti.[82] Kapten kapal USS Colorado nantinya berkata:
Tidak ada kesangsian banyak stasiun memanggil pesawat Earhart dalam frekuensi pesawat, beberapa dengan suara dan lainnya dengan sinyal. Semuanya menambah kebingungan dari kebenaran laporan tersebut."[83]
Dimulai kira-kira satu jam setelah pesan terakhir Earhart yang direkam, USCG Itasca menjalankan sebuah pencarian di barat dan utara pulau Howland yang gagal berdasarkan dugaan awal tentang transmisi dari pesawat. Angkatan Laut Amerika Serikat segera bergabung dengan pencarian dan mengirim sumber daya yang ada ke daerah pencarian di sekitar pulau Howland. Pencarian awal oleh Itasca meliputi penelusuran sampai pada posisi garis 157/337 sebelah utara barat laut dari pulau Howland. Itasca lalu mencari ke daerah timur laut dari pulau Howland. Daerah pencarian tersebut lebih luas daripada daerah di barat laut. Berdasarkan lokasi pemancaran beberapa transmisi radio Earhart yang diperkirakan, beberapa usaha pencarian diarahkan ke posisi 281 derajat barat laut dari pulau Howland tanpa menemukan tanah atau adanya bukti dari para penerbang.[84] Empat hari setelah transmisi radio terakhir dari Earhart yang diverifikasi, pada tanggal 6 Juli 1937, kapten kapal Colorado menerima perintah dari komandan distrik angkatan laut keempatbelas untuk mengambil alih semua unit angkatan laut dan penjaga pantai demi mengkoordinasi usaha pencarian.[84]
Usaha pencarian lainnya diarahkan ke kepulauan Phoenix, selatan dari pulau Howland.[85] Satu minggu kemudian setelah hilangnya Amelia Earhart, pesawat angkatan laut terbang melewati beberapa pulau termasuk pulau Gardner, yang telah tidak dihuni selama lebih dari 40 tahun. Laporan berikutnya dari pulau Gardner berisi:
Di sini tanda permukiman baru dengan jelas dapat terlihat tetapi pengamatan ulang gagal untuk mendapatkan jawaban apapun dari penduduk yang mungkin dan akhirnya ditemukan bahwa tidak ada siapa-siapa di sana... Pada sisi paling barat pulau sebuah kapal uap (sekitar 4.000 ton)... terbalik dan hampir kering di pantai koral dengan punggungnya patah pada dua tempat. Pantai laguna di pulau Gardner terlihat cukup dalam dan cukup besar sehingga sebuah pesawat terbang laut atau bahkan pesawat amfibi dapat mendarat atau berangkat menuju berbagai arah dengan kesulitan yang kecil atau bahkan tanpa sama sekali. Dipercaya ada kemungkinan bahwa Earhart mendaratkan pesawatnya di laguna ini dan berenang ke pantai.[86]
Mereka juga menemukan bahwa besar dan bentuk pulau Gardner seperti digambar pada peta tidak akurat. Pencarian angkatan laut lainnya diarahkan ke utara, barat dan barat daya dari pulau Howland, berdasarkan kemungkinan Electra mendarat di samudra, mengapung atau penerbang sedang dalam rakit darurat.[87]
Usaha pencarian resmi dilakukan sampai tanggal 19 Juli 1937.[88] Dengan dana $4 juta, pencarian udara dan laut oleh angkatan laut dan penjaga pantai adalah pencarian paling mahal pada sejarah pada saat itu, tetapi teknik pencarian dan penyelamatan selama saat itu belum sempurna dan beberapa pencarian berdasarkan dugaan kekeliruan dan informasi yang kurang. Laporan resmi dari usaha pencarian dipengaruhi sikap hati-hati orang-orang tentang bagaimana peran mereka dalam mencari sang pahlawan Amerika Serikat, mungkin dilaporkan oleh pers.[89] Meski telah diusahakan pencarian luar biasa oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan penjaga pantai, tidak ada bukti fisik yang ditemukan dari Earhart, Noonan atau Electra 10E.[90]
Segera setelah berakhirnya pencarian resmi, George P. Putnam mendanai pencarian pribadi oleh otoritas setempat di pulau-pulau Pasifik dan perairan sekitarnya, berkonsentrasi di kepulauan Gilbert. Pada akhir bulan Juli tahun 1937, Putnam menyewa 2 kapal kecil sementara ia tetap berada di Amerika Serikat, mengatur pencarian Earhart di kepulauan Phoenix, pulau Christmas, pulau Fanning, kepulauan Gilbert dan kepulauan Marshall, namun tidak ada jejak Electra ataupun Earhart dan Noonan.[91]
Selama beberapa dasawarsa sejak hilangnya Earhart telah banyak desas-desus dan legenda yang beredar (dan sering kali diterbitkan) tentang apa yang mungkin telah terjadi pada diri Earhart dan Noonan.
Banyak peneliti yang percaya bahwa Electra kehabisan bahan bakar dan menyebabkan Earhart dan Noonan mendarat di atas air. Ahli navigasi dan teknisi aeronautika Elgen Long beserta istrinya Marie K. Long telah mencurahkan selama 35 tahun riset yang mendalam terhadap teori “jatuh dan tenggelam”, yang merupakan penjelasan yang saat ini paling diterima mengenai kehilangan tersebut.[92] Kolonel Angkatan Laut Amerika Serikat Laurance F. Safford, (purnawirawan, wafat), yang bertanggung jawab atas Pengarahan Strategis Jaring Pencarian Pasifik Tengah antarperang selama masa antar perang, dan atas penguraian pesan-pesan sandi rahasia Jepang PURPLE yang digunakan dalam penyerangan Pearl Harbor; mulai mengadakan analisis yang panjang mengenai penerbangan Earhart selama 1970-an, termasuk atas dokumentasi transmisi radio yang berbelit-belit tersebut. Ia sampai pada kesimpulan, yaitu "perencanaan yang buruk, eksekusi yang parah."[93] Laksamana Muda Angkatan Laut Amerika Serikat Richard R. Black (purnawirawan - wafat) yang merupakan penanggung-jawab administratif atas lapangan terbang di Howland Island dan hadir di ruang radio di Itasca, tahun 1982 menyatakan bahwa "Electra jatuh ke laut kira-kira jam 10 pagi, tanggal 2 Juli 1937 tidak jauh dari Howland".[93] Ahli sejarah penerbangan Britania Raya Roy Nesbit, menyimpulkan bahwa pesawat Electra milik Earhart tersebut tidaklah diisi bahan bakar secara penuh di Lae.[94] William L. Polhemous, ahli navigasi pada penerbangan Ann Pellegreno pada tahun 1967 yang mengikuti jalur penerbangan orisinil Earhart dan Noonan, mempelajari tabel navigasi tanggal 2 Juli 1937 dan berpikir bahwa Noonan mungkin saja telah salah menghitung "pendekatan satu jalur" yang ditujukan untuk "mengenai" Howland.[95]
David Jourdain, mantan kolonel kapal selam Angkatan Laut dan teknisi kelautan dengan spesialisasi pada penemuan laut dalam, telah mengklaim bahwa semua transmisi yang dihubungkan dengan pulau Gardner adalah palsu. Melalui perusahaannya Nauticos, ia melakukan pencarian ekstensif pada 1.200 kuadran di utara dan barat pulau Howland dalam dua ekspedisi laut dalam senilai $4,5 juta (2002, 2006), dan tidak menemukan apa-apa. Lokasi-lokasi pencariannya berasal dari garis posisi (157-337) yang disiarkan oleh Earhart pada 2 Juli 1937.[69] berbagai interpretasi Elgen Long telah membuat Jourdain menyimpulkan bahwa "Analisis atas semua data yang kita miliki – analisis bahan bakar, panggilan radio, dan lain-lain – memperlihatkan pada saya bahwa ia (Earhart) telah jatuh di perairan di sekitar Howland".[69] Anak tiri Earhart, George Palmer Putnam Jr., tercatat mengatakan bahwa ia percaya bahwa "pesawat itu mengalami kehabisan bahan bakar."[96] Thomas Crouch, Kurator Senior dari Museum Dirgantara Nasional Amerika Serikat pernah menyatakan bahwa Elektra milik Earhart/Noonan "jatuh dari ketinggian 18.000 kaki" yang mungkin menghasilkan sebaran artefak yang dapat menandingi penemuan-penemuan Titanic, seraya menambahkan "...misteri ini adalah bagian dari apa yang membuat kita terus tertarik. Dalam hal ini, kita terus mengingatnya (Earhart), karena ia adalah orang hilang favorit kita."[69]
Segera setelah hilangnya Earhart dan Noonan, angkatan laut Amerika Serikat, Paul Mantz dan ibu dari Earhart (yang meyakinkan Putnam untuk melaksanakan pencarian di kepulauan Gardner)[97] semuanya mengungkapkan kepercayaan mereka bahwa penerbangan Earhart berakhir di kepulauan Phoenix (sekarang bagian dari Kiribati), sekitar 550 kilometer tenggara dari pulau Howland.
Hipotesis pulau Gardner dikatakan sebagai "penjelasan yang paling diterima" untuk teori hilangnya Earhart.[98] "Grup Internasional Penyelamatan Pesawat Historis" (TIGHAR) memberi kesan bahwa Earhart dan Noonan mungkin terbang tanpa transmisi radio lebih lanjut[99] untuk dua setengah jam sepanjang garis posisi yang dicatat Earhart dalam transmisi terakhirnya yang diterima di Howland, tiba di pulau Gardner yang kala itu tidak berpenghuni (sekarang Nikumaroro) yang berada di kepulauan Phoenix, mendarat di dataran karang luas dekat bangkai kapal barang besar dan tewas.
Penelitian TIGHAR menghasilkan rangkaian bukti arkeologis dan anekdotis yang dapat mendukung hipotesis ini.[100][101] Contohnya, pada tahun 1940, Gerald Gallagher, seorang kolonel Britania Raya yang memiliki lisensi pilot mengirim pesan untuk memberi tahu bahwa ia menemukan sebuah kerangka, bersama dengan kotak tua dibawah pohon di sisi tengara pulau. Ia diperintahkan untuk mengirim jasad ini ke Fiji dan pada tahun 1941, dilakukan pengukuran detail tulang tersebut dan hasilnya adalah tulang tersebut berasal dari laki-laki pendek gemuk. Pada tahun 1998, sebuah analisis dari data pengukuran oleh ahli antropologi menyatakan kerangka ini berasal dari wanita asal "Eropa utara yang tinggi dan berwarna putih." Kerangka tersebut sudah lama hilang di Fiji.
Artifak ditemukan oleh TIGHAR di Nikumaroro dan termasuk peralatan seadanya, sehelai papan alumunium (mungkin dari pesawat Electra), sebuah keping pleksiglas yang dipotong secara aneh yang tebal dan bentuknya sama dengan sebuah jendela Electra, dan sebuah hak sepatu Cat's Paw ukuran 9 dari tahun 1930-an yang mirip sepatu Earhart pada foto penerbangan dunia.[102] Meskipun bukti ini tidak langsung, anak tiri Earhart yang masih hidup, George Putnam Jr., mengungkapkan antusiasmenya terhadap penelitian TIGHAR.[103]
Tim ekspedisi TIGHAR yang beranggotakan 15 orang, mengunjungi Nikumaroro dari tanggal 21 Juli sampai 2 Agustus 2007, mencari artifak pesawat terbang dan DNA. Pada grup tersebut terdapat insinyur, ahli ilmu lingkungan, pengelola tanah, ahli ilmu kepurbakalaan, perancang kapal layar, tim dokter dan perekam video.[104] Mereka melaporkan telah menemukan bebrapa benda yang masih belum diketahui asalnya dari mana, termasuk penunjuk arah yang mungkin berasal dari pesawat Earhart dan ritsleting yang mungkin berasal dari pakaian terbangnya.[105]
Hilangnya Amelia Earhart masih menjadi misteri dan menarik perhatian banyak orang dari klaim lainnya atas penerbangan terakhirnya. Beberapa teori konsprasi telah diketahui dalam budaya populer.
Sejumlah foto yang konon adalah foto-foto Earhart di tempat penahanannya telah diidentifikasikan sebagai foto-foto yang diambil sebelum penerbangannya yang terakhir. Sebuah film fiktif masa Perang Dunia II yang bernama Flight for Freedom yang dibintangi oleh Rosalind Russell dan Fred MacMurray sering kali disebut sebagai sumber yang paling mungkin bagi sebuah mitos populer bahwa Earhart adalah seorang mata-mata yang ketika itu memata-matai Jepang di kepulauan Pasifik atas permintaan pemerintahan Franklin Roosevelt.[106] Pada tahun 1949 baik United Press dan intelijen Amerika Serikat menganggap rumor ini adalah isapan jempol. Sejumlah peneliti mencatat kemungkinan bahwa untuk tujuan-tujuan propaganda pada masa perang, pemerintah AS mungkin diam-diam telah menggalakkan (atau bersikap tidak peduli) terhadap desas-desus palsu bahwa Earhart telah ditangkap oleh Jepang.[107]
Pada tahun 1966, koresponden CBS Fred Goerner mempublikasi sebuah buku yang mengklaim Earhart dan Noonan ditangkap dan dieksekusi ketika pesawat mereka jatuh di pulau Saipan di kepulauan Mariana Utara yang pada saat itu diduduki oleh Jepang.[108][109][110]
Thomas E. Devine menulis Saksi mata: Insiden Amelia Earhart dan termasuk sebuah surat dari anak perempuan polisi Jepang yang mengklaim ayahnya bertanggung jawab atas eksekusi Earhart. Mantan marinir Amerika Serikat, Robert Wallack mengklaim bahwa ia dan tentara lainnya membuka sebuah lemari besi di Saipan dan menemukan informasi tentang Earhart. Mantan marinir Amerika Serikat Earskin J. Nabers mengklaim bahwa ketika menjadi operator nirkabel di Saipan tahun 1944, ia membaca sandi pesan dari angkatan laut dan berisi tentang pesawat Earhart dan ditemukan di lapangan udara Aslito, dan ia nantinya diperintahkan untuk menjaga pesawat dan lalu melihat hancurnya pesawat itu.[111] Pada tahun 1990, dalam sebuah serial televisi NBC-TV, Unsolved Mysteries menyiarkan tentang wawancara dengan wanita Saipan yang mengklaim melihat eksekusi Earhart dan Noonan oleh tentara Jepang, namun tak ada bukti bahwa hal ini benar-benar terjadi.[112] Foto Earhart selama ia ditangkap telah diidentifikasi baik sebagai kecurangan atau diambil sebelum penerbangan terakhirnya.[113]
Sebuah penggalian arkeologis di Tinian pada 2004 gagal menemukan tulang-belulang pada sebuah lokasi yang sejak berakhirnya Perang Dunia II didesas-desuskan sebagai kuburan penerbang ini.[114]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Sebuah desas-desus yang lain mengatakan bahwa Earhart telah dipaksa membuat siaran propaganda radio seperti yang dialami oleh banyak perempuan yang dikenal sebagai Tokyo Rose. Menurut sejumlah biografi Earhart, George Putnam menginvestigasi desas-desus ini secara pribadi, namun setelah mendengarkan banyak rekaman-rekaman dari sejumlah orang yang disebut Tokyo Rose, ia tidak mampu mengenali suara Earhart di antaranya.
David Billings, seorang pembuat pesawat Australia, menegaskan sebuah peta dan memberi kesan tempat jatuhnya pesawat Earhart berada 40 mil barat daya dari Rabaul. Billings mengspekulasikan Earhart berputar kembali dari Howland dan mencoba untuk mencapai Rabaul untuk mengisi bahan bakar. Pencarian di lapangan tidak berhasil.[115]
Pada bulan November tahun 2006, National Geographic Channel menyiarkan episode dua dari serial televisi Undiscovered History tentang klaim bahwa Earhart selamat dari penerbangan dunia, kembali ke Amerika Serikat, pindah ke New Jersey dan di sana ia mengganti namanya dan menjalani hidupnya diam-diam sebagai Irene Craigmile Bolam. Klaim ini pada awalnya diangkat oleh buku Amelia Earhart Lives (1970) yang ditulis oleh Joe Klaas. Irene Craigmile Bolam yang menjadi bankir di New York selama tahun 1940an, menolak pernyataan bahwa ia adalah Earhart dan melakukan penuntutan perkara, meminta $1.5 juta dan membuat sebuah pernyataan tertulis yang sah dan ia menyangkal klaim tersebut. Penerbit buku Amelia Earhart Lives, McGraw-Hill, menarik buku dari pasar segera setelah dirilisnya dan pengadilan mengindikasi bahwa mereka melakukan penyelesaian dengan Irene Craigmile Bolam di luar pengadilan.[116] Sesudah itu, sejarah kehidupan personal Bolam didokumentasi oleh peneliti, menghilangkan kemungkinan ia adalah Earhart. Kevin Richland, seorang ahli forensik kriminal disewa oleh National Geographic, mempelajari foto Earhart dan Bolam dan menyatakan beberapa perbedaan antara Earhart dan Bolam.[117]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Beberapa orang menyalahkan Benda Terbang Aneh (BETA) sebagai penyebab hilangnya Amelia Earhart. Tidak ada bukti yang mendukung pendapat-pendapat ini, yang kesemuanya telah ditolak oleh para sejarawan yang serius.
Amelia Earhart diketahui sebagai selebritis selama kehidupannya. Ratusan artikel dan beberapa buku ditulis tentang kehidupannya. Earhart umumnya dianggap sebagai wajah pejuang hak-hak wanita.[118]
Amelia Earhart adalah seorang penulis yang banyak dipromosikan dalam hidupnya dan sempat bekerja sebagai editor penerbangan majalah Cosmopolitan dari tahun 1928 sampai 1930. Ia menulis beberapa artikel majalah, kolom koran, esai dan dua buku yang diterbitkan berdasarkan pengalamannya sebagai penerbang semasa hidupnya:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.