Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz al-Saud
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul-Aziz al Saud, (bahasa Arab: الوليد بن طلال بن عبدالعزيز آل سعود, lahir 7 Maret 1955 )[3] dan biasanya dikenal sebagai Pangeran al-Walid adalah pengusaha, investor, dan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi. Ia terdaftar di majalah Time sebagai salah satu dari Time 100, daftar tahunan dari seratus orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2008.[4] Al-Walid adalah cucu Ibnu Saud, raja Arab Saudi pertama, keponakan dari semua raja Arab Saudi, dan cucu Riad Al Solh (perdana menteri pertama Lebanon).
Pangeran Al-Walid bin Talal | |
---|---|
![]() | |
Nama asal | Al-walid bin Talal bin Abdul Aziz al-Saud |
Lahir | 7 Maret 1955 (umur 69) Jeddah, Arab Saudi |
Tempat tinggal | Riyadh, Arab Saudi |
Kebangsaan | Arab Saudi Lebanon[1] |
Almamater | Menlo College Syracuse University |
Pekerjaan | Pemimpin dan CEO dari Kingdom Holding Company |
Tahun aktif | 1979–sekarang |
Kekayaan bersih | $19.1 milyar (Hingga 31 Maret 2017[update])[2] |
Suami/istri | Dalal bint Saud bin Abdulaziz (cerai) Eman bint Naser bin Abdullah al Sudairi (cerai) Ameera al-Tawil (Cerai) |
![]() ![]() ![]() |
Ia adalah pendiri, direktur utama, dan pemilik 95 persen[5] dari Kingdom Holding Company, sebuah perusahaan dengan investasi di perusahaan-perusahaan di bidang jasa keuangan, pariwisata dan perhotelan, media massa, hiburan, ritel, pertanian, petrokimia, penerbangan, teknologi dan sektor real-estate.[6] Pada 2013, perusahaannya memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $18 miliar.[7] Al-Walid adalah pemegang saham perorangan terbesar Citigroup, pemegang saham pemilih terbesar kedua di 21st Century Fox, pemegang saham kecil di Zaveriwala Holdings LLC dan memiliki Four Seasons Hotel George V di Paris dan bagian dari Plaza Hotel.[8][9] Time telah menjulukinya "Warren Buffett dari Arab".[10][11][12] Pada November 2017 Forbes mendaftarkan Al-Walid sebagai orang terkaya ke-45 di dunia, dengan kekayaan bersih diperkirakan $18,7 miliar.[13][14]
Pada 4 November 2017, ia dan keluarga kerajaan Saudi terkemuka lainnya (termasuk sesama milyarder Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim dan Saleh Abdullah Kamel) ditangkap di Arab Saudi, dalam pembersihan yang oleh pemerintah Saudi ditandai sebagai upaya anti-korupsi.[15][16] Tuduhan terhadap Pangeran Al-Waleed termasuk pencucian uang, penyuapan, dan pemerasan petugas.[17] Beberapa tahanan telah berada di Ritz-Carlton, Riyadh sejak saat itu.[18] Al-Walid dibebaskan dari penahanan pada tanggal 27 Januari 2018, menyusul penyelesaian beberapa masalah keuangan itu, setelah hampir tiga bulan ditahan.[19][20] Pada bulan Maret 2018 ia dikeluarkan dari daftar miliarder Dunia karena kurangnya informasi saat ini.[21]
Al-Walid merupakan anggota keluarga kerajaan Saudi yang mengumpulkan kekayaan sendiri melalui investasi di saham dan properti. Pengaruhnya di bidang filantropi berasal dari posisinya di antara kalangan hartawan terkaya di dunia. Pangeran Al-Waleed berkontribusi $20 juta untuk mendirikan pusat pemahaman Kristen-Muslim di Georgetown University, yang tetap merupakan salah satu lembaga kunci secara global bekerja untuk hubungan Kristen-Muslim. Sejak tahun 2011, nilai bersih kekayaannya diperkirakan US$ 19,6 miliar, menurut Forbes.